Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Senin, 10 April 2023

Tentang Waktu, Kontrol dan Memahami



Semua tentang waktu, yang tidak bisa dipercepat apalagi diperlambat, yang bisa aku lakukan hanya mengikuti alur yang ada dan terus mencoba menikmati banyak momen yang pada kenyataannya tidak semua sesuai dengan apa yang diharapkan. Ah, harapan lagi. 

Pikiran dan perasaanku sedang tidak karuan belakang ini, entah mungkin butuh sedikit cara tambahan agar bisa menambah kapasitas yang ada, kapasitas sabar, kapasitas tawakal, kapasitas kesadaran, kapasitas penerimaan, dan mungkin kapasitas-kapasitas yang tidak bisa diprediksi lainnya.

Memang ada? Memang bisa? 


Sejauh ini aku bisa, dan ini tentang cara mengontrol diri sendiri.


Seiring berjalannya waktu aku tidak bisa marah hanya karena dibohongi ataupun something happened dibelakangku meskipun aku sudah tau itu terjadi, malah aku selalu menganggap tidak pernah tau, mungkin kalau dulu aku bisa dengan mudahnya marah, sedih, bahagia dan etc.

Aku pribadi yang sangat sensitif, sangat perasa, sangat ekspresif, sangat berpikir, tapi mungkin karena aku selalu memperbanyak ruang untuk kapasitas itu tidak semua hal harus keluar jika belum terlalu penuh. Mungkin juga karena aku lebih senang jika menuangkannya dalam sebuah tulisan yang bisa menghasilkan dolar ini hehe. Eh tapi dari dulu juga aku sudah suka menulis sih, entahlah, mungkin ya karena seiring berjalannya waktu, segala sesuatu akan bergeser dan bergerak, tidak akan selalu ditempat yang sama. 


Dulu aku yang critical banget, belajar banget, mencari tau banget, apapun yang tidak aku tau pasti akan aku cari sampai aku tau dan benar-benar tau, sekarang masih tapi tidak yang begitu berambisi seperti dulu, dan jika sesuatu sudah terjadi bukan hanya mencari tau yang aku butuhkan, nyatanya aku hanya butuh rasa ikhlas. 

Tidak semua harus dicari tau penyebabnya, tidak semua harus ada kata "why" nya. 

Dan tidak semua harus dicari jawabannya. 


Tentang pikiran dan perasaan yang dulunya mengontrol jiwa, jadi seluruh badan dan anggota-anggotanya akan mereka kontrol sesuai dengan apa yang dipikirkan dan dirasakan, tapi sekarang aku bisa membalikkannya. 

Jiwaku yang sudah bisa mengontrol antara pikiran dan perasaan, keduanya akan terkendali sesuai dengan apa yang aku lakukan. 


Mungkin ada istilah segala sesuatu harus dipikirkan dulu atau dirasakan dulu, baru kemudian dilakukan, mari kita bahas. 


Semua orang harus punya akar atau yang sifatnya dasar dalam hidup, ilmu dasar kehidupan itu tidak ada awalnya, tapi bisa ditanamkan sejak manusia mulai mampu berpikir dan berperasaan, sifat-sifat baik, kebiasaan-kebiasaan baik, berprilaku baik, seiring berjalannya waktu manusia bisa hidup semua itu akan berkembang disertai dengan sifat-sifat buruk, kebiasaan-kebiasaan buruk, perilaku yang buruk, dan dengan seiring berjalannya waktu semuanya akan berada dalam satu wadah yang disebut "pribadi seseorang". 

Tapi, jika sudah tau dan paham bagaimana akibat yang akan terjadi maka angka 10 tidak selalu 5+5 atau 6+4 atau 7+3, bisa saja dengan cara 20-10 atau 100:10 atau 1000:100 kan? 


Ok kita perjelas.


Bukan tentang meramal atau menebak, bicara tentang logika saja. 

Jika melihat orang yang kelaparan ya sudah jelas harus kita beri makan kalau tidak nanti dia bisa mati kan? Itu karena ada sifat dasar yang baik. 

Kalau misalkan berpikir atau berperasaan dulu nanti yang ada malah banyak hal-hal yang menyebabkan tidak terjadinya orang itu kita beri makan. Contoh, kalau misalkan dia pura-pura gimana, kalau misalkan tidak kita beri dia bisa minta sama orang lain, dan banyak pertanyaan-pertanyaan lainnya, dan ujung-ujungnya kita malah acuh dan tidak peduli. Dan semua itu malah menjadi kebiasaan buruk bagi kita. 

Tanpa harus dipikirkan dan dirasakan dulu juga kita sudah tau akhirnya akan bagaimana. 


Ketika ada sesuatu yang menyulut emosi, kalau aku pribadi lebih baik diam dan menghindar atau menerima dengan cepat fakta penyebab jelasnya, kalau malah emosi dan marah yang ada akan menjadi lebih berakibat kepada hal-hal lainnya, seperti api? 

Aku tidak bicara tentang rasa memendam dan mengalah, tapi jika boleh bilang bahwa kedua hal itu sangat amat membantu untuk meningkatkan seberapa besar kita bisa bersabar dan menerima. 

Memangnya apa yang salah dengan mengalah? 

Apa salahnya dengan menahan diri dari emosi dan rasa marah?

Aku pribadi dibentuk dengan seiringnya waktu yang perlahan mulai menunjukkan bahwa aku bisa menang hanya dengan diam dan pergi. Bukannya aku tidak berani, tapi aku melihat kedua sisi antara baik dan buruk diantara keduanya. 


Mungkin mereka bisa merasa menang saat membohongi dan memanfaatkanku, mungkin mereka bisa merasa senang saat selalu mendapatkan apa yang mereka mau dan mereka inginkan, tapi yang tidak mereka tau bahwa aku sudah menang dan senang disaat sudah mengetahui semuanya sebelum mereka melakukan itu semua, dan aku memilih untuk diam. 


Aku sudah pernah bertemu dengan berbagai macam orang dan juga berbagai macam karakter, aku juga sudah pernah melihat banyak kejadian dan peristiwa juga penyebab dan awal mulanya, dan aku juga sudah pernah merasakan segala sesuatu yang terjadi dalam hidup yang kebanyakan orang tidak pernah mengalaminya (maybe not at all).

Dan itu semua menjadikan diriku yang seperti saat ini.


Bagaimana dengan ambisi untuk membantu orang agar menjadi lebih baik? 

Menjadi lebih baik ataupun sebaliknya itu semua bukan tentang usaha kita, tapi tentang rasa kesadaran mereka dan rasa damai kita, kita harus berdamai dengan hal-hal yang tidak bisa kita ubah. 


***


Dan yang terpenting dari semua diatas adalah bagaimana cara kita memahami diri sendiri, kita tau dan kita faham juga mengerti diri kita sendiri, semuanya akan lebih terkontrol dan terkendali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁