Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Sabtu, 04 Maret 2023

Angga (1)



20 Juni adalah tanggal lahirku, seingatku hampir setiap ulang tahun aku selalu meminta banyak harapan dan keinginan melalui do'a dengan tiupan lilin merah diatas kue coklat kesukaan ku, ingin dipanjangkan umur, dimurahkan rezeki, banyak orang yang sayang dan masih banyak lagi. 

Tapi 8 bulan yang lalu aku tidak melakukan kebiasaan itu lagi, aku tidak meminta banyak kepada-Nya, tidak dengan kue dan lain-lain, saat itu hatiku sedang terombang-ambing, pikiranku sedang kacau, tidak tau harus bagaimana, untungnya aku masih mempunyai banyak keluarga, malah saat itu aku sedang mengecat ruangan atas di rumah kakak ku. "Oh iya sekarang aku ulang tahun". Dengan tangan mengepal yang dipenuhi cat warna biru, aku memusatkan pikiran sambil memejamkan mata dengan hati yang tulus dan penuh keyakinan: Ya Tuhan, tolong bantu aku untuk memperbaiki diri bagaimanapun caranya, aku akan menyayangi siapapun yang datang dalam kehidupanku melebihi diriku sendiri, aku ingin menebus banyak kesalahan yang pernah aku lakukan dalam hidupku melalui dia.

Hanya itu.


Tadinya aku ingin bertemu dengan orang yang baru dan cinta yang baru. Tadinya.

Saat itu aku baru mengakhiri hubungan dengan seseorang yang sebelumnya sudah berjalan selama hampir 5 tahun, dengan alasan karena aku sudah terlalu kecewa kepadanya, banyak hal yang sudah aku korbankan dan aku pertaruhkan, materi dan waktu adalah yang terpenting, tapi disaat aku sedang butuh sosok orang yang bisa mengerti ternyata dia tidak bisa membantuku untuk melewati masa tersulit dalam hidupku. Orang terdekat yang seharusnya menjadi pendengar dan pemberi masukan terbaik malah acuh dan tidak peduli seakan-akan aku tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Aku berkali-kali patah hati tapi aku bisa melewatinya dengan cepat dan mudah karena obatnya hanya mencari hati yang baru, tapi saat itu adalah patah hati terberat selama hidupku sejauh ini, aku patah hati oleh ayahku sendiri. Patah hati oleh orang yang aku sayangi oleh orang yang dari kecil hingga saat ini aku jadikan contoh. Tidak ada obat untuk patah hati olehnya, aku tidak bisa mencari hati yang lain. Dia ayahku. Tidak mungkin dan akan aneh juga jika aku mencari sosok ayah lagi. Tidak bisa menghindar dan berlari, aku harus menjalani dan melewati masa terhancur itu, aku harus kembali memperbaiki dan kembali menjalani hidupku dengan kenyataan bahwa aku harus menyembuhkannya sendirian secara perlahan. 


Tadinya aku ingin bertemu dengan orang yang baru dan cinta yang baru juga, tadinya, tapi ternyata Tuhan malah mendatangkan orang yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehku, aku sama sekali tidak menyangka akan bertemu lagi dengan sosok dari masa laluku. 

Dan semua itu baru terpikir saat tulisan ini ditulis. Delapan bulan aku menunggu dan mencari orang baru itu, segala cara sudah aku lakukan, berkenalan dengan orang, bahkan membalas chat orang-orang yang pernah singgah di hatiku, tapi aku tidak merasakannya sama sekali. 


Beberapa hari setelah hari ulang tahunku, aku inisiatif membuka permintaan chat di akun instagram. Skip skip skip dan aku tertarik dengan salah satu pesan dari temanku 11 tahun lalu. 

Dia meminta nomor telepon ku, karena sudah pernah kenal aku pun langsung memberikannya. 

Dan bukan temanku yang ternyata menghubungiku melainkan keponakannya. 

"Om ini Angga".

Seorang anak yang pernah aku gendong 11 tahun lalu, seorang anak yang dulu aku menganggapnya hanya anak tetangga. Memang sempat dekat tapi hanya sebatas anak dari teman saja yang kebetulan hampir setiap hari dan setiap saat bertemu. Dan itu 11 tahun lalu saat dia masih berusia 1 tahun. 

Masih ingat saat aku diundang untuk menghadiri acara ulang tahun oleh kedua orangtuanya. Anak 1 tahun apa yang dia ingat, begitu pikirku. 

11 tahun bukanlah waktu yang sebentar, banyak fase yang sudah aku jalani dan aku lewati, perjalananku sudah kesana kemari, landing dimana, mengadu nasib di kota mana, sedih,  bahagia, susah dan senang hingga terbentuk diriku dengan banyak pemikiran dan pemahaman seperti saat ini. 

Dan begitupun bagi dia, 11 tahun bukanlah waktu yang mudah untuk dia lalui. Aku bisa ikut merasakan apa yang dia rasakan, memposisikan diriku jika menjadi dia, harus menyaksikan perpisahan kedua orangtua, merelakan kedua orangtuanya memilih jalan masing-masing, meninggalkan dirinya secara jiwa dan raga dan dengan tega meninggalkannya bersama kakek dan neneknya, hingga kakek dan neneknya meninggal dia harus pindah tinggal bersama tante dan pamannya. 

Terbayang bagaimana kacaunya mental dia, bagaimana remuknya hati dia, seberapa banyak kekecewaan yang dia rasakan, seberapa dalam sakitnya perasaan dia, aku tidak lagi bisa membayangkannya sejauh ini. 

Aku juga mempunyai salah satu keponakan yang kurang lebih seperti itu perjalanan hidupnya, sekarang dia sudah dewasa, sangat terlihat jelas efek yang terjadi dan pribadi yang terbentuk dalam dirinya. Dan aku sedikit menyesal kenapa tidak dari dulu menemani masa sulitnya, karena untuk saat ini semuanya sudah sangat terlambat. 


8 bulan aku memutuskan untuk menerima kehadirannya dalam kehidupanku ditengah pencarian yang terus menerus aku lakukan.

Aku mulai mengenali sifatnya, tau kebiasaannya, sedikit mengerti dirinya, mencoba lebih peduli dengan keadaan hidupnya, ikut serta sedikit demi sedikit memenuhi apa yang dia butuhkan bukan yang dia inginkan, memperlakukannya seperti  orang yang sangat dekat denganku, aku belajar menjadi dewasa, belajar bijak, belajar tegas, belajar memberi contoh yang baik, memberinya banyak masukan, dan hingga akhirnya aku sadar...


Tadi sore kesekian kalinya aku mengajaknya bermain ke salah satu pusat perbelanjaan, kita bercanda ria seperti biasa, dia pribadi yang cukup riang, mencoba beberapa permainan, bahkan dia mengalahkanku dipermainan balapan mobil, hingga kita mampir ke salah satu tempat makan. 

Kami memilih tempat duduk diatas, setelah dapat tempat duduk aku kembali ke bawah untuk pesan makanan. 

Dan ketika aku kembali ke atas aku melihat raut wajahnya yang sangat lain daripada biasanya, dengan wajah tertunduk sambil melihat layar HP-nya dia menitikkan air mata. Aku melihat keadaan sekitar dan tanpa pikir panjang aku memutuskan untuk membungkus makanan dan mengajaknya pulang. 

Ditengah perjalanan aku mengajaknya mampir ke ATM karena aku sama sekali tidak ada uang tunai, dan disanalah tangisannya tumpah. 

Aku tidak tanya kenapa, aku hanya bilang ke dia kalau aku akan berusaha selalu ada untuknya, kapanpun dia mau dia bisa mendatangiku, bercerita banyak hal, bahkan aku akan berlari menghampirinya kapanpun dia memanggil namaku. 

"Dia melihat satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan kedua anaknya sedang makan bersama".


Ditengah perjalanan pulang aku baru menyadarinya bahwa ternyata cinta yang selama ini aku cari ada di hadapanku, cinta dengan landasan sayang yang berawal dari rasa peduli dan rasa iba. 

Aku juga baru sadar bahwa ternyata cinta itu konteksnya sangatlah universal, tidak hanya antara laki-laki dan perempuan, tidak hanya antara orangtua kepada anak, ternyata aku bisa mencintai dan menyayangi anak itu yang sudah jelas bukan anakku. 


Tuhan kembali menghadirkan dia ditengah perjalanan hidupku yang sedang dalam masa perbaikan, Tuhan mempertemukan kita kembali dengan banyak maksud dan tujuan, aku tidak tau apalagi rencana Tuhan tapi aku merasa bahwa inilah jawaban atas do'a di hari ulang tahunku 8 bulan yang lalu. 

Aku harus menjaganya, menyayanginya, harus  lebih memperhatikan lahir maupun batinnya. 

Dan dialah sosok yang akan aku jadikan untuk menebus banyak kesalahan yang pernah aku lakukan selama ini. Aku sering berbuat salah tapi menerima dan menyayanginya bukanlah sebuah kesalahan. 


Aku bukanlah orangtuanya, aku juga bukanlah saudaranya, aku tidak pernah ingin menjadi orang terpenting dalam kehidupannya, karena yang aku lakukan bukan untuknya tapi untuk kebaikan diriku, hanya saja perantaranya melalui dia. 

Hingga, hingga Tuhan yang memutuskan dan dia yang mengatakan bahwa dia tidak lagi membutuhkanku. 

Press-Angga (II)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁