Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Selasa, 19 September 2023

Tiga Semut, Semut Tiga Warna



Ditengah malam yang sunyi senyap, aku selalu mencari banyak sumber aroma inspirasi dari sisa makanan yang mereka buang, entah dengan sengaja atau memang benar-benar hanya mereka sisakan bekasnya saja. Ya, terkadang inspirasi itu datangnya dikala semuanya sudah terpejam menikmati indahnya mimpi tanpa lagi peduli dengan kenyataan hidup yang sesungguhnya.


Aku semut dengan tiga warna. 

Ada sedikit warna abu di sebagian tangan dan kakiku, katanya karena terlalu sering bersentuhan dengan tanah dan juga kulit pohon. 

Badanku berwarna emas. Katanya karena semuanya berisi cairan dari berbagai macam jenis sumber vitamin yang pernah aku makan. 

Sedangkan kepalaku berwarna hijau  yang melambangkan selalu ada saja ide dan kreativitas yang aku tumbuhkan setiap hari bahkan disetiap saatnya. Aku malah sempat berpikir kenapa aku tidak berbicara dengan daun pohon yang kehidupannya lebih dinantikan oleh mereka yang hidup dibawah sana. Kita sama-sama berwarna hijau 'kan?

Oh, kita tidak pernah sama. Bahkan tidak akan pernah bisa sama. 

Belum pernah aku melihat semut yang warnanya sama denganku. Apakah aku memang satu-satunya semut yang mempunyai warna berbeda dari kebanyakan semut lainnya? 


Aku semut dengan tiga warna.

Kepribadianku selalu berubah-ubah tergantung tempat, waktu dan situasi bahkan ketika dengan siapa aku berada. 


Ketika ada manusia yang mempunyai dua muka alias bermuka dua, membenci tapi berpura-pura menyukai. 

Sedangkan aku bisa membenci, menyukai atau bahkan peduli dalam waktu yang bersamaan dengan tulus dan jujur tanpa kepura-puraan atau bertingkah seperti mereka. 

Aku memang semut, tapi aku mempunyai pemikiran yang tidak pernah salah sejauh ini. Cara berpikirku jauh diatas mereka, mungkin memang cara berperilaku-ku saja yang hanya terlihat oleh mereka. 


Speaking of, aku sudah berhasil move-on dari banyaknya sisa rasa sakit, rasa cinta dan sayang, rasa peduli dan juga sedikit rasa benci. 

Tapi mungkin karena aku memang pada dasarnya hanya semut, kaki tanganku sangatlah rapuh tidak terlalu kuat untuk menahan beratnya rasa itu semua. 

Ketika aku sedang bahagia menikmati perjalanan hidup ini, aku malah kembali terjatuh dengan hati kepada makhluk lain yang sudah bisa dipastikan rasa itu tidak akan pernah berjalan baik sebagaimana kebanyakan perjalanan asmara yang lainnnya. 

Memang belum ke tahap cinta. Bagiku butuh banyak proses yang begitu panjang dan rumit jika memang nantinya harus benar-benar cinta kepada orang lain. 

Bahkan sangat tidak mungkin jika ada yang bisa dan mampu mendapatkan cintaku dengan mudah. 


Ketika aku menyukai dan membuat "sign" tertarik terlebih dahulu pun belum tentu akan berlanjut hingga ke tahap itu, karena biasanya akan berakhir ditengah perjalanan dengan menyisakan sejumlah pertimbangan dan rasa mengagumi saja. 

Aku tau kapasitasku, aku tau kapasitas mereka yang aku suka, pemikiran kita yang berbeda, cara memandang kehidupan yang sudah pasti berbeda, banyak hal yang sebenarnya jika memang diteruskan akan menimbulkan rasa bersalah dan membuat jarak diantara kita. Karena adanya persepsi tentang cara menilai dan mengartikan sesuatu sudah jelas berbeda. 

Makanya aku lebih suka yang mempunyai wawasan luas, berpikir dengan cepat dan cermat, lebih tertarik kepada yang cara berpikirnya terbuka atau open minded, tidak melulu satu topik, tidak suka yang menghakimi dan memandang dari satu sisi, dan masih banyak lagi hal lainnya yang butuh proses panjang. 

Apalagi aku mempunyai segudang cerita yang tersimpan rapih di dalam memori kepala berwarna hijau ini. Katanya sih begitu. 


Mungkin akan ada yang berkata, "aneh". 

Jika memang ingin tau, jika memang ingin jelas, siapa pun butuh persiapan telinga yang terbuka untuk mendengarkan dan perasaan yang kuat agar tidak berlari atau menghilang disaat mengetahui fakta yang sesungguhnya. 


Bukannya aku menghindari atau takut untuk jatuh hati lagi, tapi aku lebih memilih menolak untuk tidak ke arah sana. Karena aku tau akan bagaimana pada akhirnya. 

Aku bangga dengan diriku yang kecil ini aku sudah bisa mengendalikan emosi, bisa mengendalikan perasaan, bisa menghentikan langkah untuk tidak melakukan sesuatu yang kedepannya akan membuat semuanya menjadi lebih berantakan hanya karena aku terlalu rapuh.


Aku memang hanya semut kecil dengan tiga warna, bahkan berbeda dari kebanyakan semut lainnya. 

Tapi percayalah! Aku lebih kuat dari kebanyakan semut lainnya. 

Jika kamu siap bertanya maka harus siap pula dengan semua jawabannya. 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁