Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2023 by Personal Blog & Google

Jumat, 16 Desember 2016

Dicintai atau Mencintai ? || Loved or Loving ?

Cinta itu indah..
Melebihi indahnya sesuatu yang pernah dilihat, didengar atau dirasakan, karena cinta selalu ada di mata, di telinga dan di hati..


Bukan dimana letak cinta yang ingin aku tulis, tapi sebuah pilihan jika harus memilih antara dicintai atau mencintai..


Semua orang berhak untuk dicintai dan mencintai, karena cinta itu melebihi kata "universal" melebihi segala batasan apapun, karena cinta adalah cinta, karena cinta tidak mengandung definisi yang jelas, karena cinta memang cinta, bukan perasaan apalagi pikiran.. 


Kenapa cinta bukan perasaan ? Karena perasaan itu bisa hilang, kenapa cinta bukan pikiran ? Karena pikiran itu bisa terhapus..


Cinta itu tidak akan pernah hilang ataupun terhapus, cinta akan selalu ada di setiap jiwa yang menginginkannya, bukan hanya orang yang menginginkan, tapi juga orang yang memang sudah tidak pernah berharap akan adanya cinta itu.. Like me ? Oops curhat..


Oke, antara dicintai atau mencintai ?

Kalau dicintai itu bisa oleh siapa saja, begitu banyak jiwa yang akan memberikan cinta itu kepada kita, seperti derasnya hujan yang membasahi bumi, tanpa pernah ada aturan apapun, tanpa ada bagian yang ditentukan, tidak dalam waktu yang diinginkan, tanpa pernah mengenal batasan dan masih banyak lagi hujaman yang akan terasa.. Bahagia ? Entahlah, tergantung orang yang menerimanya, tergantung bagaimana dia memperlakukan cinta yang datang itu.. Dan intinya dicintai itu bukan kita yang memegang kendali atau mengontrol cinta itu..


Mencintai ?
Cinta memang indah, tapi cinta yang bagaimana ? Apakah mencintai seseorang itu selalu indah ? Selalu bahagia ? Aku pikir tidak! Kenapa ? 

Ok relax!


Mencintai itu beda dengan dicintai, kok bisa ? Yups. Dicintai itu bukan kita yang memegang kendali, sedangkan mencintai itu diri kita yang memegang semua kendali itu, kapan akan memulai, kapan akan memutuskan untuk mencintai, kapan akan mengakhiri mencintai dan kita seorang diri yang menentukan kepada siapa akan mencintai..


Indahnya dimana ? Mencintai seseorang yang mempunyai rasa ingin mencintai juga, itulah sebuah kebahagiaan yang aku pikir melebihi batas keindahan apapun..
Tidak indahnya ? Ya sudah jelas jika kita mencintai seseorang yang ternyata malah mencintai jiwa lain.. 


Tapi disanalah kita bisa mengontrol cara mencintai kita pada orang lain, bisa mengendalikan semuanya, meskipun semua orang juga tau bagaimana rasanya sakit mencintai orang yang tidak mencintai kita..


Kalau aku bagaimana ?


Kalau aku pribadi lebih netral saja, karena sering mengalami semuanya, sebagai manusia biasa akan ada fase dimana ada saatnya dicintai dan mencintai..


Aku selalu mencoba untuk mencintai orang yang memang mencintai ku, dan tetap mencintai orang yang sudah jelas-jelas tidak mencintai ku juga.. Bodoh ?

Aku pikir tidak, karena disinilah definisi cinta menurut aku, cinta itu tidak harus selalu indah, cinta tidak harus selalu tersenyum, cinta tidak harus selalu bahagia, karena cinta juga perlu air mata, perlu penyesalan, dan cinta juga perlu rasa sakit yang mendalam.. 


Yang terpenting dari cinta adalah sebuah keyakinan, selalu yakin bahwa suatu saat akan ada kalimat "saling mencintai"..


And now ?


Mungkin karena aku tidak pernah menghilangkan rasa percaya itu, akhirnya aku mendapatkan kesempatan untuk saling mencintai itu, aku mencintai jiwa yang juga mencintai ku juga.. That's so beautiful than u know..

..........................................

Hey kamu, iya kamu! 

I love u sooooo muchhhh.. thanks for Loving me too..

Jumat, 02 Desember 2016

Cinta tidak Selalu Indah || Love isn't Always Beautiful

Seseorang bisa semangat hanya karena adanya cinta ?
Seseorang bisa semangat hanya karena adanya seseorang ?
Seseorang bisa semangat hanya karena adanya yang memberi semangat ?


Ok fine! 7/10 orang memang seperti itu adanya.
Cinta menjadi prioritas utama dalam kehidupannya, selain cinta juga sudah pasti ada seseorang yang memberikan cinta itu, dan semangatlah yang dirasakan olehnya, jadi seperti mendapatkan suntikan vitamin dalam tubuhnya. Semuanya dapat dilakukan, saking semangatnya, hal yang sama sekali bukan jalannya pun dia jalani, yang bukan kebiasaannya pun menjadi kebiasaannya, dan masih banyak dampak positif dari rasa semangatnya itu.


Hey guyz, tapi bukankah cinta itu bisa pudar ? Bukankah orang bisa mudah pergi begitu saja ? Dan apakah semangat itu akan masih tetap ada ?


Oh c'mon!


Ini yang saya rasakan saat ini. Mungkin terlalu berlebihan atau entahlah namanya itu.
Saya selalu mempunyai semangat dalam hal apapun jika ada orang yang memberi semangat. Saya merasa tidak berdaya jika orang itu pergi begitu saja, secara perlahan atau just go saja.
Intinya saya tidak memiliki perasaan ingin bangkit itu, rasanya seperti ada yang hilang saja dari dalam diri ini, tapi saya tidak mengerti apa itu. Cinta ? Cinta saya masih selalu ada untuknya, saya juga masih tidak tau kenapa harus seperti ini. Dalam dada rasanya ada yang menusuk dan rasanya tidak sesakit biasanya, tidak berdarah juga, tapi terasa begitu dalam.


Mungkinkah karena ini sebuah kesetiaan dan pengorbanan yang sia-sia ?


Oke, lupakan curhat gila diatas !


Hikmahnya saja ya.


Jangan melakukan sesuatu karena alasan dan alasan, karena alasan itu bisa dibuat begitu saja dan dihapus begitu saja pula. Lakukanlah sesuatu dengan keinginan sendiri, tanpa cinta atau seseorang yang sudah tau akhirnya akan bagaimana jika keduanya hilang.


Well, cinta itu memang penting dalam kehidupan kita, tapi cinta yang bagaimana ? Sesaat atau sementara atau selamanya ? Ngomong-ngomong, dalam hidup kan tidak ada yang selamanya. Seperti bercermin saja.


Curhat lagi.


Saya sendiri sudah beberapa kali berjanji untuk tidak akan pernah jatuh cinta lagi, atau apa ya namanya, intinya tidak akan pernah hidup dengan sebuah rasa cinta lagi, sudah pernah membuang rasa cinta itu, tidak pernah peduli jika ada cinta yang datang, selalu mengabaikannya, dan saya sempat hidup tanpa itu semua, dan kehidupan saya juga baik-baik saja.


Hingga akhirnya ada sesuatu yang tumbuh begitu saja, dan pikiran saya selalu berpikir inilah yang terbaik, dan hati saya juga meyakinkan bahwa ini adalah yang terindah, dan yang namanya cinta selalu tumbuh dan terjadi tanpa melihat kondisi fisik, tanpa melihat ruang dan waktu, tanpa peduli betapa sakitnya perasaan yang akan tersakiti, dan ?
Dan selalu saya buang janji itu, janji dimana bahwa saya tidak akan pernah peduli lagi dengan yang namanya cinta.


And now ?


Tidak terlalu berharap banyak kepada manusia, karena manusia hanya bisa berpikir dan berkata, yang menggerakkan adalah Dia.
Saya mungkin akan merasakan yang namanya sakit saat terjatuh lagi, saat dimana yang pernah saya rasakan dulu.


Ini hanya tentang janji, hidup saya terlalu indah jika diberi janji. Rasanya janji itu sebuah harapan jika terucap dari mulut orang yang tercinta, apalagi orang itu adalah satu-satunya orang yang paling disayangi, tidak terhitung banyaknya pengorbanan yang sudah dilakukan, rela dibenci hanya karena orang itu.


Tapi inilah perjalanan hidup, harus ada cinta, seseorang yang dicintai, harus ada benci, seseorang yang pernah dan akan dibenci, kembali berjanji dan kemudian mengingkari janji itu.


Mungkin saya harus selalu positif thinking kepada orang, mudah-mudahan Dia selalu memberikan yang terbaik untuk menyertai perjalanan hidup saya.


Aamiin..


Always Loving u..

Jumat, 25 November 2016

Cinta Adalah Cinta || Love Is Love

Yang sering orang ungkapkan saat jatuh cinta adalah aku cinta kamu, aku rela melakukan apapun untuk kamu, kamu adalah segalanya bagiku, dan masih banyak lagi kalimat-kalimat manis yang sering orang ucapkan.
Tapi yang perlu diketahui adalah bahwa cinta bukan sekedar kata, cinta perlu pembuktian yang sesungguhnya, memang dalam, tapi inilah cinta.
Mau anak kecil yang baru tau rasanya garam, atau remaja, atau orangtua atau siapapun juga akan merasakan yang namanya jatuh cinta, tapi dengan skala yang tidak sama.

Cinta tidak memandang usia, tidak melihat fisik, tidak peduli banyaknya perasaan yang dikorbankan demi cinta.

Oke cukup.

*

Aku masih Nugraha yang dulu. Yang rapuh jika merasakan perasaan yang entah orang menyebutnya cinta ? I DON'T know.

Yang aku rasakan sekarang adalah mencintai seseorang yang aku pikir belum pernah seperti ini. Aku sering jatuh cinta, tapi tidak secepat ini, aku menyayangi orang itu bahkan melebihi sayangku pada diri sendiri, mungkin kamu akan menyebutnya sedikit bodoh, But this's Love.

Throwback sedikit.

Dulu, setiap aku mempunyai hubungan dengan seseorang tidak pernah ada yang tau bahwa itu adalah sebuah kesalahan dan negatif bagi orang terdekatku, dan tidak pernah sampai membuat aku down dan down.

Kali ini ?

Ya Tuhan.
Kalau boleh jujur, aku entah bodoh atau terlalu mencintai orang itu, karena aku rela berkorban, oh bukan berkorban mungkin, lebih tepatnya melakukan segalanya demi dia, meskipun tidak seberapa dimata dia, tapi bagi aku ini sudah melebihi segalanya. 

Semua orang terdekatku mengetahui yang sesungguhnya, bahkan tidak sedikit pula yang membenci kejujuran ku kali ini, entah hanya kecewa atau memang real membenci. Entahlah.
Kebiasaan buruk ku saat mencintai seseorang adalah ketidak berdayakan, aku selalu merasa rapuh. Entah apa yang sebenarnya terjadi, bukankah cinta itu membawa kebahagiaan? Bukankah cinta tidak akan pernah membiarkan orang itu sampai bersedih? 

Aku sedikit bingung.
Tapi apapun itu, aku tetap akan mempertahankan segalanya, karena aku sudah terlanjur sayang dan mencintainya, meskipun tidak ada yang membuat aku yakin bahwa dia juga mempunyai skala yang sama denganku, tapi bukankan cinta itu tidak butuh balasan ? I DON'T know again :-(

Semoga saja dia sadar dan merasakan, betapa besarnya perasaan ini untuknya.
Mungkin aku selalu berlebihan dalam mengungkapkan segala sesuatunya, tapi setidaknya dia tau inilah alasan aku menyayangi dia. Tidak terbatas.

Cinta tidak memandang fisik ?
Aku pikir salah. Karena aku merasakan perubahan cinta disaat kecewa karena kenyataan selalu berbeda dengan harapan.
Aku tidak sempurna, jauh dari kata sempurna.
Tapi aku akan berusaha menjadi yang terbaik untuknya.

"Sampai kapanpun tidak akan pernah menemukan orang yang sempurna, kalaupun ada, apakah dia akan menganggap kamu sempurna?"
Ucapan hanya di bibir, siapa yang tau apa yang dirasakan dalam hatinya. Tapi aku selalu yakin bahwa segalanya dapat berubah dengan seiringnya waktu. Aku selalu percaya bahwa cinta itu tidak akan pernah hilang dalam kehidupan semua orang, bahkan bagi orang yang tidak percaya cinta lagi.

I'll always Love u. Feel My heart "I".......

Selasa, 27 September 2016

Berlari Bersembunyi Dan Tetap Hidup - Hidupku Just My Life (38) 2016


Berlari, bersembunyi dan tetap hidup.



Itulah diriku saat ini. Terlalu banyak kesalahan yang akhirnya harus aku lakukan cara itu, dengan tujuan agar aku tetap bisa menjalani hidup. Dan memang inilah kehidupanku. Selalu berlari dari semuanya. Bukan berarti aku tidak berani mengahadapi dan mengakui juga menyadari bahwa semuanya memang terjadi dan telah aku lakukan, hanya saja aku tidak selalu siap untuk semua itu. Lebih tepatnya aku tidak mempunyai jiwa yang bertanggung jawab terhadap kehidupanku sendiri, aku tidak mampu mengakui perjalanan panjang diriku bahwa faktanya tidak sehebat yang aku harapkan, tidak sebaik yang aku inginkan, tidak seluar biasa yang aku mimpikan.



Aku mengakui kesalahan yang telah aku lakukan, terutama pada diriku sendiri, yang memang dengan sadar bahwa itu tidaklah baik dan sangat amat jauh dari kata lebih baik. Aku selalu berlari dari mereka, mereka orang-orang yang pernah mempunyai persoalan dengan kehidupanku, aku anggap semuanya selesai dengan aku berlari, meskipun kenyataannya hanya menambah masalah dari inti persoalan itu. Dan aku terus berlari dari mereka yang ingin aku untuk mengakui juga mempertanggung jawabkan kesalahanku. Aku berlari dari hari ke hari, waktu ke waktu dan setiap detik yang aku lalui. Aku tidak ingin sampai bertemu mereka, oleh kerena itu aku terus mencoba untuk terus berlari.


Aku pun sembunyi.


Sembunyi dari waktu yang justru ada disetiap ingatan panjangku. Siang dan malam selalu berganti, aku memang bisa sembunyi dari mereka, tapi aku tidak bisa sembunyi dari waktu yang dengan jelasnya aku berada didalmnya. Bukan, bukan waktu. Aku tidak pernah hidup dengan waktu, tapi aku hidup dari rasa bersalah. Rasa bersalah yang begitu dalam. Semakin aku mencoba sembunyi, maka semakin dalam rasa bersalah itu. Dan aku tenggelam di dalamnya. Tidak akan ada yang peduli kecuali diriku sendiri, karena hanya diriku yang mampu menutupinya. Bukan menutup rasa bersalah itu, tapi menutup diri dari dunia yang nyata yang membuat hidupku tetap berjalan sampai detik ini.



Aku sembunyi, aku bahagia dengan cara ini. Sedikit. Setidaknya inilah langkahku yang masih tetap terhenti oleh waktu dan penyesalan yang mendalam.




Aku hidup dari diriku sendiri yang penuh dengan kebohongan. Hingga akhirnya aku harus tetap berlari, bersembunyi dan tetap hidup dengan kebohongan ini.

Kamis, 22 September 2016

Saya Masih Bahagia - Hidupku Just My Life (37) 2016

Location: FK UNPAD RSHS

Semua orang akan dan pasti pernah mengalami fase dimana dia merasa bahwa hidupnya sangat amat tidak ada artinya lagi.
Mungkin wajar, karena setiap manusia tidak selalu berjalan pada jalan yang dia inginkan, bukan hanya masalah perjalanan hidupnya yang tidak sesuai harapan, melainkan memang kemampuan berpikir dan seberapa kuatnya mereka menerima keadaan terendah dalam hidupnya. Yang dia inginkan A tapi kenyataan yang membuktikan bahwa dia berada di jalan B atau C bahkan D dan yang lebih buruk lagi yaitu Z. Tapi bukankah Z sangat dekat jika ingin kembali ke A ? Itupun yang selalu saya alami.


Saya sendiri sudah menyadari dan menerima bahwa hidup saya tidak lagi seberuntung mereka yang ada diluar sana. Dan saya juga merasa dan selalu meyakinkan diri bahwa inilah hidup saya, inilah jalan kehidupan saya, dimana mau tidak mau dan sanggup tidak sanggup juga mampu atau tidaknya tetap harus saya jalani dan saya lewati dengan segala cara yang saya yakini bahwa suatu saat nanti akan indah pada waktunya.


Tidak mungkin saya tidak pernah bahagia, dalam keadaan seburuk apapun setidaknya saya masih bisa melakukan hal-hal yang membuat hidup saya terasa lebih menyenangkan dibandingkan mereka, karena level kebahgiaan setiap manusia berbeda, ada yang bahagia karena melimpahnya harta, ada yang bahagia karena hidup bersama keluarga yang selalu ada, ada yang bahagia karena melakukan hal-hal gila bersama teman mereka, ada yang bahagia dengan menyendiri dan menjauh dari segalanya (keluarga, harta dan teman). Karena bagi saya pribadi bahagia itu ketika mencoba merubah setiap hal buruk yang pernah terjadi dalam hidup agar lebih baik lagi.


Tidak harus ada keluarga ?


Bagi saya keluarga memang segalanya, tapi dilain sisi tidak seharusnya pula jika keluarga dijadikan tempat untuk mencari kebahagiaan. Sekarang saya merasa bahwa keluarga tidak berarti apapun bagi hidup saya, untuk saat ini ya. Seperti yang sudah saya rasakan belakangan ini, saya hidup jauh dari keluarga dan menjalani segalanya sendiri, mencari cara agar hidup mandiri tanpa keluarga, bahagia tanpa keluarga dan menghentikan air mata juga tanpa keluarga. Saya tidak yakin jika keluarga akan menerima keadaan terburuk dalam hidup saya, yang menambah rasa ketakutan dalam diri saya adalah ketika keluarga tau bahwa saya memang tidak pantas lagi berada diantara mereka, saya takut kalau saya hanya akan menjadi aib bagi mereka. Inilah alasan kenapa saya lebih memilih menjalani hidup tanpa keluarga, karena sudah jelas saya melakukan kesalahan dalam hidup juga tanpa keluarga dan saya juga punya prinsip bahwa saya sendiri pula yang harus bisa tegar untuk memperbaiki hidup ini tanpa mereka.


Mungkin hanya saat ini saja saya seperti ini, mencoba menjalani semuanya tanpa keluarga, waktu masih akan berjalan sampai saat dimana semuanya akan lebih baik dan keluarga akan ada disaat saya berbicara, Hey I’m here and I want to live with you anymore and forever. Listen to me and give me a hug.


Harta tidak membuat saya bahagia ?


Memang. Selama ini saya melakukan segala cara agar mendapatkan semuanya. Uang yang banyak, pakaian model trendy, gadget terbaru dan tercanggih, liburan ke tempat terindah, jalan-jalan ke mall dan tempat wisata ternama, menjajaki tempat-tempat hiburan malam sampai pagi dengan keadaan setengah pingsan, dan melakukan hal-hal yang saya anggap akan membuat hidup saya lebih bahagia. But you know what ? Itu hanya sementara, yang saya rasakan memang semua itu membuat saya bahagia, tapi hanya saat itu saja. Dan hari-hari saya selanjutnya kembali ke level normal kehidupan real saya yang dengan jelasnya tidak dapat saya hindari dan saya tutupi bahkan saya sendiri juga tidak mampu memungkiri keadaan itu, karena memang itulah jalan hidup saya.


Teman ?


I have no friend. Lebih tepatnya saya tidak mempunyai teman yang real teman. Tidak ada seorangpun yang mau mendengar apa yang ingin saya bicarakan, tidak ada yang mau memberi nasihat dikala saya membutuhkan dalil tentang kehidupan, tidak seorangpun yang bersedia memberikan ruang dan juga waktu untuk sedikit menerima keadaan terburuk saya, dan yang sangat membuat saya tidak ingin mempunyai teman adalah karena mereka bukan mencari teman melainkan mencoba mencari kesempatan ketika ada orang seperti saya yang saking ingin mencari teman agar melakukan segala cara untuk membuat mereka yang justru lebih mendapat kesenangan daripada saya, ya tentu saja, mereka hanya ingin uang dan pemberian saya saja. Disaat saya jatuh bagaikan debu jalanan, tidak ada seorangpun yang bersedia lagi memberikan bahunya untuk sandaran saya.



Well, saya selalu mencoba dan menerima setiap keadaan dalam hidup saya. Dan yang terpenting saya masih bisa bersyukur karena saya masih bisa bahagia dengan cara saya sendiri. Dan kalau dibandingkan lagi dengan kehidupan oranglain, saya memang tidak sebahagia mereka, saya tidak bisa mendapatkan apa yang mereka punya, tapi mereka juga tidak sebahagia saya, mereka juga tidak memiliki apa yang saya miliki.


Apakah saya merasa bahwa hidup saya tidak berarti lagi ?
Suatu waktu saya pernah berpikir dan merasa seperti itu, tapi tidak sempat lama. Kenapa ?
Mungkin hidup saya sudah sangat hancur, tidak ada yang bisa saya jadikan kebanggaan lagi, tapi diantara semua perasaan itu saya mencoba mencari bagian diantara puing-puing kehancuran dalam diri saya apakah masih ada yang tersisa. Dengan seiringnya waktu berjalan, bersyukur saya masih dapat menemukan bagian itu, ternyata tidak terlalu hancur, saya merasa masih bisa saya gunakan untuk kebaikan dalam kehidupan saya. Yaitu hati saya.


Ya, hati saya tidak terlalu hancur. Saya masih bisa merasa meskipun perasaan saya memang tidak sebaik perasaan manusia lainnya. Terutama merasakan perasaan mereka yang kehidupannya sama seperti saya, bahkan lebih hancur daripada kehidupan saya.


Mungkin itu salah satu yang membuat hidup saya bertambah bahagia, mencoba ikut merasakan apa yang oranglain rasakan, bukan menjauhi atau dengan terang-terangan mengucapkan selamat berjuang dengan kehidupanmu.


Selama masih mempunyai hati, maka hidup saya akan lebih baik dan bahagia lagi. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa keluarga, harta dan teman akan saya dapatkan dengan mudah.


Cinta ? I don’t know. Untuk saat ini belum ada hal positif yang saya dapatkan dari cinta. Maybe next time.


So, jagalah hati !! Jangan biarkan ada kehancuran dalam hati, karena jika hati sudah hancur maka kehidupan pun akan ikut hancur, ya, akan sangat hancur !!

Sabtu, 13 Agustus 2016

Rahasia Nugi Nugraha - Hidupku Just My Life (36) 2016


Mungkin aku harus serius menulis setiap cerita dalam hidup ku, meskipun hanya tulisan tanpa makna dan tanpa bahasa, aku tulis dengan font favorit ku yaitu ComicSanMS dengan size 12 juga selalu ditulis menjelang pagi, karena hobi tidak sehat ku yang disebut insomnia. Hobi ? #abaikan !


Aku adalah titik hitam yang bisa bergerak dan bisa berpikir. Tentu saja aku ibaratkan sebagai titik karena sadar bahwa dunia ini sangatlah luas, mungkin bukan titik, tapi material atom yang tidak nampak. Tidak nampak ? Tapi aku tetap ada, lebih baik aku tidak terlalu mempersoalkan itu, secara, nantinya ada ahli kimia yang baca. Kimia ? Aku benci pelajaran kimia. Karena aku benci belajar di sekolah. Bukan hanya pelajaran kimia, tapi semua pelajaran. Intinya aku malas belajar, tapi dari sisa malasnya aku tetap bisa menjawab jika ada ulangan kelas. Kelas ? Bully ? Tanpa teman ? Sekolah ?


Aku sekolah sampai SMA. Tapi kalau boleh jujur, itu tidak berarti apa-apa, karena aku tidak pernah memanfaatkan ijazah itu untuk apapun, untuk kerja pastinya. Kerja ?
Aku tidak pernah mempunyai pekerjaan. Memang, yang namanya pekerjaan bisa apa saja, yang penting bisa mendapatkan uang. Benar ? Benar sekali. Tapi yang harus diketahui adalah apa pekerjaannya ? Disanalah jurus andalan ku digunakan. Jika ada yang bertanya soal pekerjaan, pasti aku jawab dengan yang pribahasanya “lain dimulut lain dihati”. Pasti tau maksudnya. Ya, itulah jurus ku. Terus kenapa bisa hidup ? Hidup ?


Aku hidup ya karena makan. Makan kan untuk hidup, jadi tentu saja bahwa hidup untuk makan. #ApaanSih ? Pasti akan selalu ada pertanyaan kenapa aku bisa makan kalau pekerjaan saja empty ? Itulah sesuatu yang selalu aku simpan dari siapapun, kecuali orang-orang tertentu saja. Siapakah orang itu ? Tentu saja orang yang membaca seluruh postingan di blog dan atau orang yang sengaja membuka file flashdisk ku saja yang tau. Setiap orang mempunyai rahasia. Rahasia ?


Aku pikir semua orang menyimpan rahasianya dengan aman dalam kehidupannya, tanpa kunci gembok atau rumitnya pasword facebook yang kadang-kadang bisa dibobol kapan saja dan banyak cara untuk membukanya. Hacker hati-hati ! Rahasia ku, aku simpan dalam sebuah ruang hati dengan kode kombinasi yang sangat mudah untuk dibuka. Mau tau kodenya ? Next aku kasih cluenya. Dan kalau suatu ketika terbuka, maka aku sudah memikirkan hal yang aku anggap akan bagaimana mengatasi semuanya andai dampaknya sangatlah buruk untuk langkah hidup ku selanjutnya. Jangankan sudah terbuka, masih tersimpan rapat saja arah hidup ku sudah kacau seperti ini. Sebenarnya 50% rahasia ku sudah terbuka, karena dengan sengaja aku umumkan di dunia jaringan tanpa kabel ini, ya, tentu saja internet.


Hidupku saat ini terasa hampa. Maaf sebelumnya, bukan berarti aku bangga atau apa, tapi memang rasanya sangat kosong saja. Hanya harapan dan berjalan tanpa arah saja.
Tapi aku juga berpikir, lebih baik aku tulis saja, karena aku yakin bahwa hidup ku akan dipenuhi dengan kisah yang sangat menarik untuk dibaca dan tertawakan meskipun tidak lucu dan kenyataannya sangatlah menyedihkan dan sudah pasti akan diabaikan begitu saja. Karena menariknya hanya sepintas saja, selanjutnya di hapus tanpa jejak. #Ctrl+D.
Kata ustad, salah satu tanda dunia ini akan kiamat adalah banyaknya manusia yang bangga dengan dosa-dosanya. Dan aku menyimpulkan, bahwa yang namanya rahasia tentu saja adalah sebuah kesalahan yang ditutupi and that’s is “dosa”, dan dengan bangganya orang itu bilang bahwa dia mempunyai rahasia.  Kenapa seperti itu ?


Selanjutnya akan aku tulis alasannya dan disetiap baitnya akan ada rahasia ku yang aku buka. Ingat ! Bukan berarti aku bangga, tapi aku tidak ingin menyimpan rahasia hidup ini terlalu dalam, aku ingin membuka dan kemudian membuangnya dengan lepas dan bersih, dengan tujuan agar hidup aku sedikit ada harapan untuk lebih baik.

Rabu, 27 Juli 2016

Hidupku Dalam Kegelapan - Hidupku Just My Life (35) 2016

Location: Braga Street
Aku masih bingung dengan arah jalan hidup ini. Langkah kaki ini seperti sudah terhenti, nafas ku juga terasa sesak, pikiran ku sangat kacau karena sudah tidak bisa berpikir dengan jernih, dan hati ku juga seperti sudah membeku karena tidak dapat merasakan lagi yang namanya real kehidupan, seperti berada dalam sebuah tempat yang sangat sempit, ada apa ini ?


Tentu saja ketika aku menulis ini karena pikiran ku sedang benar-benar tidak dapat berpikir dengan baik, yang ada hanya kecemasan saja, hati ku sedang resah, dan intinya kehidupan ku sangat tidak jelas mau bagaimana dan harus seperti apa nantinya. Masa depan ? Aku pikir masa depan ku seperti kertas yang penuh dengan coretan tidak jelas dan sangat tidak penting, tidak tampak ada hal baik dari coretan itu.


Aku bukan kertas, tapi aku adalah debu. Dimana aku berada aku selalu tidak diinginkan, dimana aku singgah maka aku akan segera dibersihkan dan dihilangkan. Tidak ada yang menginginkan ku, bahkan sesama debu.


Aku bukan kertas ataupun debu, tapi aku adalah diriku sendiri.
Ya, aku diriku sendiri dengan segala hal yang sangat membingungkan. Aku masih punya mimpi, tapi aku tidak mau mencoba untuk mencapainya. Aku masih punya tenaga tapi aku tidak mau menggunakannya. Aku masih punya kaki tapi aku tidak mau melangkahkannya. Aku masih punya pikiran tapi tidak aku gunakan untuk berpikir dengan baik. Aku masih punya hati tapi aku sudah tidak bisa merasakan apapun, hatiku seperti setengah mati, selain merasakan hal- hal yang tidak penting untuk aku rasakan.


Harapan ? Harapan ku, aku harap ada tubuh yang mau dan mampu membawa ku keluar dari kehidupan yang seperti ini. Karena aku masih punya keyakinan, aku yakin akan ada orang yang bisa melakukan itu. Tapi aku tidak tau dia dimana dan dia itu siapa.


Aku yakin sebelum waktu ku habis masih ada kesempatan dimana aku mampu melakukan hal baik di dunia ini. Menggunakan kesempatan ini untuk diisi oleh hal- hal yang sangat bermanfaat minimal bagi diri ku sendiri dan maksimal untuk orang lain.


Selama ini aku selalu melakukan banyak kebodohan yang aku sendiri juga sadar bahwa itu semua tidak ada artinya. Tapi entah kenapa aku tidak mampu melepaskan kebiasaan itu, sangat sulit sekali.


Mungkin tidak akan ada yang bisa dan mau mengerti kehidupan ku selain diri ku sendiri.


Percuma juga aku menunggu orang itu, jika aku sndiri saja tidak layak untuk ditunggu olehnya. Mungkin sangat percuma jika ada orang yang mau menghampiri orang (…) seperti aku ini. Dengan kehidupan yang tidak jelas. Gelap.


Pekerjaan tidak jelas, tidak ada relasi dengan orang-orang positif, setiap waktu ku digunakan untuk santai yang sudah jelas tidak ada artinya, selalu menyianyiakan kesempatan yang ada, ibadah juga nol, dan masih banyak hal bodoh yang aku lakukan yang secara sadar aku merasakan dampak negatifnya.


Hobi ? Aku hanya menulis hal yang tidak penting seperti ini. Tidak seperti orang lain yang hobinya berguna dan bisa menghasil sesuatu yang lebih bermakna untuk hidupnya.


You know about me now ? It’s not enough, coz it is still a lot of things stupid I did.



Help me please !!!


Minggu, 24 Juli 2016

Mantan Pacar Ku - Hidupku Just My Life (34) 2016

Hold me, hold you, forever.

Cinta pertama ?
Semua orang pasti punya. Mantan pacar ? Belum tentu semua orang punya. Mantan pacar dan cinta pertama ? Bukan satu-satunya, lebih jelasnya bukan tertuju pada satu orang saja. Kadang ada cinta pertama yang menjadi pacar, dan cinta pertama yang hanya jadi kenangan indah saja. Cinta pertama yang tidak pernah sempat bersama, mungkin belum, atau memang tidak akan pernah, atau apalagi ya yang lebih menyakitkan jika mengingat cinta bertepuk sebelah tangan..ouhhh !! So sad !! Sangat menyedihkan !!


Oke, aku tidak akan bahas cinta pertama lagi untuk sekarang, tapi akan membahas mantan pacar.


Pacar pertama ku, D. Dulu jadian sejak aku kelas 1 SMA dan dia masih SMP. Dia teman kakak ku (aku sama kakak perempuan ku *Omah duluan aku sekolahnya). Awalnya comblang-comblang anak sekolah lah biasa, terus kirim-kiriman surat (yaaaah… ketahuan deh generasi kapan. Sebenarnya HP sudah mulai ramai, tapi aku belum punya aja waktu itu, jadi masih surat aja). Dia seorang perempuan yang yang aku pikir dulu sih cute ya, bawel dan lebih ke nyebelin tapi. Gak tau juga kenapa alasan utama kita bisa jadian. Tidak ingat juga berapa lama hubungannya. Putus aja gitu, udah. Dan tidak pernah bertemu lagi, sampai, sampai pas lebaran kemaren kita bertemu di rumah, dia sengaja silaturahmi ke rumah buat ketemu kakak ku, sohib banget sih mereka. Dan dia sudah punya anak 1. Oke goodluck mom !



Pacar kedua ku, R. Dialah orang pertama yang memberi contoh bagaimana aku bisa bertahan dalam kehidupan yang seperti saat ini. Dia orang pertama yang pertama yang aku sukai, aku cintai juga aku sayangi dan bisa aku miliki. Aku bertemu dengan dia sejak tahun 2005-2006 lah. Di tengah Kota Kembang. Aku tau segala hal tentang kehidupan gelap bersama dia, dan dia yang memang sengaja mengajarkan semuanya. Dia orangnya mudah bergaul, jadi wajar aja sih hampir semua orang di tengah kota tau siapa dia. Selain itu juga dia menyenangkan, selalu buat aku bahagia jika kita bersama, lumayan lucu, dan yang paling aku ingat dari dia ya itu, dia adalah pacar sekaligus guru bagi aku. Aku memanggil dia “Pacar Kriminal”. And u know what ? Kita tidak pernah ada kata putus. Setiap kali bertemu ya kita seperti teman sekaligus pacar. Mungkin dia belum bisa dijadikan mantan, tapi aku selalu bilang putus sama dia jika sedang kesal, pastinya bukan dari hati sih, dan memang dianya juga tidak menerima jika diputusin, apalagi kita pernah berjanji kalau kita akan menjadi pacar sampai kapan pun. Kenapa aku anggap dia mantan ? Karena aku sudah beberapa kali pacaran. Aku juga tidak tau dia pacarankah diluar sana. Karena kita tidak selalu inten dalam komunikasi. See u bebeb. (panggilan dia ke aku yang bikin aku eneg dengernya haha). Tapi kangen sih. Hehe Dan sampai saat ini juga kadang masih bertemu. Tapi kalau ada urusan bisnis aja sih. (kembali ke pelajaran pertama).



Ketiga atau selanjutnya aja kali ya. Next mantan pacar. 

Dia adalah orang Sukabumi yang stay di Jakarta. Namanya sama dengan nama asli ku,M. Tapi sama abjad awalnya aja. Kita pertama bertemu sekitar 5 tahun yang lalu lah. Atau mungkin 6 tahun. (Males buka file soalnya nih). Dia orangnya penyayang banget. Aduh pokoknya romantis banget lah. Itu saat aku sedang jamannya susah, secara hidup di Ibu Kota. Kalau lu gak banting bahu orang, lu gak akan makan. (gak juga sih). Intinya aku sering nyakitin dia, gak peduli in dia, tapi kita emang pernah pacaran sih, pastinya karena aku juga pernah menyukai dia. Makanya kita pacaran. Ya iyalah ! Dan sudah sekian lama tidak bertemu juga tidak mendapat kabar (inten media social), aku lihat facebook dia pas awal tahun ini (01-2016), dan ternyata ada komen di postingan foto dia bahwa dia sudah mininggal, itu komennya 1 tahun yang lalu. Tadinya aku mau say hai dan beneran mau minta maaf dengan tullus, karena sadar banget dulu udah bla bla bla. Tapi ternyata dia sudah terlebih dahulu pergi. Sedih juga sih. Intinya ya, jangan pernah buat kecewa orang yang sayang sama kita, jikalau iya pernah, setidaknya segeralah untuk meminta maaf. Hai M, semoga kamu tenang dialam sana.



Jadi sedih.

Next. Mantan pacar yang selanjutnya. Dia A. Anak Riau yang Demi Allah nyebelinnya minta ampun tuh anak bawelnya. Kalau sekarang udah ada kata “kepo”, pengen tau aja apa yang sedang aku lakukan. Dulu usianya 14 kalau gak salah. Dia panggil aku kakak, kadang ayang sih, dan aku harus panggil dia apa ? Aku harus panggil dia Dede. OMG ! Shock ? Jangan ! Ketawa aja. Hahaha. Kita LDR gitu. Katanya dia berencana kuliah di Bandung, itu 3 tahun lagi dari usia dia yang baru 14 (dulu tahun 2011). Wew. Tapi dulu kita emang sempat menjalin yang namanya pacaran, meskipun berbeda jarak, jauuuh sekali. Karena aku gak tahan dengan sikap sok manjanya dia, yang akhirnya kita putus. Bye A, udah lulus kuliahnya ?



Next. Mantan pacar yang selanjutnya namanya A. Dia anak rantau yang tinggal di Jakarta juga. Sampai saat ini juga dia masih di Jakarta sih (keluarganya ada yang disana bro). Dia orangnya kocak dan gaul abis. Gak abis sih, Cuma gaul aja. Kata yang selalu dia ucapkan saat itu “slow”. Kamu jangan begini, kamu jangan begitu, nanti begini, nanti jadi begitu. Halah bangak ngatur banget pokoknya. Tapi itu dia, dia menunjukkan kasih sayangnya dengan cara seperti itu, aku pernah menyukai hal yang seperti itu dari dia. Ya meskipun pada akhirnya aku bosan juga jika selalu diceramahi. Pengajian aja yuk beb ! Dan beberapa bulan yang lalu kita bahas kalau kita pernah pacaran dan dia ngajak balikan lagi. Tentu saja, I gonna say NO ! (Dengan dia komunikasi tetap terjalin meskipun via chat atau media social). Hey A, aku tunggu disini ya, ntar aku anter lagi belanja baju ke distro (dan traktiran pastinya). Nunggu gratisan aja gw mah orangnya.


Next. Mantan pacar yang selanjutnya bernama D. Dia orangnya tajir abis. Kaya banget maannnn !!! Mewah pokoknya. Aku pacaran sama dia posisi aku sudah tinggal di Kota Kembang. Aku tidak pernah memikirkan bagaimana nanti makan kalau sama dia. Dia tanggung semua. Malah dia pernah ngajak tinggal bareng di kost dia daerah Dago. (aku tolak karena aku ada hubungan dengan next mantan. Haha. Nanti dibahas). Kesana kemari pakai mobil. Hampir setiap malam ke diskotik. Aku panggil dia Kakak (hmmm). Kak, aku pengen makan disana, kak, aku pengen jalan kesana, kak, aku pengen clubbing disana, kak, aku pengen minum ini, dan masih banyak lagi kakaknya. Hehe. Hingga akhirnya aku ketahuan selingkuh. Sebenarnya itu alasan dia aja, pada kenyataannya dia eneg aja sama aku yang sok manja dan ini itu. Bego banget ya aku waktu itu, aduh. Belum kaya udah putus. Haha. OOpss ! Bocoran nih, dia adalah model/ talent dari sebuah agent ternama di Bandung lho. Dan sekarang dia balik ke kampung halamannya di Palembang. Tapi kita masih saling chat kalau ada perlu. BBM On terus.



Next mantan pacar aku namanya G. Dia oranya baik, care juga tentunya. Begitulah pokoknya. Dia juga tau kalau aku sempat pacaran sama si D dan sedang dekat dengan seseorang yang bernama D juga. Ya gak tau juga ya, dia udah sayang sama aku sih gitu katanya. Ya udah, pacaran aja. Yang hingga akhirnya dia nyerah sendiri dan pergi entah kemana tuh orang yang sampai saat ini gak pernah ketemu lagi. (pernah ketemu di tempat clubbing, dulu itu juga).  Sedikit kenangan saat bersama dia, karena saat itu aku terlalu banyak menyimpan hati dibanyak hati. Tau artinya ? Nggak ? Ok, next aja.



Mantan pacar aku yang selanjutnya bernama A. Dia executive muda (gw ga tau gimana nulisnya aduh, salah bener ya gitu ?). Intinya dia anak muda yang sukses lah. Dia bekerja di sebuah bank ternama. Dia juga sudah mempunyai rumah yang saat itu baru selesai dibangun disebuah perumahan. Aku sempat berniat untuk benar-benar fokus sayang sama dia aja. Yang hingga akhirnya aku tau kalau dia adalah orang kaya baru yang memang baru mengenal dunia pelangi dan masih menekuni hobinya berselancar kesana kemari. Ya sudah, aku yang mundur. See u (pernah down sih, tapi gak lama karena aku selalu bertemu si R, “Si Kriminal”).



Sekian lama aku menutup hati, dan memang aku juga selalu bertemu si R, yang kebetulan dia juga sedang tinggal di kota yang sama pada saat itu (ya udah gw jelasin ya, KOTA BANDUNG). Aku juga tidak pernah merespon jika ada orang yang mendekati aku. Bukannya sok gimana-gimana ya, males aja. Aku abaikan aja seperti menutup hidung saat melewati tempat sampah. 
Ya ampun gak nyambung.



Hingga akhirnya aku bertemu dengan C. Saat itu dia masih sekolah. Cute sih nggak, soalnya dia item gitu, terus dia juga selalu nyebelin, bikin aku pengen marah-marah jika sedang dekat dia, tapi kangen kalau jauh. Hehe. Oke jujur aja, dia orang yang mungkin aku masih berasa berdosa banget jika aku katakan disini, karena aku tau, aku sadar, tidak banyak kebahagiaan yang dia rasakan saat bersama ku. Dia harus merasakan bagaimana yang pernah aku rasakan pada masa aku dulu. Mencintai orang lain yang dengan terang-terangan menyukai orang lain, apalagi teman dia sendiri. Ya, aku menyukai teman dari si C. Dan masih banyak lagi yang membuat dia tidak berhenti membenci ku sampai saat ini (mungkin). Tapi dia romantis sih menurut ku. Bahkan kita berjalan sampai 4 bulan pacaran. Hingga akhirnya dia ngajak break dan gone. Dan terakhir dia DC bbm aku (sekitar 4 bulan yang lalu), aku invite dia. Dan sebelumnya dia juga mencaci-maki aku dengan pedas, OMG. Mungkin saking bencinya dia sama aku. Mungkin sih. Gak tau juga. Pengennya baik-baik aja. Makanya kadang aku invite ulang pin dia. Hey C, thanks for everything dan sorry for everything. I have no friend again, like 2013.


Yups, itulah mantan pacar aku yang masih aku ingat. (Aku yakin masih ada yang lain yang memang hilang dari ingatan ku, SERIUS), itu benar-benar lupa. Sorry guys jika aku banyak salah, dan makasih untuk setiap hal yang pernah membuat aku tersenyum senang dan tertawa bahagia. Meskipun kita sebagai mantan, kini, tapi setidaknya kita pernah melewati waktu berdua dengan sangat bahagia bersama yang hingga akhirnya terlepas dari ikatan itu.


Dan sekarang aku tidak ingin punya hubungan apapun dengan siapapun. Tapi kalau bertemu si R aja sih, we’re never break, we always there if we want, we’re loving if we want, and we will make it have fun if together than more.


Dan yang dengan sadar menurut aku sangat menyedihkan, aku tidak pernah mau keluar bersama teman (yang aku kenal) dan, 

Dan masih melanjutkan cerita dengan Cinta Diam Diam Ku. 

Cinta Diam Diam Ku: Bagian 1 - Bagian 2 - Bagian 3 (Cerita asli yang tidak sengaja dan memang begitu saja abadi di blog ini *lihat tanggal postingan)

Kamis, 21 Juli 2016

Siapa Yang Kamu Percaya ? - Hidupku Just My Life (32) 2016


Aku masih seorang  (sensor), dari dulu dan tidak tau akan sampai kapan aku akan seperti ini.
Akankah suatu saat aku bosan ? Bosan menjalani kehidupan yang seperti ini ?

Bosan ? Sepertinya aku tidak perlu bosan untuk menjalani kehidupan yang seperti ini. Kenapa ? karena setiap orang mempunyai jalan masing-masing. Jalan kehidupan yang baik ataupun yang buruk harus tetap dijalani, karena inilah yang namanya hidup.

Haruskah aku menghindar ?

Menghindar ? Aku pikir kehidupan bukanlah kutukan atau yang lebih buruk daripada itu. Aku tidak akan menghindari semua ini, tap justru aku akan semakin menanntang apa yang lebih menyakitkan dari kehidupan ini. Menyakitkan ?

Tidak semua orang tau, bahkan tidak ada orang yang tau siapa kita, bagaimana kehidupan kita, karena kita semua selalu mempunyai cara untuk menghindari dan menutupi sisi lain dari kehidupan ini. Menghindar bukan berarti meninggalkan kehidupan melainkan menepis beberapa orang agar tidak mengetahui siapa sebenarnya kita. Menutupi ?

Kalau menutupi mungkin lebih jelasnya tidak membiarkan seorang pun tau kehidupan kita yang sebenarnya. Bahkan orang yang ada di sekitar kita, bukan di sekitar tapi orang yang paling dekat sekalipun. Yang terdekat tuh siapa ? Teman ? Sahabat ? Pasangan ? Keluarga ?

Teman ? Ya, teman menurut aku sih hanya orang yang kita kenal dan dia juga mengenal kita. Tapi dalam hal ini dia hanya sebatas tau siapa kita saja dalam spek garis besar saja.

Sahabat ? Lebih spesifikasi dan akrab daripada teman. Tapi dalam hal ini dia juga tidak tau kalau kita menutupi sesuatu darinya, mungkin dia pikir tau semuanya dari cerita-cerita kita padanya, padahal yang sebenarnya tidak semua.

Pasangan ? Mungkin bagi sebagian orang pasangan lebih dari sekedar teman juga sahabat. Tapi kalau bagi aku pribadi ya, maaf nih, bagi aku pribadi ya, pasangan adalah seorang yang dibawah teman apalagi sahabat. Kenapa ? Karena aku tidak menganggap seorang pasangan itu adalah orang yang harus paling tau segalanya tentang kehidupan kita. Justru lebih banyak hal yang akan aku tutupi dari pasangan. Mungkin beda pendapat dengan kalian. Tapi itulah arti pasangan bagi aku, “bukan segalanya”. Tapi mungkin suatu saat aku akan membuat tulisan baru dengan judul bahwa pasangan patut dijadikan segalanya yang melebihi teman juga sahabat, dengan kriteria tertentu pastinya. Pasangan yang seperti apa ?

Keluarga ? Apakah kamu punya keluarga ? Pasti punya. Apakah aku punya keluarga ? Tentu saja punya. Apakah keluarga bagi kamu adalah segalanya ? (jawab aja). Apakah keluarga bagi aku adalah segalanya ? Tentu saja iya. Hanya orang gila dan yang hatinya busuk kalau ada orang yang menganggap bahwa keluarga bukan segalanya. Tapi disini, apakah mereka semua atau mungkin dari salah satu keluarga ada yang tau segalanya tentang diri kita, tentang siapa kita ? Yakin nih ?

Kalau aku pribadi ya, keluarga memang segalanya, tapi mereka tidak ada yang tau bagaimana kehidupan pribadi aku. Hal yang paling pribadi pastinya. Semuanya masih tertutup, bahkan bersegel ? Maksud lo ? Ya, mereka tidak ada yang tau apa yang aku tutupi, yang sengaja aku sembunyikan dari mereka, dari kehidupan yang memang seharusnya selalu terbuka. Karena aku berpikir tidak ada orang yang aku percaya. Iya sih aku percaya hanya pada Allah, tapi disini aku tidak akan membahas tentang kepercayaan kepada Tuhan ya. Terlalu agamis aduh.

Aku tidak percaya keluarga ? Tidak percaya orang-orang disekitar aku ? Tentu saja tidak. Sama sekali tidak. Kenapa ? Pasti kenapa kan ? Kenapa coba ? Hmm..kenapa ya ?

Ternyata, itulah kelemahan aku. Bukan hanya aku sih, mungkin kalian. Jika tidak percaya kepada orang lain berarti tidak percaya kepada diri sendiri. Lho kok bisa ? Karena semua berawal dari diri sendiri.
Jelas, masalahnya adalah tidak percaya diri. Jadi tidak perlu menyalahkan orang-orang disekitar kita jika tidak ada yang dapat kita percaya, karena memang kepercayaan pada diri sendiri saja kurang, bahkan sama sekali tidak ada.


Kalau kamu, siapa yang paling kamu percaya untuk mengetahui segalanya tentang pribadi kamu ? Temankah ? Sahabatkah ? Pasangankah ? Keluargakah ? Atau diri sendirikah ? Kirim ke komentar !!! 

Well, terlalu bijak ? Tandanya ada kepercayaan diri. Peace !!!


Jangan lupa kembali !!!

Sabtu, 18 Juni 2016

Hidup Sudah Tidak Bebas Lagi - Hidupku Just My Life (30) 2016

Beberapa Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Jika Mau Hidup Bebas

Hidup bebas ? Tentu bisa dan sangat boleh. Karena hidup bebas itu sangat menyenangkan.
Rasanya semua orang ingin hidupnya selalu ingin merasa bebas, bebas berjalan, bebas memilih, bebas beragama, bebas menilai, bebas berbicara, bebas berpendapat, bebas bekerja, bebas pergi, bebas belanja, bebas bekerja, bebas tidur, bebas makan, bebas minum, bebas melihat,bebas mendengar, bebas ngebut, bebas nyalip, bebas ngomel, bebas merokok, bebas parkir, dan masih banyak kebebasan yang diinginkan setiap orang. Termasuk bebas banjir, bebas macet, bebas pajak, bebas sampah. Yups, itu PR pemerintah tapi dimulai dari diri kita sendiri.

Sebenarnya, dari sekian banyak kebebasan yang diinginkan dan dilakukan oleh setiap orang, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan jika hidup kita tidak mau rugi, atau lebih tepatnya menjadi rugi karena kita melakukan hal bebas itu.

Diantaranya:
-         Tidak Boleh Berbicara

Lah ? Kok bisa ? Yups, tentu saja tidak boleh jika anda berbicara ketika anda berdo’a atau melakukan hal ibadah lainnya. Masa iya berbicara yang bukan-bukan. Ya kecuali hanya untaian do’a dalam do’a atau ibadah anda.
Ini juga termasuk tidak bebas makan, minum, tidur, apalagi sampai ngomel. Shut Up !

-         Tidak Boleh Makan dan Minum

Lapar ? Haus ? Tahan saja. Nanti akan tiba saatnya berbuka puasa kok. Yups, betul sekali. Tidak boleh makan dan minum disaat sedang menjalankan ibadah puasa. Termasuk tidak boleh melihat yang bukan untuk dilihat, dan masih masih banyak hal yang membatalkan puasa. Kok jadi yang membatalkan puasa sih ? I’m Religious. Oh Iya, udah puasa ke hari 13 aja nih. Bentar lagi lebaran. Yipii….

-         Tidak Boleh Bekerja

Terus bagaimana bayar sewa rumah ? Bagaimana bayar cicilan mobil ? Apalagi motor cicilannya 2 bulan lagi. Bentar lagi lebaran kan ? Masa iya tidak dapat THR. Anak saya masih sekolah lho (kata yang anaknya masih sekolah). Orangtua saya mau naik haji lho (amiin bagi semua orang yang mau kesana semoga tercapai). Masalahnya, kenapa tidak boleh bekerja ? Tenang dulu. Calm down. Tentu saja semua orang perlu waktu istirahat kan ? Tidur pastinya. 24 jam dalam sehari, masa iya terus bekerja. Kan harus ada waktu istirahatnya. Bekerja ya sewajarnya saja, asal jangan  lupa waktu istirahat dan yang terpenting waktu beribadah.

-         Tidak Boleh Mandi

Apaan sih ? Kan kebersihan sebagian daripada iman. Apalagi mau nge-date. Masa iya mandi aja tidak boleh. Hey hey hey. Relax ! Tidak boleh mandi jika anda sedang sakit. Kecuali demam boleh sih mandi air hangat. Ini misalnya sakit kena tipus (alamak), yang lebih extrim bukan karena sedang sakit, tapi karena sedang tidak mau mandi aja. Hehe. Ya jangan mandi. Tapi coba pikirkan lagi jika pergi ke kantor tidak mandi dulu, beuh !!!

-         Tidak Boleh Ngomel (Ngeluh)

Jalan macet, sampah dimana-mana, banjir meluap, rasanya pengen teriak aaawww !!! (tidak boleh berteriak).
Harus terbiasa jika memang kehidupan anda ditengah kota yang memang selalu melewati jalanan yang padat merayap (lapor komandan, pintu tol arah ke jurang padat merayap) mau mati lo ? wkwkk. (kembali ke topic). Jangan ngomel, budayakan antri saja. Sabar intinya. Kalau tidak mau macet ya jangan pakai kendaraan, jalan kaki saja. (jalan kaki juga susah lewat nih mas). Hehe sabar  bro, tidak boleh ngomel.

-         Tidak Boleh Melakukakn Hal Yang Dilarang Agama

Tentu saja. Yang dilarang agama pasti lebih baik ketimbang yang dilarang pemerintah/ polisi. Siapa sih polisi ? (hehe ampun pak polisi). Contohnya saja, dilarang makan makanan yang haram, minuman beralkohol. Polisi tidak melarang makan daging babi, tidak melarang minum whiskey. Aduh kayanya berat deh kalau harus bahas uraian ini. Soalnya takutnya dianggap agamis banget. Hahaha.

-         Tidak Boleh Lupa

Tentu saja anda tidak boleh lupa mengingat blog ini. Blog yang memposting hal-hal yang aneh. Yang kadang ada baiknya, dan tidak sedikit yang lebih baiknya (halah ngeles aja nih).
INGAT SAJA “HIDUPKU JUST MY LIFE”

Oke, see you next crazy post.