Tadi malam aku mendapat kabar dari Mrs Anne, kalau dia akan menjemputku untuk berangkat ke Virginia, tepatnya ke daerah Langley.
Langley adalah permukiman lepas yang terletak di wilayah sensus McLean di Fairfax
County, Virginia.
Sekitar pukul 6 pagi, mereka rombongan Mrs Anne sudah menunggu di depan apartmenku.
Kami pun langsung menuju bandara Los Angeles.
Sudah jelas bahwa kami akan berangkat menggunakan pesawat, karena tidak mungkin melalui jalur darat. Sangat jauh.
Jarak Los Angeles ke Virginia sekitar 2400 mil lebih atau sekitar 3800 km.
Disepanjang perjalanan, Mrs Anne sibuk sekali dengan laptopnya. Aku juga tidak mungkin mengobrol dengan para asistennya. Akhirnya aku hanya diam saja tanpa sepatah kata pun yang aku keluarkan.
Sesekali aku melihat pemandangan dari jendela, meskipun hanya melihat lautan.
Setelah beberapa jam di atas pesawat, kami pun sampai di bandara Washington Dulles, Virginia.
Bandara yang lumayan megah menurutku.
Masih tanpa sepatah kata pun, kami langsung memasuki mobil yang sepertinya sudah dipersiapkan khusus penjemputan ke kantornya.
Di perjalanan menuju daerah Langley, aku satu mobil dengan Mrs Anne, dan saat itu dia baru berbicara kepadaku. Sambil memberikan id card untuk aku pakai, sudah lengkap juga dengan foto dan nama lengkapku disertai dengan kode scanner. Dapat foto aku dari mana?
Aku baru ingat, itu foto saat aku pertama kali membuat kartu stay (kartu tanda penghuni) di apartemen. Tapi kok? Ya sudahlah.
"Nanti akan ditemani oleh Mr Adam, jika perlu apapun kamu cukup menghubungi dia. Jangan terlalu banyak bicara dengan orang lain." Kata dia dengan nada bicara yang sedikit pelan.
Oh iya, katanya aku juga sudah disediakan apartemen yang tidak begitu jauh dari kantor. Sisa barang-barangku nanti akan langsung diantar juga ke sana.
Apabila kinerjaku selama 3 bulan hasilnya bagus, aku akan diberikan fasilitas kendaraan dari kantor. Tapi untuk sementara aku harus memakai kendaraan umum saja.
Setelah hampir 1 jam perjalanan, sampailah di sebuah gedung yang luas sekali.
Ada sesuatu yang membuatku kaget setengah mati dan tidak tahu apalagi yang harus aku ungkapkan pada saat itu, ternyata aku akan bekerja di sebuah kantor intelijen ternama di Amerika.
Oh Tuhan!
Dan setahuku, kantor ini semua orang sudah mengetahui jenis pekerjaan dan para pekerjanya seperti apa.
Aku pun berjalan menuju pintu masuk kantor itu.
Mr Adam sudah menungguku di depan. Dia pun langsung mengajakku masuk menuju lobby. Kami berdua (aku dan Mr Adam) menuju lift yang ada di sudut ruangan. Sedangkan Mrs Anne dan para asistennya menuju arah yang berbeda.
Di dalam lift dia menekan angka 35. "I'm Adam, Mrs Anne's assisten", kata dia.
Dan ketika aku akan memperkenalkan diri, dia langsung meneruskan, "And you....Rian Ariandra from Los Angeles, right?"
Oke.
Ya sudah, terdiam. Sampailah di lantai 35. Menuju ruangan tempat cek kesehatan.
Kembali teringat saat aku masih mengurus visa-ku di Jakarta. Aku harus melakukan tes kesehatan tentunya. Dulu tesnya di RS daerah Jakarta Selatan. Karena baru tempat itu yang ditunjunk oleh kedubes AS. Di suntik vaksin, diambil darah dan masih banyak lagi. Ternyata sama seperti yang sekarang dilakukan di tempat ini. Setelah hampir 1 jam melakukan pemeriksaan, aku pun diantar menuju tempat dimana aku akan bekerja.
Katanya nanti akan ada beberapa orang yang bekerja di dalam ruangan yang sama, sekitar 30 orang. Tapi untuk saat ini masih dalam tahap perbaikan, karena ini ruangan baru, jadi baru akan digunakan 2 hari lagi. Jadi aku masih mempunyai waktu 2 hari untuk istirahat sambil menunggu hasil tes kesehatanku.
Aku pun hanya berkeliling melihat-lihat.
Mr Adam pun keluar ruangan menuju lift.
Aku duduk disebuah kursi yang masih sedikit berdebu, rasanya lemas. Tidak bisa berpikir yang lain lagi, hanya berpikir kenapa aku sampai mau menerima tawaran Mrs Anne untuk bekerja disini. Ada sedikit rasa menyesal, kenapa aku tidak bertanya sedetail mungkin pada saat itu kepadanya. Selain jenis pekerjaan, kantornya ini yang jadi masalah, yaitu markas intelijen.
Ya sudahlah.
Pekerjaanku memang masih tetap berjibun dengan administrasi bukan seperti di film-film itu.
Aku mencoba jalan-jalan sebentar dan masih disekitar lantai yang sama, dengan kamera yang ada disetiap sudut. Itu baru yang terlihat, pasti dan sangat yakin sekali masih banyak lagi kamera yang tidak terlihat.
Akhirnya aku turun menuju lobby dan menemui petugas di sana untuk menghubungi Mr Adam agar aku diantar ke apartemen.
Tibalah di sebuah apartemen yang menurutku 10 kali lipat mewah daripada apartemenku yang di LA.
Semuanya lengkap. Akses masuknya saja menggunakan kartu dan kata sandi. Sungguh luar biasa.
Ketika masuk kamar, aku mendapat sebuah surat.
Ternyata itu rincian gaji dan beberapa tunjangan yang akan aku terima selama bekerja di sana.
Tertulis kalau aku tidak akan mendapat gaji bulanan tapi akan sekaligus pertahun dan dibayar pada akhir tahun. Sedangkan untuk sehari-hari semuanya sudah tersedia.
Di dalam amplop juga ada kartu kredit yang bisa dipakai untuk kebutuhanku.
Saat itu juga aku menelpon ibu di Bandung. Aku hanya menceritakan kalau aku mendapat pekerjaan baru yang lebih baik dari sebelumnya. Tidak lupa juga meminta doa darinya.
Ternyata yang banyak orang impikan diluar sana bisa aku dapatkan hanya beberapa jam saja.
Oh Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kamu disini!👇✌️😁