Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Rabu, 18 Januari 2023

Harapan & Keberuntungan



Tentang keinginan dan harapan.

Aku sudah lama tidak bertemu dengan fase itu, karena aku terlalu fokus menjalani dan bersyukur dengan apa yang aku dapat dan yang sudah terjadi dalam hidup. 

Mungkin juga karena aku pernah beberapa kali kecewa dengan keinginan dan harapan yang ternyata tidak pernah aku dapatkan. Ya, itu memang mengecewakan dan sangat menyakitkan menerima kenyataan bahwa semua usaha ku tidak ada hasilnya. Sebenarnya bukan yang menyimpan ekpektasi di level teratas, tapi mungkin karena aku yang awalnya terlalu yakin akan mendapatkan semuanya. Jadi kita bisa kecewa bukan karena kegagalan tapi karena berekspektasi yang kita buat sendiri. 

That's why aku tidak pernah lagi mempunyai ambisi dalam hidup. 

Hampa? Awalnya iya, tapi semakin lama semakin terbiasa dan aku merasa baik-baik saja dengan keadaan seperti itu. Hidup tanpa tantangan, tanpa ada tuntutan, tanpa ada sesuatu yang menjadikan aku terus berpikir keras untuk berjuang dan berkorban. 

Tapi semakin kesini semakin tidak terarah hidup ini, karena mungkin aku terlalu nyaman dengan segala sesuatu yang aku miliki. Tidak ada masalah yang berarti, tidak ada keinginan yang tinggi untuk masa depan, aku terlalu mencintai diriku tanpa memperdulikan apa yang salah atas hal buruk dibalik itu semua. 

Dan hal buruk itu adalah aku tidak ada masa depan, dalam artian aku sudah tidak ada harapan untuk hidup dimasa mendatang. Memang umur itu tidak ada yang tau, tapi setidaknya harus ada harapan dan keinginan untuk masa depan yang better lagi. 


Dan sekarang ini aku sedang di fase ingin ada masa depan yang lebih baik, aku ingin masa depanku terjamin, aku mau lelah saat ini untuk masa tua nanti yang santai tanpa kerja keras lagi tanpa rasa bersalah apalagi penyesalan. 

Awalnya aku sempat sedikit takut dan lumayan ragu untuk memulai ini semua kembali, tapi aku sudah siap dengan segala kemungkinan yang akan terjadi, aku tidak mau menjadi pecundang untuk diriku, aku tidak ingin menjadi penakut untuk sesuatu yang belum terjadi, dan kalaupun nanti gagal lagi it's ok it's fine, karena setidaknya aku pernah mencobanya, mungkin tahapan mempunyai keinginan, pernah berusaha dan sekalipun gagal aku bisa memulainya lagi dari awal dengan modal semua pengalaman dan melihat sisi atau bagian mana yang menjadi faktor kegagalan itu. 


Aku juga tidak akan memberikan sesuatu yang indah untuk diriku di awal karena itu hanya janji, tapi aku akan memberikan bukti diakhir nanti sekalipun itu tidaklah indah. 


Tidak mudah untuk keluar dari zona nyaman seperti ini, butuh banyak berpikir dan melihat banyak contoh juga. 


Tentang pengalaman.

Aku sudah memiliki cukup banyak pengalaman, dan untuk mendapat pengalaman berharga ya kita harus bayar mahal untuk itu. 

Dengan materi atau waktu dan sesuatu yang layak untuk dikorbankan.

Beda dengan pengalaman yang dimana dan kapan saja bisa kita dapatkan, dan itu sudah menjadi hal biasa bukan lagi menjadi suatu pengalaman.

Dan pengalaman sama juga dengan pembelajaran, semuanya bisa kita ambil dari yang buruk dan yang baik, disengaja ataupun tidak disengaja. 

Dan aku berpikir pengalaman banyak untuk apa kalau hanya disimpan tanpa pernah digunakan untuk kehidupan yang lebih baik. 

Dan kamu tau? Banyak pengalaman belum tentu banyak wawasan. 


Dan tentang cobaan hidup, seperti pisau yang ketika sudah tumpul maka harus diasah agar menjadi tajam kembali. Pribahasanya besi diasah besi. Untuk mendapatkan hasil yang baik ya harus diterpa sesuatu yang setimpal dan bahkan harus lebih berat, cobaan? Tidak mungkin juga ketika menginginkan pisau tajam tapi diasah oleh karet atau plastik. 


Tentang keberuntungan.

Tidak mungkin ada orang yang selalu beruntung dalam hidupnya. Mungkin beruntung dalam satu hal tapi belum tentu beruntung juga dalam hal lainnya. Tapi bagaimana kita bisa menemukan keberuntungan dalam hidup kalau mencobanya saja tidak pernah. 


Tentang pasangan? 

Aku sedang di fase yang sedang tidak ingin berpasangan, untuk saat ini ada hal yang lebih penting selain harus mencari pasangan lagi. Mungkin kedepannya aku akan membuka hati lagi untuk orang baru. 

Aku banyak belajar dari yang sudah aku lewati, tidak ada yang namanya pasangan ideal karena pasti ada saja kekurangannya, dan kita pun pasti demikian dimata pasangan kita. 

Entahlah aku belum mau bahas dulu tentang pasangan. 



By the way, "Nasib baik bukanlah pertandingan"