Dewasa & Bahagia

 Semakin kesini semakin aku sadar, bahwa bukan uang atau materi yang aku butuhkan. 

Memang benar uang dan materi bisa membuat aku senang, tapi ketika ditanya apa yang membuatku bahagia, bukan materi atau uang yang membuatku bahagia,  melainkan ketika melihat orang disekitarku bahagia. 

Definisi bahagia setiap orang berbeda-beda. Tapi bagiku kedua hal itu bukan yang utama dan yang paling penting. Sudah beda prioritas. 

Aku sudah bukan Nugraha yang 5 atau 10 tahun yang lalu, ketika mencari dan mengumpulkan uang untuk kesenangan pernah menjadi bagian terpenting.

Sekarang aku bisa menciptakan kebahagiaan dengan caraku sendiri. Mulai dari hal kecil sampai sesuatu yang sedari awal biasa saja tapi ternyata menjadi sesuatu yang luar biasa bahagia. 

Mungkin karena cara berpikirku sudah berubah, ketika bisa menempatkan mana yang menjadi prioritas dan mana yang sama sekali tidak penting. 

Ketika aku dihadapkan dengan berbagai macam manusia dan segala permasalahannya, aku tetap melangkah dengan caraku sendiri, berpikir dengan jernih, tidak lagi ke tahap yang gampang emosi, tidak terbawa pengaruh sekalipun aku berada dilingkungan orang-orang yang toxic.

Bukan karena zodiak aku Gemini, tapi karena aku memiliki jiwa yang bisa diandalkan dalam keadaan dan situasi apapun. Bermuka dua untuk hal positif, mempunyai dua kepribadian dan bahkan lebih, aku bisa tetap bergerak meskipun berada di dalam ruangan yang tertutup, seperti udara?

Aku tidak lagi memaksakan kehendak kepada orang lain, aku bisa menerima segala sesuatu yang dilakukan oleh orang lain, aku juga bisa pura-pura tidak tahu ketika ada orang berkata sejujur-jujurnya atau malah sebaliknya dan sekalipun itu akan menyakiti perasaanku. 

Aku selalu percaya ketika semua orang yang ada disekitarku akan pergi dan bahkan mati, aku tidak akan menunda untuk mengatakan sayang dan peduli kepada mereka dan  melakukannya dengan caraku sendiri, aku juga percaya bahwa tidak ada manusia satupun yang  sempurna, dan tidak ada kebenaran dalam hidup ini sampai aku memilih untuk melakukan hal baik atau yang buruk. 

Banyak pelajaran yang aku dapat dalam hidup ini, butuh air mata agar aku bisa merendah hati, butuh dicela agar aku tahu bagaimana caranya menghargai, butuh tertawa agar aku tahu bagaimana mengucap syukur, butuh senyum agar aku tahu bahwa aku mempunyai cinta, dan aku butuh orang lain agar aku tahu bahwa aku tidak sendiri. 

Banyak luka yang diterima diciptakan bukan untuk sembuh tapi tidak juga untuk menetap, karena jika aku berpikir dengan rasa ikhlas semuanya akan berubah menjadi cahaya yaitu sebuah anugrah dari-Nya, aku  bisa menerima semua itu dengan tulus. 

Untuk menikmati dan menjalani hidup, aku tidak perlu memaafkan apalagi harus melupakan, aku bisa melewati tahap itu dan tetap berjalan dengan pilihan dan caraku tanpa harus ada persetujuan. 

Aku bisa berdamai dengan hal-hal yang tidak bisa aku ubah. Aku bisa  memberi kebebasan untuk diriku agar aku bisa merasakan banyak kebahagiaan. 

Hidup ini terlalu cepat, aku tidak akan membuang waktuku untuk hal-hal yang tidak berguna. 

Hidupku terlalu berharga jika harus memikirkan atau mendengar perkataan orang lain yang berbunyi nyaring dan kosong. Aku tidak akan pernah terpengaruh dengan banyak ocehan dan hasutan, karena aku tetap bisa hidup tanpa mengikuti arahan atau bagaimana caranya hidup dari perkataan orang lain. Aku hidup dengan aturan yang aku buat sendiri, bukan karena dikte dari mulut orang lain. Selama aku bahagia dan baik-baik saja, aku tetap menjalani pilihan yang sudah aku pilih dengan rasa tanggungjawab dan penuh pemahaman.

Aku bisa bahagia ketika menerima kenyataan tanpa menyalahkan keadaan.

• Apapun yang dikatakan orang tentangmu, aku akan tetap menyayangi dan memperdulikanmu dengan caraku sendiri. -