Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Selasa, 02 Agustus 2022

Apa Yang Dicari Dalam Hidup Ini? (HJML part 12) 2022

 


Bingung mau memulainya dari mana, terlalu banyak ide tulisan dalam kepalaku, teman bicara hanya beberapa orang dan tidak mungkin juga saya berbicara kepada mereka semua hal yang saya rasakan yang saya alami semuanya, bisa-bisa telinga mereka terbakar. Sosial media juga bukan tempat yang pas untuk saya jadikan curhatan, mungkin hanya melalui lagu-lagu yang sesekali aku sematkan didalamnya, rasanya tidak cukup untuk semua hal yang ada di kepala ini. 

Kembali lagi ke blog dan blog dan blog. 


Pertama

Saya sedang belajar memperbaiki diri, mengeluarkan jiwa raga dari hal-hal yang tidak baik, meluruskan iman yang sekian lama bengkok, memusatkan pikiran ke hal-hal yang penting, melupakan banyak kenangan buruk, memaafkan diri sendiri yang terkadang masih suka menyalahkan keadaan, memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti dan membuat sakit hati, menerima banyak kenyataan dalam hidup yang sudah dan akan terjadi, kembali membuat lingkaran pertemanan dengan orang-orang baik dan menjaga silaturahmi dengan mereka yang dari dulu memang sudah baik terutama keluarga, melemahkan ambisi untuk hal-hal yang tidak berguna, kembali menulis banyak planning yang sempat terlupakan, mulai hidup sehat lagi, mulai banyak membaca lagi, belajar be nice lagi setiap bertemu dengan orang lain baik itu di dunia nyata ataupun dunia maya, meneruskan kebiasaan dengan tidak mencari tau tentang orang dan mendengarkan/ menonton berita kecuali jika memang penting atau harus banget, dan ada banyak lagi.


Kedua

Ternyata kita sebagai manusia tidak bisa mempunyai rasa tega begitu saja, saya begitu, saya pribadi orangnya sangat ekspresif, tidak bisa jika merasakan sesuatu hal hanya dirasakan oleh hati dan dipikirkan oleh otak, tapi seluruh jiwa raga saya harus ikut serta, jadi seluruh anggota badan saya harus ikut merasakan semuanya. 

Semisal, saya peduli pada seseorang. Rasa peduli itu tidak hanya akan dirasakan oleh hati tapi pikiran saya akan memikirkan hal-hal selanjutnya, saya harus bagaimana ya, saya harus ngapain ya, oh saya harus begini nih, dan anggota badan saya ikut serta melakukan semuanya, sampai rasa peduli itu bukan hanya rasa tapi bisa saya lakukan dengan nyata. 

Oh ayolah, itu awalnya menyiksa. Karena batin dan pikiran saya bergejolak, capek. Tapi lambat laun saya bisa menemukan cara atau istilahnya make it simple and done. Dan akhirnya menjadi kebiasaan. Mungkin melihat ayah saya orangnya seperti itu juga, dia pemikir dan jika saatnya bicara akan strike strike dan selesai. Tidak selalu sih, tapi saya mencontoh darinya.


Ketiga

Saat saya mempunyai banyak planning dan hanya tinggal memulainya lagi, ternyata ada kerikil-kerikil yang menghalangi jalan saya, oh mungkin bisa berguna juga untuk pijakan agar tidak terlalu licin jalannya. Lagian badai juga tidak hanya akan merusak kehidupan, bisa juga saat badai berlalu bisa sekalian membersihkan hal-hal buruk yang tidak bersih terbawa arus karena hujan. 

Bisa saja kan asal yakin saja. 

Tapi yang jadi permasalahan adalah saya seorang gemini. No no no, bukan landasan saya bahwa gemini harus seperti saya tapi kebetulan saya memang gemini dan kebetulan juga persis sama. Gimana sih gemini jika disuruh move-on? 

Dia butuh minuman beralkohol, dia butuh teman curhat tapi orangnya yang pas dan harus nyambung dan tidak mau dikomentari, dia butuh banyak playlist lagu yang benar-benar cocok untuk proses move-on nya, dia butuh jalan-jalan, dia butuh hati yang baru, dia butuh pelampiasan, dan itu tidak sebentar. 

By the way I can't drink anymore ya kecuali ingin berakhir di UGD karena radang lambung. 

Bir oke lah, but not drunk ya. 


Nah saya pribadi paling susah move-on dari hal apapun, entah itu pacar, keluarga dan lain-lain. Karena itu dia tadi, hati pikiran dan jiwa raga alias seluruh anggota badan saya ikut serta merasakannya. 

Fuck me!😒😒



Keempat

Saya tidak bisa  fokus ke satu titik ternyata. Saya tidak bisa konsisten istilahnya. Sekarang saya ada di kota Bandung lagi, 2 bulan lalu saya ada di Jakarta, setahun yang lalu saya ada di Bandung juga, sebelumnya saya ada di Kalimantan Timur (jauh banget anjir), sebelumnya saya ada di Subang, sebelumnya lagi saya ada di Jakarta, sebelumnya saya ada di Bali, Jakarta. Bali, Jakarta, Bali, Jakarta, Bali, Jakarta (wtf itu gila sih kaya ke toilet saat itu bolak balik Jakarta Bali bukan hanya satu ransel atau 1 koper tapi semua barang like 4 dus besar saya bawa-bawa).

Kok jadi bahas kota sih. 

Ya contohnya tempat tinggal saja saya tidak bisa konsisten disatu tempat. 

Saya juga baru belakangan ini bisa bawa motor sambil mendengarkan lagu, dulu bisa tapi bawa motor jadi pelan, tulisan saya jelek banget banget banget, mungkin awalnya bagus bait pertama dan seterusnya.... oh yang bisa baca ya cuma saya, karena pikiran saya sudah teralihkan oleh hal-hal lain, jangankan tulisan tangan ngetik seperti ini saja saya pakai auto text dan ini masih sering salah. Nulis masih disini tapi pikiran sudah ada di kata selanjutnya.

Dan harus dengan lagu bahasa Inggris dengan judul yang sama dan repeat play (I can't make you love me by Dave Thomas) baru bisa konsentrasi full. Pernah coba pakai lagu lain yang ada malah blank. 


Kembali ke masalah fokus ke diri sendiri. Ternyata saya tidak bisa hanya fokus memikirkan diri sendiri, belum bisa untuk hidup hanya mementingkan diri sendiri, bahkan mungkin tidak akan pernah bisa jika tidak mengikutsertakan orang lain dalam kehidupan saya. Kenapa bisa begitu ya? Saya juga tidak tau. Rasanya pengen diri sendiri saja tanpa ada pikiran tentang some people dalam pikiran ini, tapi tidak bisa. 


Kelima

Lebih ke banyak bersyukur. Saya pernah berada dalam kehidupan yang terombang-ambing, begini sudah begitu sudah, ini itu sudah, jika dijadikan buku mungkin jutaan halaman atau mungkin milliaran. Karena saya merasa sudah mengalami banyak hal, disakiti dan kembali sembuh, disakiti dan kembali sembuh, disakiti sembuh lagi, dikhianati dimaafkan lagi, dijatuhkan bangkit lagi, diremas-remas kaya kertas lalu dibuang ke tempat sampah tapi bisa kembali utuh lagi, dilukai hingga berdarah-darah sembuh lagi (bukan di gorok ya guys😒🤭), disakiti dihina dicaci-maki di ah banyak pokoknya, dan itu oleh orang-orang yang aku sayang termasuk oleh keluarga sendiri lho. Bahkan saya pernah patah hati sepatah-patahnya seremuk-remuknya oleh ayah sendiri, tapi saya bisa melewati dan menyembuhkan semuanya kembali. Dan everything be oke lagi. 

Mungkin kenangan akan selalu ada namanya pikiran kan, tapi saya mempunyai hati yang benar-benar kuat, jadi jika suatu saat ada halangan like tersandung atau dikhianati atau dikecewakan oleh keadaan atau seseorang atau some people yang tidak tau diri, saya akan bisa melewati semuanya. Karena itu semua akan biasa saja bagi saya. 


Oh ayolah, hidup saya bukan hanya tentang hal-hal yang menyakitkan itu kok. Banyak hal-hal yang membahagiakan juga, karena keduanya yang masih bisa membuat rasa bersyukur dalam hidup saya tetap ada. 

Saya bersyukur masih bisa mempunyai keluarga yang tetap baik yang tetap menerima saya apa adanya, mempunyai beberapa teman yang tetap stay, bersyukur masih bisa memaafkan dan memaklumi, bersyukur masih bisa mengontrol emosi, bersyukur masih bisa memikirkan orang lain saat saya pribadi mempunyai banyak masalah, bersyukur atas adanya banyak kesempatan baik dan hal-hal positif lainnya. Mungkin rasa syukur saya akan panjang ya🤭


Keenam

Ternyata saya juga sebenci itu pada orang. 

What the fuck! Katanya memaafkan dan memaklumi? Ya kan saya plin-plan alias tidak konsisten. 

Oops🤭

Just kidding guys jangan serius amat✌🏼


Akhir kata yang akan sedikit panjang;

Memangnya apa sih yang kita cari dalam hidup ini?

Tidak ada gunanya saling menyakiti, berprasangka buruk kepada orang lain, bersaing saling injek dan saling sikut, berlomba untuk ke garis finis, selalu mengkhianati kepercayaan orang lain, memanfaatkan kesempatan, membohongi orang yang care pada kita, dan bla bla bla tentang keburukan dalam hidup. 

Kita tuh harusnya saling jaga, saling sayang, saling mengingatkan, saling percaya, saling menolong, berjalan bersama, be nice kepada orang lain sekalipun tidak kita kenal, saling sapa, bayangkan betapa indahnya kehidupan kita jika kebaikan-kebaikan seperti ini kita lakukan. Pertemanan akan terjalin dengan baik, persahabatan akan langgeng, kekeluargaan juga akan harmonis. 


Kenapa masih harus menanamkan nilai-nilai yang mengandung keburukan dan kebencian? Tidak akan ada gunanya, yang ada akan rugi diri sendiri. Mungkin jangka pendek tidak akan terasa, tapi kedepannya yang harus kita pikirkan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁