Aku dan Diriku

Tentang rasa syukur yang seharusnya mudah untuk dilakukan entah itu dengan ucapan ataupun perbuatan, tapi pada kenyataannya hal itu adalah salah satu bagian tersulit karena seringnya terabaikan. 

Merasa semuanya baik-baik saja, lupa bahwa kehidupan setiap orang tidak akan pernah ada yang abadi bahkan patah hati sekalipun. 

Dalam hidup ini begitu banyak pilihan, mau ataupun tidak, kita terpaksa harus memilihnya meskipun dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Dan apapun pilihannya, berani dan rasa ikhlaslah yang akan memenangkan pilihan itu. 

Jika tidak berani, maka kita harus ikhlas. Jika tidak ikhlas maka harus berani untuk mengubahnya.

Tentang pilihan hidup.

Jangan pedulikan pilihan hidup orang lain, yang mau menikah cepat, yang tidak mau menikah, yang mau mempunyai anak tanpa menikah, yang tidak mau mempunyai anak setelah menikah. 

Yang penting mereka bahagia, mereka juga pasti ingin bahagia dengan pilihan dan cara hidup mereka masing-masing, sama seperti kita yang ingin hidup bahagia dengan cara kita sendiri. 

Aku pribadi sudah bahagia karena tidak lagi menyesali masa lalu, berusaha untuk bersyukur dan hidup juga fokus dimasa sekarang, aku juga tidak lagi khawatir dengan masa depan yang belum tentu aku jalani. 

Aku benar-benar tidak takut sesuatu yang buruk akan terjadi, mungkin karena aku sudah terlalu siap untuk banyak kemungkinan yang akan terjadi. 

Karena jika ada seseorang yang takut sesuatu akan terjadi, sebenarnya orang itu sedang menderita karena ketakutannya sendiri.

Begitupun dengan kekhawatiran. Karena kekhawatiran yang berlebihan selalu memperburuk keadaan. 

Mungkin masalahnya tidak seberapa, tapi dengan kekhawatiran sudah bisa dipastikan semuanya akan menjadi lebih buruk lagi. 

Aku tidak lagi mendengarkan apalagi sampai harus memikirkan apa yang orang lain katakan tentangku, baik ataupun buruk tidak ada yang berarti bagiku, 

Selama aku nyaman dengan pilihan hidupku, aku akan menjalaninya, tidak akan pernah takut dengan apa yang sudah aku pilih, tidak akan pernah ragu  untuk menjalaninya dengan caraku sendiri, karena setiap orang pasti punya pilihan hidup yang berbeda-beda, I followed my heart, hidupku milikku, hidupku tanggungjawabku. 

Aku juga sudah ada ditahap tenang dalam menjalani hidup.

Aku berusaha untuk terus dan sering bersyukur, tidak mau dimengerti oleh orang lain karena cukup diriku sendiri saja yang paling mengerti semua keadaan dalam hidupku, aku juga tidak tergantung pada orang lain. 

Meskipun ada kalanya aku merasakan sedikit rasa sakit, marah, kecewa, sedikit sedih dan juga bingung.

Tapi aku merasa bahwa itu masih dalam hal yang wajar, aku masih tetap bisa mengendalikan semua perasaan itu. 

Mungkin ketika aku merasakan itu semua, berarti aku sedang dalam masa pertumbuhan dan perubahan, bahkan bisa lebih baik lagi tergantung sejauh mana aku bisa  mengartikannya.

Ketika melihat banyak orang yang berlomba-lomba untuk mendapatkan dan mempertahankan banyak hal, terkadang aku berpikir apakah aku harus iri atau mungkin termotivasi? 

Karena pada kenyataannya aku tidak pernah memiliki perasaan ingin menyamai ataupun memiliki kehidupan seperti orang lain.

Mungkin karena selama ini aku sadar bahwa dalam hidup ini aku tidak akan memiliki apa-apa, orang lain pun tidak memiliki apa-apa, manusia hanya diberi kepercayaan, semakin banyak yang dipercayakan maka semakin besar pula tanggungjawabnya. 

Makanya aku tidak pernah meminta lebih kepada-Nya, karena aku terlalu ragu jika Dia memberikan apa yang aku mau maka akan menjadi beban bagiku untuk mempertanggungjawabkan semuanya. 

Apakah aku sudah cukup kuat?

Sebenarnya aku tidak sekuat itu, aku masih menjadi manusia yang lemah, rapuh, terkadang menangis, terkadang aku juga sedikit ketakutan, aku menyadari banyak hal. 

Tapi aku selalu percaya saat aku melakukan sesuatu yang baik maka akan selalu ada hal-hal baik yang menghampiriku (no matter how small it's).

Love❤️