Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2023 by Personal Blog & Google

Rabu, 10 Februari 2016

Perjalanan Hidupku Di Amerika (5)

Seminggu setelah bertemu dengan Mrs Anne, aku masih kepikiran tentang pekerjaan yang dia tawarkan.
Penasaran juga jenis pekerjaan yang ada di kantornya. Apakah tentang administrasi ? Atau menjadi pengantar kopi seperti pekerjaan ku saat ini. Entahlah, semoga saja lebih baik dari saat ini.

*

Pada malam hari setelah pulang kerja, aku mencoba untuk menelfon Mrs Anne, tapi sayangnya tidak ada jawaban. Sudah istirahat mungkin. Karena waktu itu memang sudah larut malam.
Aku putuskan untuk mengirim email saja.
Isinya kurang lebih menanyakan perihal pekerjaan yang ada di kantornya, apakah masih ada lowongan atau tidak.

Karena malam sudah larut, aku pun tidur.

*

Sedikit info tambahan tentang gadget yang banyak dipakai disana khususnya anak muda seumuranku. 
Ternyata oh ternyata, merek dari Cina disana hanya nol koma sekian persen yang menggunakannya. Merek yang bukan berasal dari Cina maksudku. Kalau brand ternama seperti Nokia, itu merk dari Firlandia. Tapi di produksi di Cina, karena alasan biaya produksi (dan upah pekerja) yang lebih murah.
Di Amerika penduduknya rata-rata menggunakan produk dalam negeri. Seperti yang aku pakai saat ini. Gadget dengan lambang buah apel, Apple. iPhone, iPod, iPad dll. Jarang sekali melihat yang memakai produk dari luar negeri. Kalau pun ada, hanya menggunakan merek ternama saja, seperti nokia, blackberry juga sangat jarang, ada juga yang acer, dan kadang ada juga sony juga LG.
Disana orang-orangnya tidak seperti di Indonesia, kalau di bus misalnya, sudah menjadi pemandangan yang biasa. Melihat hampir setiap orang yang senang sekali menatap layar gadgetnya.
Disini waktu adalah segalanya. Semua orang disiplin. Tidak membiarkan waktu sedikit pun berlalu tanpa bekerja.
Bermain gadget sepertinya hanya buang-buang waktu saja.

*
Pagi hari.

Hari ini kebetulan libur kerja.
Aku memeriksa email masuk, ternyata dari Mrs Anne.
Isinya, dia memberikan alamat rumah barunya yang terletak di daerah Silver Lake. Karena alamat rumah yang tertulis di kartu namanya sudah dijual.

Setelah aku cari tau di internet, ternyata itu adalah sebuah kawasan perumahan yang sangat elit. Malah ada juga artis Hollywood yang tinggal di kawasan itu.
Kalau di Bandung, seperti Kota Parahyangan, Dago. Kalau di Jakarta  (banyak juga kalau di Jakarta, salah satunya saja) Kelapa Gading Blvd, kalau Menteng diatasnya lagi.
(Temanku namanya Agni di Cik Ditiro- Menteng).


Dia juga memberikan rute agar aku sampai kesana. Tapi katanya nanti kalau sudah masuk kawasan rumahnya harus minta diantar saja ke petugas, tinggal sebut saja namanya, Mrs Anne.
Pentingkah dia? Maybe.

Dengan hanya memakai taxi sekitar 30 menit, sampailah aku di kawasan perumahan yang lumayan elit itu, menurut ku.
Dengan deretan rumah yang bertingkat dan gaya rumahnya yang mentereng (Sunda mode on), juga pohon-pohon di sepanjang kiri dan kanan jalan. Tidak sedikit juga para petugas keamanan yang hilir mudik seperti tentara yang sedang berlatih saja.

Setelah aku memasuki kawasan itu, ada seseorang yang menghampiri dan menyuruhku untuk mengikutinya.
Petugas dari Mrs Anne pikirku.
Benar saja, dia adalah asisten di rumah Mrs Anne. Tidak seperti para asisten rumah tangga kebanyakan, pakaiannya saja dengan jas yang terlihat mahal. Beda sekali dengan penampilan asisten rumah tangga di Indonesia.


Aku pun dipersilahkan memasuki rumahnya. Mewah sekali, kamera hampir di setiap penjuru rumah, ada dimana-mana, dan dengan barang antik disetiap sudutnya. Sangat terlihat kesan glamornya.
Setelah beberapa lama menunggu, Mrs Anne pun datang.
Sedikit berbincang tentang pengalamanku selama bekerja di kantor dan coffee shop. Tidak mau kalah, dia juga menceritakan masa lalunya yang pernah bersekolah dengan biaya hasil usahanya sendiri. Kurang lebih 1 jam kami mengobrol, tidak ketinggalan dia juga menunjukkan foto William, anaknya yang sudah meninggal.
Benar saja anaknya itu sedikit mirip denganku. Wajahnya oriental, tapi ada bulenya. Perpaduan antara Patrick dan Mrs Anne.
Mungkin hanya beda usia saja, aku 22 tahun, sedangkan William 17 tahun.

Barulah ke inti tujuanku datang kesana. Aku akan langsung diterima asalkan sudah ada surat pernyataan bahwa aku memang sudah keluar dari tempat kerjaku saat ini.

*

Setelah kembali memikirkan beberapa pertimbangan, aku pun memutuskan untuk keluar dari coffee shop, untuk menerima pekerjaan dari Mrs Anne.
Seminggu kemudian aku pun menelfon Mrs Anne untuk mengabarkan bahwa aku menerima tawaran kerja darinya dan juga sudah mengurus persyaratannya.

*

Pagi pun tiba. 
Telfonku berdering. Ternyata dari Mrs Anne. Dia sudah menunggu di depan apartemenku.


Part 6


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁