Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Selasa, 28 Maret 2023

Angga (4)



Pertama, aku mau meminta maaf kepada diri sendiri dan memaafkannya terlebih dahulu, karena ternyata suasana hati ini tidak bisa terkendali, aku bisa mengendalikan pikiran dan perasaan, tapi tidak dengan kondisi dan situasi. Aku bisa mengontrol emosi dan yang lainnya yang ada dalam tubuhku, tapi tidak dengan hal-hal yang ada diluar itu. 


Aku sempat hampir menyerah untuk terus menjaga janjiku, karena aku berpikir bahwa keberadaanku sudah tidak lagi dibutuhkan. Tapi ternyata tidak, kamu mungkin memang dikelilingi oleh mereka, tapi tidak untuk banyak hal yang kamu butuhkan, tugasku sebagai orang yang kebetulan saat ini ada di dekatmu belum selesai, bahkan masih sangat jauh sampai kamu dewasa kelak (mungkin), iya, kamu masih butuh orang seperti aku, yang peduli mulai dari hal-hal kecil dan sederhana (seperti mencuci kaki kalau mau masuk rumah, sorry-please-thankyou) yang mengingatkan kamu untuk semangat dalam banyak hal dan masih banyak hal lainnya juga yang masih aku simpan untuk kedepannya sampai kamu cukup umur. 


Oh iya, sejauh ini, hari kemarin adalah hari terlama yang pernah kita habiskan bersama, kamu mau dijemput buat ngaji bahkan jauh dari sebelum waktu yang sudah ditentukan. 

Lanjut kita mengobrol banyak tentang sekolah kamu, lebih tepatnya aku yang lebih menekankan betapa pentingnya pendidikan, belajar yang rajin dan benar, mengerjakan tugas sekolah, mengobrol sedikit tentang kehidupan yang bagaimanapun menerima kenyataan adalah hal tersulit tapi terbaik, bagaimana pentingnya rasa kesadaran dalam banyak hal, oh iya kamu ngajinya sudah lumayan lancar lho. 

Ngajarin kamu wudhu yang bener dan untuk pertama kalinya kita sholat bersama. 

Sebelumnya aku tidak pernah berpikir akan sejauh itu, tapi ternyata ya tidak dipungkiri semua itu perlu dan sangat penting untuk disampaikan, agar kamu tau dan mengerti. 

Terus kita bicara tentang logika, berat sih, tapi tenang saja nanti juga akan lebih terbiasa kok. Karena hidup ini tidak cukup hanya tentang bermimpi dan cita-cita yang tinggi, karena pada akhirnya kita akan dihadapkan dengan berbagai macam kenyataan hidup yang sangat jauh dari apa yang di impikan. Logika harus selalu terdepan kan? 

Itu sih menurutku.


Aku bilang sama kamu bagaimana mereka, bagaimana bedanya aku, apa tujuanku, apa alasanku melakukan ini semua. Mana yang lebih penting, mana yang sedikit tidak penting, mana yang sama sekali tidak penting, mana yang baik, mana yang sama sekali tidak baik, dan mana yang mungkin boleh dilakukan tapi bukan saat ini untuk bisa kamu lakukan. 


Aku juga bilang ke kamu bukan perkara uang jajan atau biaya dan materi lainnya yang kamu butuhkan, karena ketika aku tidak ada disini pun semua itu bisa dipenuhi, tapi banyak hal yang lebih penting kenapa aku sengaja berada disini, dekat kamu. Faham kan? 


(Sedikit demi sedikit Nugi bisa mengungkapkan apa yang mungkin jadi pertanyaan selama ini)


Kita ngabuburit ke mall dekat rumah, buka puasa bersama, bahkan kamu nambah porsi makannya, it's great. 

Kita berfoto seperti biasa, ketika aku nganterin kamu pulang seakan-akan tidak akan ada lagi hari esok. (Di dieu heula we atuh Om). Itu pertama kalinya kamu bicara seperti itu. 

Apalagi saat aku bercandain kamu kalau aku mau pindah lagi ke Bali, aku melihat wajah itu, iya, wajah yang cengengesan dan bilang "nya sok we jug" tapi seketika melihat kebawah dan menarik napas. 


(Jadi waktu abi lahir cenah kan sagede botol, terus dijampe ku si Ua di asupan macan jadi we abi hirup terus nga gedean nepi ayeuna)

WTF! Oh c'mon boy! 

-Logikanya kan ya di inkubator dulu, dikasih susu, vitamin, makan, diurus dengan benar, sehat, ya sampai segini lah kamu- 


Baru mau umur 13 tahun, masih bisa diselamatkan dari hal-hal seperti itu. 


Dan kamu tau? Hari kemarin adalah hari yang sedikit melelahkan yang pernah aku alami sejauh ini, selain aku harus berkamuflase didepan kamu sebagai seorang anak, aku juga harus menjaga omongan, sikap, kalimat-kalimat yang diucapkan harus yang baik dan masuk akal. 

Aku juga sadar kalau cara penyampaiannya tidak lembut dan tidak bertele-tele, karena bagaimana dong keluarga aku juga semuanya seperti itu kalau bicara, aku juga waktu kecil didikannya seperti itu bahkan lebih keras, segini mah belum ada apa-apanya, tapi kamu sudah tau kan tujuannya?

Lagipula tidak memakai kekerasan hanya "bebeledagan" istilahnya. 


Intinya, aku akan tetap berusaha agar bisa disini, untuk Angga. 



I'm happy to see your happy. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁