Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Jumat, 17 Februari 2023

Perjalanan, Pilihan dan Waktu



Dalam hidup sudah pasti kita pernah dikecewakan oleh orang lain dan bahkan kita yang mengecewakan mereka, itu hal biasa, tapi yang terpenting adalah kita harus belajar untuk tidak melakukannya dengan sengaja apalagi berulang kali. 


***


Saat aku berusia 16 tahun tepat kelas 1 SMA, setiap pulang sekolah aku selalu melewati warung yang menjual buku tulis tebal dengan gambar sampul tokoh anime Dragon Ball, literally setiap hari selama berbulan-bulan aku memperhatikannya, oleh orangtua sudah dibelikan buku tulis juga tapi bukan buku itu yang aku mau, aku selalu menginginkan buku tulis yang berbeda dari saudara-saudara ku yang lain. 

Aku sangat ingin membelinya tapi uang ku selalu tidak cukup.

Dan pada suatu hari aku memberanikan diri untuk menyentuhnya, aku mencoba memegang buku tulis itu, sedikit agak berat, warna abu yang cerah, kucium wanginya berbeda dari wangi buku tulis lainnya yang sudah aku punya. 

Dan pada akhirnya aku memilikinya.


Dari pengalaman ku dulu, aku belajar bahwa aku harus mengejar apa yang aku mau apa yang aku inginkan. 

Dan buku tulis yang tebal dengan gambar tokoh anime Dragon Ball dan berwarna abu itu adalah kebahagiaan menurut diriku, hingga sampai saat ini aku memilih jalan yang aku mau, jalan yang aku inginkan, aku tidak peduli saat orang-orang berkata buku tulis ku terlalu tebal atau bahkan jelek dari gambar sampul dan segi warnanya, karena aku selalu percaya bahwa semua orang mempunyai kesempatan untuk memilih dan memiliki apapun yang dia inginkan bahkan ketika harus berbeda dari kebanyakan orang. Selama itu membuat bahagia, baik ataupun buruk hanya diri sendiri yang akan mempertanggungjawabkannya. 

Dare to dream dare to be different dare to be happy and make it happen, but don't forget to always be responsible.


Ayahku seorang guru, kedua kakak dan adik ku bahkan saudara-saudara yang lainpun seperti paman dan bibi banyak yang menjadi guru, tapi aku memilih untuk berbeda dari mereka, aku membuat pilihan hidupku sendiri untuk tidak sama seperti mereka, dan ketika aku menjalaninya sejauh ini terasa bahagia, karena ini yang aku mau ini yang aku inginkan.


Ada cerita lagi. 

Saat orang-orang dari Jakarta/ Bandung pergi ke Bali menggunakan pesawat agar cepat sampai, aku lebih memilih untuk memakai kereta. 

Aku juga berkali-kali pergi ke Bali menggunakan pesawat, tapi tidak ada yang berbeda, tidak ada pengalaman lain yang bisa aku dapatkan. Menempuh waktu 1 jam 50 menit hanya melihat awan atau mendengarkan podcast offline dan bahkan tidur. Terlalu biasa. 

Aku mencoba untuk menggunakan kereta menelusuri daerah Jawa, dari mulai Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Dan aku harus transit lagi dengan kereta atau menggunakan bus untuk menyebrang ke pulau Bali dari pelabuhan Ketapang di kabupaten Banyuwangi. 

Dan ditengah perjalanan itu aku harus menginap dulu di Surabaya, mencoba makanannya, melihat suasana kotanya, masyarakatnya bahkan berkenalan dengan beberapa dari mereka, dan itu pengalaman yang luar biasa bagi aku. 

Aku juga pernah ke kota Pangkalpinang - Bangka Belitung mengunakan pesawat dari Bandung. Dulu masih ada pesawat Sriwijaya, itu 2011 setelah ada insiden yang ya u know lah. Beberapa hari disana dan pulang lagi ke Bandung tapi tidak dengan pesawat lagi tapi  memakai kapal laut. Dari pelabuhan Pangkal Balam ke Tanjung Priok Jakarta. Dulu harga tiketnya 150rb dan menempuh perjalanan selama 23 jam. 

Itu menjadi salah satu pengalaman yang luar biasa. 

Aku bisa melihat lautan lepas pada siang dan malam hari, merasakan betapa pentingnya bersyukur karena begitu luasnya alam ini. Aku juga bisa merenungi apa yang pernah terjadi untuk dijadikan pelajaran dimasa mendatang, lebih tepatnya untuk saat ini. 

Aku juga menjadi tau masalah orang lain yang baru aku kenal beberapa saat, saling bertukar cerita dengan berbagai macam orang, tujuan datang ke kota besar untuk mencari kerja, ada yang mau menemui keluarganya, ada yang bermigrasi, dan masih banyak lagi. 


Belakangan aku paling suka memakai travel Jakarta Bandung atau sebaliknya, karena lebih cepat dan efisien untuk urusan dan lain-lain.

Tapi makin kesini aku semakin sadar bahwa semuanya tidak harus selalu cepat, karena kita bisa menikmati proses panjang dengan waktu yang cukup lama, bahkan sebisa mungkin merasakan detik demi detik yang kita lewati. 

Aku belajar untuk tidak melewatkan atau melupakan suatu momen yang padahal aku sendiri ada di dalamnya. 

Apalagi saat anak itu kembali datang dalam kehidupanku, yang tadinya aku menganggap bahwa waktu itu bersifat abstrak, ada tapi tidak nyata karena selalu berlalu begitu saja, tapi sekarang aku sadar bahwa waktu itu nyata, waktu itu bisa dilihat, waktu itu bisa dirasakan, waktu itu bisa disentuh, waktu itu bisa membuatku bahagia. 

Makanya sebisa mungkin aku menikmati setiap momen yang terjadi dalam hidup ini, sekecil apapun itu, agar waktu yang pergi tidak berlalu dengan percuma.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁