Ada tamu?
Padahal sebelumnya tidak pernah ada yang datang ke sini.
*
Malam itu aku sedang bersantai di sofa menyaksikan acara musik di TV. Kebetulan sedang ada acara pencarian bakat di salah satu stasiun TV Indonesia. Tiba-tiba bel apartemenku berbunyi. Ada tamu? Padahal sebelumnya tidak pernah ada yang datang ke sini.
Aku belum berani membuka pintu. Aku melihat jam menunjukkan pukul 11. Meskipun beberapa kali suara bel berbunyi, aku tetap enggan untuk membuka pintu itu. Aku hanya melihat dari lubang kecil di pintu. Ternyata ada dua orang dengan pakaian seperti polisi. Benar saja, itu adalah polisi. Tidak asing lagi bagiku saat melihat seragam mereka, karena aku sering melihatnya di sepanjang jalan kota. Mau apa mereka mendatangi kamar apartemenku ?
Bukannya aku membukakan pintu, karena aku sedang ketakutan, aku hanya mencoba cara agar mereka mengira bahwa aku sedang tidak ada di dalam. Aku terus berpikir dan berpikir.
Setelah beberapa menit aku berdiri di balik pintu, aku mempunyai ide untuk pergi dari apartemenku dengan tidak melewati pintu depan.
Pintu belakang? Tentu saja tidak ada, ini adalah apartemen yang berada di ketinggian awan, bukan di rumah yang hanya berlantai satu. Bagaimana caranya aku keluar dari sini?
Aku takut kalau mereka akan mencoba menangkapku karena aku diketahui tinggal di sini. Karena aku mengira bahwa berita tentang perampokan Money Changer itu sampai ke luar negeri, ke Negara Singa ini. Aku benar-benar merasa ketakutan.
Akhirnya, setelah hampir 10 menit mereka menunggu di luar, karena aku tidak kunjung membukakan pintu dan menemui mereka, mereka pun pergi. Terdengar suara langkah mereka yang menjauh.
Aku pun mencoba untuk mengakhiri malam sambil memejamkan mata.
*
Aku terbangun pada pagi hari. Oh bukan pagi lagi melainkan sudah siang.
Seperti biasa, aku langsung membuat sarapan dan mencoba melahapnya sambil kembali menonton siaran berita di TV. Baru beberapa suap, suara bel terdengar persis seperti tadi malam. Aku pun mencoba untuk mengintip siapa yang ada di balik pintu kamarku. Setelah aku intip, ternyata dia adalah tetangga kamarku, seorang perempuan tua yang aku pikir dia adalah seseorang yang sangat pandai bergaul. Teringat saat pertama aku tinggal di sini dia langsung menyapaku dan memperkenalkan dirinya. Tapi sampai saat ini pun aku tidak mengingat namanya.
Kemudian aku membuka pintu. Dengan ramahnya dia menyapaku dengan ucapan selamat siang. Tentu saja aku juga membalasnya dengan ucapan yang sama. Ternyata dia menawarkan beberapa kue buatannya sendiri. Katanya, dia baru mau membuka usaha online-nya. Dia menawarkan beberapa macam kue kering. Aku pun membelinya. Tapi hanya 1 macam saja. Karena aku kurang menyukai kue, apalagi kue kering. Sebelum dia pamit, dia bilang kalau semalam ada yang mendatangi kamarku atau tidak. Aku jawab saja tidak tahu, mungkin sudah tidur, jelasku. Dan ternyata orang yang dia maksud adalah petugas keamanan dari patroli polisi sekitar apartemen yang kami tinggali. Kebetulan semalam ada pencurian dilantai bawah. Jadi hampir setiap penghuni didatangi agar tidak lupa mengunci pintu atau tidak membiarkan sembarang orang masuk ke dalam kamar.
*
Aku sangat merasa kesepian . Aku pun mulai menyusun agendaku. Sambil mencoba kue yang tadi aku beli dari tetangga ku. Lumayan enak.
*
Aku memutuskan untuk kembali ke negara asalku. Tapi bagaimana kalau aku tertangkap? Aku kembali berpikir, kembali memikirkan apa yang harus aku lakukan. Harus kembalikah? Dengan risiko yang mungkin lebih membuat rasa takutku bertambah. Atau tetap tinggal di sini dengan risiko tanpa teman, tanpa pekerjaan juga tanpa harapan.
Teman ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kamu disini!👇✌️😁