Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Sabtu, 18 Maret 2023

Be: Pribadi Yang Baik


Makanan yang enak dan lagu yang cocok  bagi aku adalah salah satu anugrah terindah, karena bisa menambah good mood, merubah vibes, pikiran jadi fresh, ide-ide jadi ngumpul dan numpuk dan siap untuk dieksekusi atau dituangkan dalam bentuk apapun itu. Apalagi ini adalah jam dimana aku sudah terbiasa berpikir, ya, aku bisa berpikir baik saat malam hari, literally kamu siapapun kalau minta saran pada jam-jam malam bisa dipastikan adalah waktu yang tepat, ngobrol apapun aku bisa, kebayang berada di beach bar dan bersama orang yang nyambung untuk bahas apapun itu, ah rasanya luar biasa. 

Pernah pada tahun 2017 bulan Agustus saat itu, di Bali tepatnya sebuah bar di jalan Legian, bertemu dengan orang dari Irlandia. Aku duduk sendiri dan (dia meminjam korek) padahal dia sedang bersama segerombol temannya, awalnya dia hanya bertanya "sedang menunggu seseorang?" (No! Aku sedang healing! Sedang proses penyembuhan! Kenapa bertanya seperti itu???!!) Saat itu. 

Dia pindah tempat duduk dan kita ngobrol bahas banyak hal, musik, hobi, zodiak, makanan, minuman, tempat wisata, dan keadaan dunia, dan, dan ke sesi curhat. 



Dulu: 

Tentang cinta? Beri aku orang yang tulus, aku akan mengurus sisanya. 


Mungkin karena antusias dalam hal percintaan, aku tidak mencari orang yang kaya raya atau yang cakep, asalkan orang itu bisa tulus maka aku akan urus yang lainnya, dalam artian asalkan setia dan saling percaya, aku akan melakukan hal lebih untuk pasangan ku. 

Aku pribadi yang love language-nya berbeda dari kebanyakan orang, memberikan suatu kebahagiaan bagi orang lain apapun itu maka aku diriku jiwaku hatiku seluruh hidupku menjadi lebih lebih bahagia berkali-kali lipat, dan itu karena cinta. 

Dulu pemikiran tentang cinta masih yang itu-itu aja. Segitu-gitu aja, dalam artian aku tidak bisa hidup tanpa cinta. Aku gak bisa kalau aku sendiri, aku gak mau jomblo, dulu. DULU YA! 



Sekarang:

Aku sudah bahagia tanpa harus menjalin suatu hubungan lagi, aku  bisa memuji diri sendiri, aku bisa memberi hal lebih untuk diri sendiri, aku bisa membahagiakan diri sendiri,  bisa menyemangati diri sendiri dan hal-hal lainnya lagi yang bisa aku lakukan tanpa harus menunggu dari orang lain atau pasangan. 


Bukan mati rasa, hanya saja tidak pernah terpikirkan lagi untuk menjalin suatu hubungan. Mungkin harus kembali saling mengenal karakter masing-masing, menyesuaikan diri lagi, harus mengerti orang lain lagi, dan akan banyak hal yang tidak penting tapi sangat ribet untuk dijalani. Bertengkar oleh hal-hal sepele? 

No! 

Cinta itu saling memprioritaskan, siap untuk mencintai dan siap untuk dicintai. Salah satunya tidak ada maka  cinta itu akan pergi dan hilang. 


Ketika aku memutuskan untuk tidak menjalani suatu hubungan, mungkin aku sudah mengurangi banyak kemungkinan untuk stres dan terjadinya suatu masalah. 

Karena menjalani suatu hubungan itu perlu waktu, materi, perasaan, kebersamaan, saling mengerti dan saling percaya, dan itu sangat ribet menurut ku. 


Aku lebih enjoy sendiri, tidak ada kekhawatiran pasangan akan selingkuh, aku juga bebas bertemu dengan siapa saja tanpa harus memberi tau pasangan, cek-cek HP, aku bisa menjalani kehidupan tanpa adanya seorang pasangan.


Sedewasa ini aku mengartikan cinta itu sangatlah luas, bahkan sangat diluar nalar dan logika, aku tidak perlu mencintai pasangan tapi aku bisa mencintai dan menyayangi segala sesuatu dimulai dari sendiri dan orang-orang disekitar aku, dan bahkan aku bisa mencintai dan menyayangi seorang anak dari temanku layaknya anak sendiri padahal aku sendiri saja belum pernah mempunyai anak. Aneh kan?  Itu aneh pada awalnya sih tapi ternyata oh iya cinta itu artinya luas, bukan hanya antara pasangan saja. 


Kok jadi bahas tentang cinta ya?


Banyak orang yang tidak melihat sisi buruk saat dia bahagia, banyak orang juga yang tidak melihat sisi baik saat dia sedang terpuruk, padahal kedua hal itu harus selalu dilakukan oleh setiap orang, menurutku baik atau buruk bukan lagi menjadi sesuatu yang mutlak, karena hakikatnya kita hanya perlu melewati atau memutuskan untuk menjalani saja. 

Jangan terlalu fokus untuk satu hal yang membuat hidup kita menjadi tidak baik, masih banyak hal lainnya yang akan membuat diri kita menjadi lebih baik. 


Mungkin, saat kamu kecewa atau pernah tersakiti dan menjadi hidup kamu terpuruk dan tidak baik-baik saja, begitu melihat dunia semuanya terlihat sama, semua orang akan memperlakukan kamu seperti itu, semua orang akan mengecewakan kamu menyakiti kamu dan tidak lagi memperdulikan kamu. 

Padahal kan waktu terus berlalu, jam masih berdetak, coba kamu pegang dada kamu, irama jantung kamu masih berdegup dengan alunan dan harapan hidup yang menanti dan harus lebih baik. 

Kenapa terus berfokus pada masa lalu? Atau kenapa harus terus berfokus kepada orang-orang yang mengecewakan kamu? 

Kenapa harus berjalan ditempat dan perasaan yang sama? 

Hidup kita sebagai manusia bukan orang lain yang menentukan, tapi diri kita sendiri. God of course. Tapi dimulai dengan bagaimana cara kita memandang dunia ini. 


Tidak semua orang akan mengecewakan kamu, tidak semua orang akan menyakiti kamu, tidak semua orang akan memperlakukan kamu dengan buruk, tidak semua orang akan menyia-nyiakan kamu, bagaimana dengan langkah kecil seperti mencintai dan menyayangi diri sendiri, membuka diri, memaafkan diri sendiri, menerima diri sendiri, mengenal diri sendiri, melihat sisi lain dari diri sendiri, menyadari banyak hal tentang diri sendiri, dan untuk langkah besarnya mungkin bisa dimulai dengan memaklumi orang lain, memaafkan orang lain, menerima orang lain, mengenal karakter orang lain, dan mungkin bisa mulai untuk mencintai dan menyayangi orang lain. 

Berdamai dengan keadaan, menerima semua kenyataan, berlapang dada untuk banyak hal yang menimpa kehidupan kita entah itu yang sifatnya baik ataupun sebaliknya. 


Segala sesuatu dimulai dari hati, dari bagian jiwa yang sangat penting, yang harus kita lakukan adalah membersihkannya terlebih dahulu, kemudian ditanamkan kebaikan sedikit demi sedikit, lalu ditumbuhkan banyak kebaikan yang nantinya bukan hanya baik bagi diri sendiri tapi akan berimbas kepada orang disekitar kita juga. Vibes positif? 


Pribadi yang baik. 

Itu mungkin setiap orang harus seperti itu, harus dalam artian tidak bisa lagi diganggu gugat atau hilang dari jiwa setiap orang. 

Karena kehidupan manusia pada dasarnya akan berubah dan melewati banyak fase, pergaulan yang tidak selalu positif, lingkungan hidup yang kurang baik mungkin, bertemu dengan berbagai macam makhluk hidup dengan banyak topeng mungkin, melewati arus kehidupan yang bergelombang, tidak bisa dipungkiri semua itu akan kita temui namanya juga manusia, tapi kalau tertanam pribadi yang baik sejauh apapun langkah sejauh apapun memandang, sekeras apapun kehidupan, seburuk apapun keadaan, nantinya akan tetap kembali kepada diri kita yang sudah tertanam nilai-nilai kebaikan. 


Jadi kalau berdo'a masukkan tuh kalimat "semoga menjadi pribadi yang lebih baik". 


Oh iya, jangan pernah menghabiskan waktu untuk membenci diri sendiri, apalagi sampai membenci orang lain, karena itu adalah salah satu hal yang merusak pikiran. 

Makanya kita harus melihat segala sesuatu dari berbagai sisi, jangan terlalu cepat menyimpulkan, mata itu hanya gambaran, pikiran hanya ilusi, hati orang juga tidak ada yang tau. 


Apapun dan bagaimana, be a good person! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁