Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Selasa, 21 Maret 2023

(Maaf Jika) Aku Harus Pergi



Aku tau siapa diriku, aku juga sangat paham bagaimana situasi yang sedang terjadi, bukan tentang egois atau rasa ingin menyayangi yang berlebihan, tapi ini tentang kenyataan bahwa semuanya tidak ada yang bisa dipaksakan. 


Seberapa keras aku berusaha, seberapa sering aku mencoba, seberapa banyak aku berkorban, semuanya akan percuma karena bukan aku yang diinginkannya, aku tetap bukanlah siapa-siapa, aku hanya seseorang yang mempunyai keinginan untuk peduli dan mengisi sesuatu yang kosong dari dirinya, dan sampai kapanpun ruang yang kosong itu tidak akan pernah terisi karena itu bukan kapasitasku untuk berada diantara kehampaannya.


Memang, belum banyak yang bisa dia mengerti tentang pengorbanan; waktu, tenaga, materi dan emosi, aku juga tidak tau akan sampai kapan bisa bertahan, tapi yang pasti dan bisa aku janjikan hanya untuk saat ini aku masih akan berusaha selalu  ada ketika diriku dibutuhkan. Aku akan tetap selalu berusaha mengerti, memahami, (mungkin) mungkin kedepannya akan sadar bahwa yang aku lakukan sejauh ini untuk kebaikannya, mentalnya, emosinya, sifatnya, kehidupannya, meskipun belum ke tahap yang lebih jauh, karena aku akan tetap sadar dan menyadari bahwa aku bukanlah siapa-siapa baginya, aku hanya "Nugi" yang  bawel mengingatkan ini itu dan tidak boleh ini itu. 


Aku bisa saja pergi dan menghilang tanpa kabar, aku juga bisa acuh dan tidak peduli, tapi untuk saat ini aku memilih untuk tidak melakukannya karena itu akan menghancurkan perasaanku, iya, perasaanku bukan perasaannya, akan menghancurkan hatiku bukan menghancurkan hatinya. Karena ini bukan hanya tentang kehidupannya tapi menyangkut kehidupanku juga, aku sangat bahagia pada momen ini, aku begitu menikmati waktu yang sedang aku jalani saat ini, aku mencoba memperlambat langkahku, aku berusaha berhenti sejenak dari perputaran waktu, karena aku menemukan banyak kebahagiaan yang sebelumnya tidak pernah aku temukan. 

Aku bisa melihat banyak bagian-bagian kehidupan yang sejauh ini mungkin aku tidak pernah memperhatikannya, aku bisa belajar memahami banyak perasaan yang mungkin biasanya hanya sepintas saja, aku juga bisa menjadi lebih dewasa disaat harus menghadapi banyak situasi dan kondisi, dan aku pun tidak hanya menyayangi dan memprioritaskan diri sendiri saja karena fokusku bukan lagi hanya pada diriku tapi ada untuknya, dia yang entah kapan akan mengerti dan memahami semuanya. 


Tadi pagi (21-03-23 07:30) aku mendapat pesan darinya bahwa akta kelahiran untuk pendataan di sekolahnya biarkan dia yang memberikannya kepada guru, padahal kemarin siang aku yang diberi tugas untuk itu oleh keluarganya. 

(Tadinya begini: semua orang juga tau bagaimana keadaannya, eukeur mah eukeur, eh ngurus nu kitu wae meni euweuh nu milu nguruskeun, piraku jiga nu euweuh jelema pisan meni kudu ku budak). 

Aku tidak begitu pintar membaca pikiran orang, aku juga tidak pandai menebak perasaan orang, tapi aku sangat paham dan mengerti keadaan seseorang, mungkin yang dia inginkan orangtuanyalah yang seharusnya bersedia datang ke sekolah untuk mengurus semua itu, tapi pada kenyataannya mereka tidak bisa melakukannya, mereka tidak memperdulikan dan tidak mau tau apa yang dia inginkan, bukan materi tapi kehadiranlah yang dia butuhkan. 


Aku ingin menjadi manusia paling tidak peduli, ingin menjadi manusia yang sangat acuh, aku ingin menjadi manusia yang tidak memiliki perasaan simpati juga empati, tapi aku tidak bisa dan tidak mampu berada dalam keadaan seperti itu, karena itu bukan diriku, aku dilahirkan untuk tidak menjadi manusia seperti itu, aku hanya manusia yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan kepentingan pribadi, aku lebih memilih berjalan dibelakang dan membiarkan orang lain di depanku. 


Mungkin.

Mungkin suatu saat aku akan menjadi pribadi yang lebih baik, lebih baik untuk tidak peduli kepada orang lain, disaat semua usaha dan pengorbanan juga kehadiranku tidak lagi dianggap sesuatu yang baik bagi orang lain, mau ataupun tidak aku harus merelakan diriku menjadi manusia paling tega yang pernah ada, aku juga harus mengerti perasaanku, harus lebih menyayangi diriku, harus lebih memahami semua yang terjadi bahwa bukan hanya tentang orang lain tapi aku memiliki jiwa yang jauh lebih berharga dibanding jiwa orang lain, ya, kehidupanku. 


Ini semua hanya tentang waktu yang kapan saja bisa berlalu dan berakhir, aku yang tidak akan pernah lagi menunggu waktu yang tepat untuk pergi, dan semuanya bukan atas kendali dan keinginan mereka, aku yang mempunyai pilihan dan kendali, disaat waktu itu datang aku bisa pastikan dia dan mereka akan menyesal bahwa yang seperti diriku tidak akan pernah ada lagi, yang seperti diriku? Hanya aku. Yang seperti mereka? Mungkin semua orang yang dia temui akan sama. 

Aku tidak menyombongkan diri, aku hanya memastikan bahwa disaat waktu itu tiba semuanya akan berakhir, semuanya akan terlambat, semuanya tidak akan pernah bisa diputar kembali, sekalipun aku tetap tinggal tapi semuanya tidak akan lagi sama seperti saat ini. 


Sampai detik ini diriku masih bisa dan sanggup untuk mengendalikan perasaan juga pikiran, masih mampu mengontrol emosi, masih tetap pura-pura bodoh, masih ingin terlihat tidak mengerti dan memahami semuanya, karena aku tidak akan pernah memaksanya untuk sadar dengan kehadiranku, aku tidak akan pernah berharap untuk diakui keberadaanku, aku juga tidak akan pernah meminta untuk dilihat, biarkan semuanya mengalir sebagimana mestinya, sebagaimana seharusnya. 


Yang perlu diingat;

Disaat semuanya telah berakhir jangan sampai memintaku untuk kembali atau melakukan hal yang sama seperti saat ini, karena semuanya akan menjadi terlambat, ya, sangat terlambat. 


Aku akan berkata;

Urus saja urusanmu sendiri, rasakan saja semua perasaanmu sendiri, obati saja semua luka yang ada dalam hatimu, jalani saja hidupmu tanpa ada orang seperti diriku, agar kamu tau dan mengerti bagaimana rasanya menyesal dan kembali merasakan bagaimana rasanya kehilangan berkali-kali, bagaimana rasanya dikecewakan berkali-kali, bagaimana rasanya kehilangan orang-orang yang menyayangi dan memperdulikanmu untuk kesekian kalinya. 

Aku bukanlah orang yang kamu inginkan 'kan? 


Maaf jika kehadiranku bukanlah yang kamu harapkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁