Jalan-jalan terus lumayan jenuh dan menguras tabungan juga.
Tujuanku kesini bukan untuk jalan-jalan.
*
Akhirnya aku mulai mencari info tentang lowongan pekerjaan.
Setelah mencari beberapa info dari salah satu situs, ada lowongan pekerjaan sebagai pelayan di sebuah tempat kopi, coffee shop ternama di Amerika dan sangat terkenal juga di negara-negara lainnya. Letaknya ada di Pine Ave, Long Beach, masih satu wilayah dengan tempat tinggalku.
Tapi jaraknya lumayan jauh.
Singkat cerita, aku diterima bekerja di coffee shop itu.
Aku pun memutuskan untuk pindah ke sebuah apartemen yang tidak jauh dari tempatku bekerja.
Ramona Park Apartment namanya. Aku memilih yang paling murah saat itu, harganya 950 dolar perbulan. Sudah termasuk air, listrik, gas dan juga internet.
Tempatnya nyaman sekali. Meskipun masih hampir sama dengan apartemen lamaku. Hanya saja di sini ada balkonnya.
Oh iya, tentu saja harga apartemen sebesar itu sudah sangat murah dikawasan itu.
Pekerjaanku hanya menerima pesanan dan mengantarnya. Ada sekitar 10 karyawan disana, dengan pemiliknya yang juga ikut pengawasi sekaligus sebagai kasirnya. Dia tidak mempunyai asisten untuk itu.
Di sana juga ada seorang wanita dari Indonesia, dari Medan tepatnya. Katanya dia dapat pekerjaan disana berkat bantuan sebuah agen tenaga kerja ternama di Jakarta, tentu saja masuk dengan membayar sejumlah uang. Dia tinggal di sebuah apartemen bersama teman sekampungnya yang bekerja di sebuah cafe yang berbeda.
Entah kenapa aku merasakan bahwa bekerja sebagai pelayan cafe itu sangat cocok sekali. Apalagi dengan uang tip dari para tamu yang lumayan besar, di sana rata-rata mendapat tip sebesar 15 persen yang langsung diterima oleh pelayan. Ya meskipun upah yang tidak begitu banyak.
Dalam sebulan aku bisa mengumpulkan sekitar 600 hingga 700 dolar dari sisa kebutuhan dan bayar sewa apartemenku. Belum lagi kalau aku lembur, dibayarnya perjam dan langsung kontan.
Kebanyakan pelanggannya adalah orang kantoran jika dipagi hari, sedangkan pada siang hari kebanyakan yang datang adalah remaja dan yang memang sengaja istirahat dari pekerjaannya. Sedangkan pada sore hari sangat ramai sekali pengunjung dari berbagai macam kalangan.
Dan berlangsung selama setahun.
Kehidupan anak muda di Amerika memang beragam, dalam hal fashion, bahasa juga cara berbicara dan juga cara bergaul. Tidak jauh berbeda seperti yang dilihat di film-film Hollywood.
Pada suatu pagi, aku kedatangan pelanggan seorang pria yang usianya sekitar 50 tahun. Dia memanggilku, katanya dia pesan 2 kopi tambahan dan kue coklat, padahal tadi dia sudah pesan sendiri ke kasir.
Mungkin dia sedang kehausan.
Atau mungkin sedang menunggu seseorang, masa iya minum 2 kopi sendirian.
Saat aku sedang membersihkan meja dan kursi, terlihat seorang wanita menghampiri pria itu. Ya, terlihat akrab.
Betapa kagetnya, ketika aku mengantarkan kopi, wanita itu adalah Mrs Anne yang pernah bertemu dan duduk bersebelahan sewatu di pesawat. Aku juga masih ingat dengan amplop yang pernah dia berikan. Aku pun menyapanya.
"Hai Mrs Anne. How are you ?"
"I'm sorry, who are you ?"
Ternyata dia tidak mengingatku.
Tapi setelah aku ceritakan semuanya, dia baru mengingatnya.
Aku pun diajak duduk bersama mereka.
Kemudian dia bertanya, kenapa aku tidak pernah menghubunginya, padahal beberapa hari setelah bertemu di pesawat itu kebetulan di perusahaannya sedang banyak sekali membutuhkan pegawai. Ya aku jawab saja kalau kartu nama dia hilang. Aku juga harus mengikuti prosedur dari lembaga green card yang memang memberi jalan untukku sehingga aku bisa tiba di negara ini.
Dia juga bertanya, aku yang lulusan dari universitas ternama di Bandung, tapi kenapa lebih memilih sebagai pelayan di cafe.
Aku kembali menjelaskan bahwa sebelumnya aku pernah bekerja di sebuah perusahaan sebagai admin.
Upah bukanlah prioritas utama bagiku.
Meskipun banyak dari sekian pendatang upah yang besar yang menjadi tujuan utama bagi mereka. But not for me.
Setelah sekian lama aku berbincang dengan Mrs Anne, teman pria yang bersamanya baru ikut menyambung obrolan kami.
Dan dia berkata, "He's like William".
Aku pun bertanya siapa itu William.
Ternyata Mrs Anne dan Patrick (nama pria itu), mereka itu pernah ada suatu hubungan kemudian mempunyai anak yang bernama William.
Di sana tinggal bersama tanpa ikatan pernikahan bahkan sampai mempunyai anak pun sudah menjadi hal yang lumrah, di Amerika tinggal serumah dengan lawan jenis tanpa ada ikatan pernikahan pun tidak akan menjadi masalah.
Ternyata William meninggal di usianya yang ke 17 tahun karena suatu insiden. Tapi entah dari sisi mana yang mereka lihat, kalau aku ini mirip dengan anak mereka. Anaknya pasti bule. Meskipun Patrick ini keturunan Asia , tapi Mrs Anne ini sudah jelas "bule face". Ah sudahlah. Tidak mau tahu juga.
Karena aku masih banyak pekerjaan, aku pun pamit untuk melanjutkan pekerjaanku.
Sebelumnya Mrs Anne memberikan kartu namanya dengan uang tip yang aku pikir lumayan banyak.
*
Di tempat kerjaku itu biasanya ada libur mingguan dan bulanan. Tapi aku putuskan saja untuk mengambil libur di akhir bulan saja, 1 hari per minggu, jadi kalau 4 minggu total dengan libur perbulan menjadi 5 hari.
Ketika hari libur aku gunakan untuk bersantai dan jalan-jalan. Tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan suasana pantai di sana.
Pernah ada teman kerja yang mengajakku pergi ke pantai barat, tapi aku pikir lebih baik santai di apartemen saja.
Aku jarang pergi ke tempat perbelanjaan, kalau ada kebutuhan atau membeli pakaian sudah biasa menggunakan aplikasi online shop terkenal di Amerika. Kecuali kalau ada film terbaru, aku selalu meluangkan waktu untuk pergi ke bioskop yang tidak jauh dari apartemenku.
Tidak lupa juga aku selalu mengikuti berita-berita yang ada di Indonesia. Saat itu yang sedang sering muncul di berita adalah tentang tertangkapnya beberapa petinggi negara yang tersandung kasus korupsi juga berita artis.
Masih ingat, waktu itu sedang booming berita Agnes Monica AKA Agnez Mo yang berkolaborasi dengan Michael Bolton pada pertengahan tahun 2011.
Ternyata teman kerjaku juga banyak yang bertanya, siapa itu Agnes Monica.
Ya aku jawab saja bla bla bla (tapi tidak selengkap seperti yang ada di Wikipedia).
Wah dia multitalenta sekali ya, tanggapan mereka.
Di cafe juga sering di putar lagu yang featuring Michael Bolton itu, Said I love You But I Lied.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kamu disini!👇✌️😁