Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2024 by Personal Blog & Google

Selasa, 11 Juli 2023

Kekuatanku?

POV: Bocil lagi deep talk sama temannya😒

- Yang paling mahal: waktu, kesempatan, kepercayaan, menghargai, maaf dan terima kasih.

Simple tapi tidak semua bisa -


---

Selama aku hidup sampai saat ini, aku belajar untuk survive alone atau bertahan hidup sendirian.

Bisa saja ada orang lain yang menghampiri atau bersamaku pada saat ini dan menganggap betapa pentingnya aku bagi dia, dia menyukaiku, menyayangiku, tapi dikemudian hari bisa saja aku ini bukan lagi siapa-siapa baginya, dan bahkan mungkin dia tidak mau lagi untuk mengenal seperti apa diriku saat ini. 

Makanya sangat penting sekali untuk survive alone, because in the end of the day it's only me and myself. 


Tentang jati diriku.

Aku tidak akan pernah meminta maaf atas jati diriku yang sebenarnya, karena aku tidak pernah melakukan kesalahan kepada mereka dan kepada siapapun yang berhubungan dengan siapa aku yang sesungguhnya.

Aku tidak akan pernah berubah hanya karena ingin diterima di suatu circle atau sebuah pertemanan, apalagi demi mengejar sebuah validasi dari orang lain. Karena sejatinya ketika aku menjadi diriku sendiri, dirikulah yang akan menjadi filter bagi mereka atau orang seperti apa yang boleh berada di dekatku atau harus aku cut off di dalam hidupku. 

Aku akan tetap menjadi diriku sendiri dan menjadi versi terbaik bagi orang-orang di sekitarku. 


Aku selalu bangga dan terus bersyukur dengan segala apa yang terjadi di dalam hidupku dan apapun yang sudah aku miliki. 

Aku tidak pernah merasa insecure dengan apa yang sudah Dia ciptakan dalam diriku. 

Mungkin saja banyak orang yang iri atau mungkin mengagumi dengan kehidupanku, keseharianku, bagaimana caraku menikmati hidup, caraku berpikir, dan segala sesuatu yang ada pada diriku. 

Sekecil apapun yang aku lakukan, aku selalu yakin jika itu baik maka akan berdampak baik pula bagi kehidupan orang disekitarku.


Justru yang membuat aku merasa aneh dan sedikit insecure adalah ketika dihadapkan dengan keadaan bermasyarakat dan segala apapun yang dibangun oleh mereka pada umumnya, bahwa yang benar itu laki-laki dan perempuan pada usia segini harus sudah menikah dan mempunyai anak, harus hidup sukses punya usaha sendiri dan atau rumah sendiri, wajah ganteng harus seperti si ini, bentuk badan harus proporsional atau idealnya berat sekian tinggi sekian, jerawatan sedikit dibilang tidak pandai merawat diri, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Disitulah aku merasa sedikit insecure karena pernah ada dimasa sadar diri dengan keadaan yang tidak bisa memenuhi persyaratan yang sudah dibangun oleh mereka.

But that was then. 

Karena seiring aku terus belajar dan bertumbuh juga banyak bersyukur, aku pun memahami bahwa yang namanya suatu perbedaan adalah suatu anugerah. Seperti sidik jari manusia yang ada di dunia ini sekitar 8 milliar orang lebih, sampai saat ini tidak ada satu orang pun yang memiliki sidik jari yang sama. 

That's why bahwa hidup ini adalah sebuah anugerah. 

Justru yang harus membuat aku dan mungkin orang-orang insecure adalah ketika mulai membanding-bandingkan hidup diri sendiri dengan hidup orang lain, ketika aku membanding-bandingkan anugerah yang aku miliki dengan anugerah orang lain. 

Cara pandangku kepada diri sendiri, kepada orang lain, kepada dunia juga berbeda. Cara berpikirku yang sangat amat open minded sangat berbeda dari kebanyakan orang. Caraku mencintai, menyayangi, memperlakukan orang, menghadapi setiap masalah yang ada sangat berbeda. 

Oleh karena itu betapa pentingnya rasa syukur. Karena ketika aku sekali mengucap syukur maka aku sadar dan tau bahwa aku ini berbeda dan tidak harus menyamai dengan apa yang dimiliki oleh orang lain. 



Aku juga tetap berusaha untuk tidak takut kehilangan siapapun yang hadir di dalam hidupku, entah itu teman, sahabat, keluarga, dan atau orang yang sangat aku sayangi. 

Karena aku akan lebih takut ketika aku harus kehilangan diriku, hanya karena aku berusaha untuk menyenangkan hati orang lain. 

Kehilangan diriku maka aku kehilangan hidupku dan jati diriku juga segala yang ada di dalamnya. 



Aku pernah ada di fase ingin merubah keadaan dengan segala cara yang aku miliki, entah itu dengan cara berpikirku, dengan prilakuku, dan dengan segala sesuatu yang aku bisa.

Tapi pada faktanya bahwa matahari tetap terbit dari timur dan terbenam di barat. 

Yang mana artinya adalah keadaan itu tidak bisa aku ubah, justru yang berubah adalah mindset atau cara berpikirku untuk melihat dan menerima keadaan itu sendiri. 



Apakah aku pernah merasakan yang namanya sakit hati dan mental breakdown? 

Ayolah! Dari semua tulisan di blog ini saja yang di posting dari tahun 2011 sampai sekarang ini bisa dibaca. Tapi perbedaannya sangat jauh sekali. Ada rasa "what the hell problem with me in the past?" Tapi tidak pernah aku hapus. Karena aku bisa melihat diriku salah satunya melalui tulisan dari tahun ke tahun yang selalu berbeda. 

Tentang sakit hati dan mental breakdown karena banyaknya berbagai macam masalah, entah itu yang datang dari luar atau dari dalam diriku sendiri, dan semua orang pasti pernah mengalami hal itu. Begitupun aku. 

Dengan segala kelapangan hati dan cara berpikirku yang semakin kesini semakin jauh meningkat (in the good way btw), aku bisa melalui proses healing atau penyembuhan dengan waktu yang relatif singkat. Tentu saja selain dari dalam diriku, aku juga banyak melihat dari orang-orang disekitarku. Dengan berbagai macam cara mereka masing-masing, tentu saja. 

Healing atau penyembuhan itu bukan berarti aku tanpa masalah, bukan berarti yang aku lalui selalu bersifat positif, penyembuhan itu juga bukan berarti aku tanpa kesedihan dan kepedihan. Justru di dalam proses penyembuhan ini aku merasakan segala sesuatunya semakin dalam, merasakan sakit hati yang sangat dalam yang pernah aku lalui, merasakan sedih yang sangat dalam yang pernah aku lalui, merasakan lebih dalam dari luka yang pernah aku lalui, hingga pada akhirnya aku terbiasa dengan sakit, dengan sedih, dan dengan luka yang pernah aku lalui. That's healing/ penyembuhan. (Karena terbiasa jadi sudah biasa). 




Apakah aku kuat? 

Tentu saja. 

Di dalam hidup ini semua orang bebas untuk  melakukan apapun, begitupun aku. 

Aku bebas belajar tentang apapun, aku bebas untuk menguasai skill apapun, aku bebas untuk mencoba hal-hal baru yang aku anggap menarik untuk diriku sendiri. 

Tapi dari semua itu yang menjadi kekuatanku bukanlah pelajaran atau skill atau kepintaran, dan bukan juga kemampuan atau kehebatan yang sudah aku pelajari. 

Tetapi, yang menjadi kekuatanku adalah bagaimana aku bisa menjadi diri sendiri di dalam itu semua.



"Kekuatanku adalah diriku sendiri" 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁