Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Minggu, 12 Februari 2023

Tentang Kesadaran



Tentang waktu yang tidak akan pernah kembali dan ucapan yang tidak lagi bisa ditarik kembali juga kesempatan yang tidak akan pernah datang kembali. 


...


Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang tidak sempurna, selalu ingin lebih saat diberi dan merasa kurang tanpa kendali. Sangat sedikit dari manusia yang bersyukur dengan apa yang sudah mereka dapatkan. 

Ingin umur panjang, rezeki yang melimpah, didekatkan dengan orang-orang baik, dan masih banyak lagi keinginan-keinginan lainnya yang padahal saat mendapatkan itu semua belum tentu mereka bisa mensyukurinya. 


Oleh karena itu pola pikirku sudah mulai jauh berubah untuk tidak kearah yang seperti itu, karena aku pribadi punya pemikiran bahwa hidupku untuk saat ini saja, aku hanya menjalani hidupku untuk detik ini saja, aku tidak tau esok lusa atau kedepannya akan seperti apa, aku tidak mau hidup dalam salah arah hingga tidak tau harus kemana dan bagaimana. Karena mensyukuri nikmat detik ini saja sudah banyak terlewat, bahkan tanpa sadar dan sudah jelas tidak menyadarinya bahwa semua itu seperti sebuah samudra berupa tetesan air, sedangkan cara mensyukuri semua itu hanya berupa tetesan air diatas samudra, saking banyaknya nikmat yang aku terima. 


Apalagi kita sebagai manusia adalah makhluk pendosa, makanya kalau hanya satu atau dua kebaikan saja tidak akan pernah cukup untuk menutupi kesalahan yang kita lakukan, that's why kita harus selalu berbuat kebaikan dimana pun, dalam keadaan apapun dan kepada siapapun tanpa harus melihat tempat, waktu dan orang even itu kepada makhluk selain manusia sekalipun. 

Kita harus selalu berbuat baik karena kita merasa bersyukur. 

Semua harus atas dasar kesadaran, bukan paksakan atau ingin terlihat oleh orang lain. 

Tuhan itu Maha Baik. Mungkin banyak yang mengatasnamakan agama atau kepercayaan, padahal untuk mengenal Sang Pencipta tidak harus melalui semua itu, kita bisa langsung berhubungan dengan-Nya tanpa ada perantara apapun. 

Tapi ya terkadang manusia butuh sebuah jembatan untuk melewati sungai, kebanyakan seperti itu. But not for me.


Karena siapapun yang melakukan kebaikan dan kebenaran dia akan terselamatkan oleh dirinya sendiri, mungkin seperti karma yang kita terima, jika itu baik ya itu mungkin kita pernah melakukan kebaikan, dan jika kita mendapatkan sesuatu yang tidak baik mungkin juga kita pernah melakukan hal yang tidak baik sebelumnya entah itu secara sadar ataupun tidak.


Ada yang bilang; hiduplah untuk hari ini seakan-akan kamu akan mati hari esok, bersantai-santailah kamu seakan-akan kamu akan hidup untuk selamanya. 

Semua kembali ke pribadi setiap orang, semua tentang pilihan hidup, jika merasa itu baik untuk diri kamu ya lakukan sekalipun orang lain melarang, hidup kita bukan untuk menyenangkan orang lain, kita hidup untuk menyenangkan diri sendiri, makanya yang namanya kesadaran dalam berprilaku itu sangatlah penting. Kalau rasa sadar kita sudah tinggi maka tidak akan ada lagi yang namanya menyesal karena masa lalu atau khawatir dengan masa depan, karena semua yang kita lakukan atas kendali kita sendiri. 


Di usiaku yang entah sampai kapan dan perjalanan hidupku yang aku pikir sudah cukup panjang, semakin kesini semakin sadar bahwa kita ini hidup sendirian, ditengah banyaknya persaudaraan, banyaknya pertemanan, semua itu tidaklah berarti karena pada akhirnya kita akan tetap mempertanggungjawabkan apa yang pernah kita lakukan, mereka tidak akan bisa membantu apa yang menjadi tanggungjawab kita, karena mereka juga mempunyai tanggungjawab untuk diri mereka masing-masing. 

Bukan berarti jangan pernah bersosialisasi atau semacamnya, hanya saja selalu ada batasan untuk hal-hal tertentu. 


Tentang kebahagiaan. 

Adakalanya kita melihat kehidupan orang lain lebih baik dibanding keadaan kita, bagaimana kalau kita balikan menjadi adakalanya kehidupan orang lain belum tentu sebaik kehidupan kita. 

Kita harus belajar untuk tidak lagi membandingkan diri kita dengan diri orang lain, karena semuanya hanya akan menjadi sebuah perlombaan, padahal kan kita hidup bukan untuk terlihat siapa yang lebih baik atau lebih buruk.



So, matilah sebelum kita mati. 

Bangunlah sebelum kita terbangun.

Semuanya tentang menjadi lebih baik atas kesadaran bukan tuntutan atau ketakutan apalagi paksaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁