Anakku,

Banyak definisi atau arti dari seorang anak. 

Bagiku, anak adalah hal yang paling berharga dan sangat berarti melebihi apapun yang ada di dunia. 

Bahkan bisa lebih penting dari nyawaku sendiri.

Setidaknya aku bisa mengartikan anak seperti itu sebagaimana aku ingin diartikan oleh "dia".

Mungkin umurku tidak lagi bisa dikatakan sebagai anak-anak, tapi setua atau sedewasa apapun aku, aku masih tetap seorang anak yang merindukan banyak sosok, menginginkan banyak pertanyaan dan sesekali ingin dikekang tanpa kebebasan. 

Banyak hal yang aku lewatkan, tidak sedikit pula bagian terpenting yang tidak aku rasakan, dan mungkin ada beberapa momen yang tidak pernah aku rasakan.

Jika aku diberi kesempatan untuk belajar menjadi orang tua lagi, entah menjadi orang tua kandung atau orang tua asuh, mungkin aku akan memperlakukan anakku dengan sangat amat baik secara lahir maupun batin. 

Perasaannya, pikirannya, mentalnya, caranya berperilaku baik untuk dirinya, caranya memperlakukan orang dengan baik, caranya menjalani kenyataan hidup dengan benar, memberikan contoh bagaimana bertanggung jawab atas banyaknya pilihan dalam hidup, menerima banyak hal yang tidak pernah terduga sebelumnya, dan ditengah banyaknya dukungan yang akan aku berikan untuknya 

aku juga akan bertanya apa yang dia mau, apa yang sedang dia rasakan, apa yang kurang dariku sebagai orang tua yang mungkin tidak akan pernah bisa menjadi sosok sempurna baginya. 

Aku akan mengatakan kepadanya untuk tidak perlu khawatir dengan apa yang orang lain katakan tentangnya. Dia juga tidak perlu bertanggung jawab dengan apa yang terjadi kepada orang lain jika hal itu sudah menyangkut pilihan hidup mereka. Dia cukup bertanggung jawab untuk dirinya sendiri. Lakukan apa pun yang ingin dia lakukan selama itu baik bagi dia sendiri serta orang di sekitarnya.

Hidup memang tidak selalu seperti yang kita harapkan. Kadang ada kekalahan, kadang ada kemenangan. Kadang waktu berjalan begitu terlalu cepat, kadang waktu berjalan terasa sangat lama. Semua itu ada dalam hidup kita, serta kita tidak bisa menghindarinya. Yang harus kita lakukan adalah selalu mencoba melakukan yang terbaik. Apa pun hasilnya, asalkan kita menikmatinya, kita akan merasa bahagia dari hal itu.

Aku berharap dia terus bergerak maju, meskipun itu terkadang terasa sulit. Aku ingin dia paham, bahwa hidup terkadang terasa tidak adil. Aku juga berharap dia selalu ingat, bahwa aku akan selalu bersamanya.

Aku akan sangat menyayanginya, dia adalah alasanku untuk tetap bahagia dalam keadaan apapun.

Melihatnya tersenyum, bagaikan melihat berlian terbesar di dunia. Mungkin sedikit berlebihan, tapi pada kenyataannya mungkin melebihi berlian itu sendiri. 

Dia adalah harta yang tidak ternilai harganya dalam hidupku.

Terkadang aku juga pernah berpikir bahwa dia bisa saja mendapatkan dan bersama orang tua yang lebih baik dariku, tapi aku juga sadar dan dia harus tau bahwa tidak ada anak yang lebih baik darinya.

Aku tidak akan pernah menuntut atau meminta apapun darinya. Aku hanya berharap dia menjadi orang yang baik hati, dan tetap menjadi dirinya sendiri.

Janjiku, aku akan menerima dia sebagai anak dengan dan apapun yang akan terjadi kedepannya. 

Aku tidak akan pernah meninggalkannya dalam keadaan apapun, bahkan disaat orang-orang pergi ditengah keterpurukannya, aku akan tetap menjadi orang pertama yang akan selalu ada untuknya. 

Tanganku akan selalu ringan untuk menggenggamnya, pundakku akan selalu tersedia untuk menjadi sandarannya, aku akan berlari menghampirinya kapanpun dia memanggil namaku meksipun kelumpuhan menghalangiku.