Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Senin, 22 Mei 2023

Kepribadianku?

Picture: Foto si Molen dari Usi yang pap


Semua orang selalu menginginkan hal-hal yang tidak mudah untuk didapatkan. Kenapa?

Selain karena sifat keegoisan manusia, semua itu dibentuk karena tidak adanya rasa bersyukur dalam dirinya. Dia lupa bahwa apa yang sudah dia dapatkan selama ini mungkin menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk orang lain peroleh. 

Btw, untuk bahagia, bukan tentang seberapa banyak jumlah yang bisa didapat, tapi tentang seberapa banyak rasa bersyukur yang bisa dilakukan. 

Yups, kuncinya adalah bersyukur bukan mengukur. 


Tentang kepribadian.

Aku seperti udara yang bisa ada dimana saja, aku bisa keluar masuk melalui celah tanpa disadari oleh siapapun, aku bisa tetap bergerak sekalipun tertutup oleh ruang dan waktu, tidak ada yang bisa menahanku untuk tetap diam apalagi berlabuh pada satu hati, aku mampu memasuki setiap pikiran orang tanpa terkecuali, aku bisa merasakan banyak perasaan orang lain tanpa perlu mendengarkan, aku adalah sesuatu yang tidak bisa digenggam apalagi ditentang sekalipun itu oleh firman, aku adalah kebebasan untuk diriku, aku adalah aku dengan segala sesuatu yang sudah aku putuskan dan aku jalani juga pertanggungjawabkan. 


Aku bisa mencintai dan menyayangi seseorang sekaligus membencinya dengan pasti secara bersamaan, aku bisa berubah pikiran dalam sekejap bahkan dalam persekian detik, aku bisa marah dan kembali biasa saja dalam sesaat, aku suka berdebat untuk hal yang penting dan yang sama sekali tidak penting untuk diperdebatkan tapi bukan untuk perselisihan, aku hanya suka berdiskusi, aku suka membahas banyak topik apapun itu asalkan yang masuk akal dan bukan untuk pembahasan panjang, karena aku mudah bosan, pikiran dan perasaanku tidak berarti tanpa tubuhku yang penuh energi, aku bisa duduk mengobrol berjam-jam dengan siapapun tanpa terkecuali asalkan bukan hanya satu judul, aku sangat suka belajar, agama? Aku belajar semua agama, politik? Why not. Kehidupan? Apalagi. 

Oh iya, aku bisa bermuka dua dalam artian bisa menyembunyikan emosi dan perasaan tanpa harus terlihat apalagi teraba oleh orang lain, aku mampu berbuat baik dan berbuat buruk dalam satu waktu yang bersamaan, suara dan tawa juga tangisku adalah kamuflase untuk orang yang tidak pernah tau siapa aku sebenarnya, aku bisa jadi apapun yang aku mau, cara berpikirku diatas cara berpikir orang yang ada di hadapanku, kakiku bisa melangkah maju sebelum orang lain memulai langkah pertamanya, aku bisa mengetahui arah pembicaraan orang ketika obrolan baru dimulai bahkan sebelum dia mengucapkan kata pertamanya, aku tidak pintar tapi aku mempunyai pemikiran yang tidak dimiliki oleh orang lain. Aku terlalu sensitif akan banyak hal. 


Apakah aku pernah merasa lemah, lelah, sedih, terpuruk? 

Apakah hidupku menyakitkan? Mengkhawatirkan?

Dalam satu momen mungkin pernah, aku menyadari akan hal itu, dan mungkin semua orang harus sadar semua itu, tapi kalau aku hanya cukup untuk menyadarinya saja, karena diriku terlalu berarti jika hanya fokus dengan hal-hal yang seperti itu apalagi harus ikut berlarut. No, big no.

Banyak hal yang membahagiakan di dunia ini, banyak hal-hal yang membuat hidupku lebih berguna dibanding harus terus menerus berusaha mengubah sesuatu yang tidak mampu aku ubah, I don't fucking care dengan segala sesuatu yang datang hanya untuk membenci.



Sebenarnya apa sih yang membuat orang lain tidak suka bahkan membenci kita? Padahal kita tidak melakukan apapun kepada mereka. Tidak menyinggung, tidak menyakiti, tidak menghakimi, tidak melakukan hal-hal yang sepatutnya akan membuat dirinya terluka. 

U know what?

Ternyata banyak orang yang melakukan semua itu kepada kita bukan karena kita ada salah kepada mereka, tapi karena mereka tidak memiliki apa yang kita punya. 

Bukan hanya perkara harta atau hal-hal keduniawian, tapi karena pribadi kita yang lebih dari dirinya, kita yang mudah memaafkan orang, mudah menyayangi orang, keluarga mungkin?, kehidupan kita yang bahagia, dan hal-hal yang tidak ada dalam dirinya. 


Apakah bisa berubah? 

Sebenarnya bisa dan tidak bisa. 

Tidak.

Sekuat apapun kita berusaha agar orang lain tidak lagi membenci kita, seberapa banyak kebaikan yang kita lakukan kepada dirinya, jika memang dalam hatinya sudah tertanam tidak suka dan rasa benci yang luar biasa, dia akan tetap dengan pribadinya yang seperti itu. 

Lagipula untuk apa kita bersusah payah hanya agar bisa merubah hati orang lain. 

Bisa?

Jika dia sadar dan menerima kenyataan bahwa setiap manusia mempunyai segala kekurangan dalam dirinya. Manusia tidak ada yang sempurna, hanya bagaimana caranya mensyukuri ketidaksempurnaan itu dan lebih fokus kepada kelebihan yang ada pada dirinya.


Just that.



Tentang kepribadianku yang berbeda dari kebanyakan orang, aku mensyukurinya.

Dan aku bahagia karena aku menerimanya.


Sebelum bicara agama dan hukum, akhlak itu adalah poin pertama diantara semuanya.

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁