Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Selasa, 10 Oktober 2023

Pengalihan



Tentang kesadaran diri yang terlalu tinggi, melupakan ambisi dan motivasi dalam hidup. Aku tidak lagi mempunyai perasaan iri, bahkan aku bisa memilih untuk berhenti jika harus mempunyai apa yang sudah orang lain miliki. 

Aku bukan pribadi yang menginginkan hal yang sama dengan orang lain, aku terlalu fokus menikmati kehidupanku pada saat ini. 

Belajar menutup telinga, karena kapasitasku sebagai manusia biasa yang tidak akan pernah bisa mengontrol apa yang orang lain katakan.



Aku terlalu menyayangi diriku, perasaanku, pikiranku, hingga aku terlalu sulit untuk jatuh cinta lagi hanya karena tidak ingin terluka dikemudian hari. 

Aku sudah berulang kali melewati siklus kehidupan yang sama, sudah tidak asing dengan penolakan disaat ucapanku yang terbata-bata selalu terabaikan oleh mereka yang selalu teguh dengan argumentasinya masing-masing tapi tanpa solusi. 

Aku sudah bisa memutuskan kapan akan bahagia ataupun sedih dan bahkan bisa merasakan semuanya dalam satu waktu secara bersamaan. 

Ketika aku merasa kecewa, aku berusaha untuk tidak menyakiti diri sendiri, apalagi jika harus menyakiti perasaan orang lain. 


Aku tidak bisa menghindari rasa kecewa terhadap manusia, sebaik apapun manusia, mereka mempunyai potensi untuk mengecewakan, dan itu bukan berarti karena mereka jahat, tapi karena mereka adalah manusia. 


Aku akan berusaha untuk menerima semua hal yang terjadi dalam hidupku. Tapi bukan dengan rasa ikhlas, karena pada kenyataannya ikhlas itu hanya perumpamaan, yang benar itu adalah hanya terpaksa dan mulai terbiasa.

Aku pernah berharap untuk tidak dikecewakan oleh orang yang sudah aku pilih, karena aku terlalu yakin bahwa dia akan berbeda dari orang yang sebelumnya. 

Tapi pada akhirnya semua orang tetap mempunyai kemampuan untuk melakukan hal yang mereka inginkan, memutuskan untuk menyakiti dengan pergi tanpa alasan yang pasti. 


Hidup ini menurutku hanya sebuah transaksional.

Ada yang mencari karena butuh, 

ada pula yang mencari karena nyaman. 

Aku pernah melakukan hal itu, ketika aku sedang berjalan dan memproses semua permasalahan yang ada, mengalihkan perhatian dari banyaknya rasa, mencoba mencari celah dari setiap hati yang terbuka untuk disusupi, mencari telinga yang bersedia untuk semua ceritaku, mencari banyak subjek agar mereka sadar bahwa semua tentangku bukan apa yang selalu mereka perkirakan. 

Aku tetaplah manusia yang mempunyai kesedihan dan keputusasaan, masih dengan rasa yang hampa jika memang benar adanya bahwa setiap orang selalu mempunyai porsi perjalanan dan pencapaian dengan kegagalan. 


Aku tidak bisa mengeluh dengan menjelaskan banyak hal kepada orang lain, sesekali mungkin mereka akan mendengarkan, tapi pada akhirnya mereka akan tetap berlari dan bersembunyi dengan semua permasalahan hidup mereka masing-masing. 



Aku merasa sedikit hebat disaat ada orang yang berhasil merusak perasaan dan pikiranku, tapi aku memilih untuk tidak pernah membencinya.

Mungkin, sesekali aku juga harus berbangga pada diriku sendiri, karena tidak semua orang mampu melewati apa yang telah aku lalui. 

Dan tanpa sadar, ternyata banyak orang yang menginginkan kehidupan yang sedang aku jalani. Mereka mempunyai ekspetasi tinggi terhadap diriku, mereka yang selalu menebak dan melihat betapa sempurnanya kehidupanku, seolah-olah aku tidak pernah terjaring dalam banyaknya permasalah hidup. 


Aku berusaha untuk tetap bersikap baik, karena aku selalu yakin jika setiap orang yang aku temui sedang berjuang dalam pertempuran yang lebih sulit daripada yang aku hadapi. 

Belajar memahami disaat tak ada seorang pun yang bisa memahamiku, belajar mengerti disaat aku harus mengerti diriku sendiri tanpa melibatkan orang lain, belajar mendengarkan disaat tak ada telinga yang mampu menerima semua keluh kesahku. 

Belajar memberi semangat kepada orang lain dikala perasaan dan pikiranku sedang hancur tanpa tersisa. 


Mungkin memang terdengar klasik, tapi selama masih hidup di dunia yang nyata, kuncinya hanya sabar dan semangat.

Sudah pasti tidak akan semudah itu, tapi tidak ada pilihan selain kedua hal itu. 

Terjatuh, tertatih, terbata, bingung, kecewa dan ada sedikit rasa sakit. Semua itu harus dirasakan dengan pasti tanpa terkecuali, jangan menghindari dan berlari, karena semakin mencari pengalihan maka akan semakin bertambah pula beban dari itu semua. 


***

Kamu bilang ingin hujan, tapi kamu membuka payung.

Kamu bilang merindukan matahari, tapi kamu malah mencari titik bayangan.

Kamu bilang ingin merasakan angin,

tapi kamu menutup semua jendela yang terbuka.

Kamu bilang ingin mengenalku lebih dekat, tapi matamu selalu teralihkan oleh banyaknya alasan.

Itulah mengapa aku takut ketika ada seseorang dengan lantang  berkata bahwa dia sangat mencintaiku. 

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁