Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Rabu, 10 Februari 2016

Cerita dari Negeri Amerika (Part 3)



Untuk sementara ini aku tidak memikirkan tentang pekerjaan, aku memutuskan untuk pergi mengunjungi tempat- tempat wisata saja. Karena selama aku tiba di sini keseharianku hanya bekerja. Meskipun ada hari libur, tapi aku tidak pernah pergi keluar selain ke supermarket. 
Mungkin pernah beberapa kali mengunjungi rumah teman kantorku, itupun jika mereka mengundangku disaat ada acara tertentu saja. Aku tidak bisa datang ketuk pintu begitu saja seperti di tempat asalku. Semuanya harus ada janji terlebih dahulu.

*

Hari pertamaku pergi ke Hollywood Boulevard.

Kalau yang suka menonton acara hollywood pasti tahu ini tempat apa. 
Atau bahkan pernah kesana juga?
Hollywood Boulevard adalah tempat dimana nama-nama artis hollywood ditulis di keramik jalanan di sana.
Banyak nama tentunya, mulai dari artis lama sampai saat ini.

Ada kejadian lucu dimana aku pernah dimintai tolong untuk memfoto beberapa pasangan dan keluarga. 
Turis mungkin ya. 

Jadi ingat terakhir kali aku pergi ke Alun-alun Bandung bersama ibu dan adikku. Disana kami meminta di foto oleh fotografer yang sudah biasa memenuhi area Alun-alun dan jalan Asia Afrika.

Selanjutnya aku pergi ke Universal Studio Hollywood.

Ini adalah studio tour untuk melihat yang biasa ada di belakang panggung/ layar.
Mungkin sedang ada adegan syuting juga saat itu.
Tapi tidak berlangsung lama aku berada di sana, karena jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.
Aku pun memutuskan untuk langsung pulang saja dengan taksi.
Oh iya, di LA supir taksinya tidak mau menerima uang tip/ lebih. Tidak tahu juga alasannya kenapa.

Sebenarnya aku juga bisa mengendarai mobil sewaktu masih di Bandung, di sini juga pernah ditawari untuk membuat SIM oleh orang kedutaan, gratis. Apalagi kredit mobil di sini juga akan terjangkau bahkan bisa membelinya dengan tunai karena lebih murah. 
Tapi permasalahannya adalah letak kemudi adanya di sebelah kiri, jadi aku masih ragu-ragu. 
Pernah sekali mencoba mengendarai mobilnya Natally. Baru berjalan 10 meter saja rasanya sudah pusing. 
Belum terbiasa mungkin.

*

Ingin sekali rasanya ke Downtown Torrance. 
Katanya disana banyak sekali hidangan yang lengkap. Mulai dari masakan seluruh benua sampai yang khas dari daerah kecil pun ada. Dari Indonesia yang masih terkenal teteplah rendang, terakhir ada sate dan baso juga nasi goreng.
Pernah waktu ada teman kantor yang bilang kalau yang dia tahu dan yang pernah dia makan masakan dari Indonesia itu hanya rendang. Rasanya lezat sekali katanya. But it's true.
Jadi ingat lagi dengan si Uni yang biasa menambahkan daun singkong yang banyak kalau aku mampir ke rumah makan Padang yang di dekat Alun-alun Bandung. 

Aku pernah bertanya kepada temanku itu, namanya Jason, kamu tahu Nasi Goreng? Dia jawab tidak, tapi ingin sekali mencoba beberapa masakan Indonesia lainnya.
Dan suatu hari aku diajak main ke rumahnya di daerah dekat Warehouse District.
Kebetulan orang tuanya mempunyai toko peralatan rumah tangga di sana. 

Sekedar info saja.
Salah satu hal yang dicari di Warehouse District adalah cookware atau peralatan masak. Piring, panci, wajan, gelas, serta perkakas lainnya, baik model biasa atau model yang biasa dipakai di restoran yang mewah pun banyak tersedia di sini.
Barang- barang tersebut bisa kita peroleh mulai harga kurang dari 1 dolar. Harga alat kebutuhan rumah tangga di sini lebih hemat 70 persen dibandingkan dengan harga yang ditawarkan di tempat lain.
Salah satu tempat yang menjual aneka peralatan rumah tangga tersebut adalah The Dish Factory.
Kabarnya artis ternama Angelina Jolie pun sering mengunjungi toko ibunya itu. 
(Kok bisa ya artis gitu berburu barang dengan harga dibawah 1 dolar), whatever.
Sesampainya di rumah Jason, aku bertemu dengan ibu dan adiknya saja. Ayahnya sudah lama meninggal. Adiknya perempuan, namanya Kelly. Dia baru masuk sekolah tingkat pertama. Tapi aku tidak mengingat nama ibunya.
Baik sekali. Mereka menerima kedatanganku yang untuk pertama kalinya dengan begitu ramah.
Aku diminta membuat rendang dan nasi goreng. Aku kurang paham bagaimana cara membuat rendang. Meskipun hanya tinggal browsing saja. Aku bilang saja kalau bumbunya tidak tersedia di dapur dan harus mencarinya di Asian Market atau online. Pada akhirnya aku hanya membuat nasi goreng saja. Dengan nasi yang setengah hangus, tapi mereka tidak tahu kalau itu memang hangus.

Katanya enak sekali.

Setelah beberapa jam berada di rumah Jason, aku pun pamit pulang.
Ibunya memberikan sebuah gelas cantik dan beberapa makanan kecil. 

*

Di sini aku jarang minum air mineral, setiap minggu aku membeli segalon susu. Kalau air minum memang sudah tersedia di keran dapur.

Di LA juga ada yang berjualan keliling, pedagang kaki lima. Tapi hanya khusus makanan saja. Kalau abang sayur yang biasanya mangkal di komplek rumah seperti di dekat rumahku sewaktu di Bandung, sepertinya aku belum pernah melihatnya. Karena di sini kalau beli sayuran harus ke supermarket yang harganya memang diatas harga di pasar.

Selain pedagang keliling, di LA juga ada pengemis. Bahkan banyak sekali. Tidak terlalu jauh berbeda dengan di Indonesia, malah lebih parah lagi di sini, para tunawisma harus main kucing dengan para petugas tentunya. 

Pernah sekali, waktu masih bekerja aku melihat ada yang berbaju lusuh berlari di depanku. 
Ternyata sedang di kejar oleh polisi. Di sini selalu ada pembersihan hampir setiap harinya.

Bagi kamu yang mau ke pasar yang agak kumuh di LA, bisa mencari yang namanya China Town. Jadi ingat Pasar Baru di Bandung. Dimana setiap dagangannya sampai keluar tumpah ruah ke trotoar jalan, apalagi menjelang lebaran, sudah pasti pejalan kaki jadi agak susah untuk berjalan. Di sana juga tersedia makanan yang sangat murah. Nasi dan lauknya saja ada yang tidak sampai 2 dolar. Murah sekali. Hanya jaraknya saja dari apartemenku lumayan cukup jauh.
Di sini juga sudah lama sekali ada busway, hanya jarak dari tempat pemberhentian busway ke tempatku lumayan jauh, jadi harus menempuhnya dengan berjalan kaki untuk sampai ke apartemenku.

Kalau untuk bepergian saat santai, lebih baik menggunakan busway, tapi kalau terburu-buru lebih baik menggunakan taksi yang biasa hilir mudik atau melalui aplikasi yang terkenal yaitu Uber. Driver di sini bisa diandalkan. 

*

Waktu santaiku sudah hampir sebulan. Hampir setiap tempat wisata sudah aku kunjungi. 

Akhirnya aku mulai mencari info tentang lowongan pekerjaan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁