Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2023 by Personal Blog & Google

Rabu, 10 Februari 2016

Perjalanan Hidupku Di Amerika (7)

Pada saat dulu semua aplikasi visa (DV Lottery) harus mengeluarkan sedikit biaya untuk mengirim semua dokumen termasuk pas foto melalui pos ke Kentucky Consular Center (KCC) di Amerika sini. Tidak seperti sekarang, semua aplikasi visa bisa di isi secara online.

Pada saat aku terpilih mendapat kesempatan GC waktu itu, kata KBRI jumlah orangnya lebih dari 300 pendaftar. Tapi hanya ada sekitar 50 orang saja yang bisa di acc, salah satunya adalah aku.

*

Semenjak bekerja di kantor intelegen ini, kebiasaan hidupku berubah 180 derajat. Yang biasanya tidak suka pantai pun, karena banyak teman di kantor yang mengajak, aku sering ikut pergi ke pantai untuk sekedar mengantar teman atau hanya untuk jalan-jalan jika hari libur. 

Pekerjaanku juga tidak yang aneh-aneh masih mengurus administrasi saja, mencatat pengeluaran. Ada untuk pelatihan, obat-obatan, pengadaan alat-alat kantor dan lapangan. Ada juga pemasukan  dana dari A, B dan dari lembaga-lembaga penting di negara ini. Tidak sedikit juga dari perusahaan swasta juga perorangan.

Oh iya, kantor tempatku juga ada cabang di negara lain, termasuk di negara bagian Asia. Bahkan di Indonesia pun ada. Tapi benar-benar masih tertutup, hanya orang-orang atau lembaga tertentu saja yang mempunyai akses. Info ini aku dengar dari salah satu rekan kerjaku.

Di Amerika ada universitas juga yang lulusannya nanti akan langsung bekerja di kantor ini. 
Tapi memang belum open public.

*

Suatu hari setelah jam pulang kerja, aku diajak hang-out oleh beberapa temanku ke pantai, Virginia Beach tepatnya.
Ada 4 orang waktu itu. Diantara kami semuanya pendatang, meskipun ada Lerry yang asal dari New York, yang lainnya dari negara bagian perbatasan, keturunan latin, beberapa juga ada yang dari Mexico. 
Aku yang paling berbeda sendiri, secara keturunan asia, orang Sunda lagi. Banjaran? Kalau yang belum tau Banjaran bisa search di google.
Kehidupan di VA Beach (Virginia Beach) ternyata tidak seramai di pantai-patai ternama lainnya seperti Hawaii dan Miami, tapi tetap saja gemerlapnya dimalam hari sangat luar biasa.
Sekitar jam 10 malam kami sampai di sebuah pub yang tidak jauh dari pantai. 
Udara pantai sangat terasa. Lerry mulai menawarkan minuman yang sudah dia pesan untuk kami berempat.

Jujur saja, kalau minum-minuman yang beralkohol sangat jarang semenjak tinggal disini. Dulu pernah waktu masih tinggal di LA, itu pun karena ada tetangga sebelah yang merayakan pesta ulang tahun, dan kebetulan aku diundang. 
Kebanyakan disana minumannya khas dari Russia.
Sedangkan yang sekarang kami minum pun dengan jenis yang sama.
Diantara kami berempat, Lerry-lah yang paling agresif.
Lirik perempuan sana sini, menggoda setiap perempuan yang berjalan di depan kami. 
Kami bertiga hanya tertawa saja melihat tingkahnya. Apalagi kepalaku sedikit pusing.
Karena kami merasa masih ada yang kurang, ada yang  mengusulkan bagaimana kalau mampir ke sebuah club sebentar sebelum pulang.
Akhirnya kami pun sepakat. 
Tapi tidak masuk ke diskotik di daerah pantai sana, Lerry mungkin sudah punya tempat favoritnya, kami pun menuju kawasan Richmond, VA. Sekitar beberapa menit dengan cara berkendara, Lerry-lah yang lihai dalam hal itu.
Kami pun sampai.

NU Night Club nama tempatnya. (Promosi, karena saat itu sedang ada diskon, itung-itung balas budi) Alasannya karena tempat ini sangat strategis dan aman juga dari para gangster disana, dengan keamanan yang ketat pula. Seperti saat kami mau masuk saja harus dan wajib sekali melewati box pemeriksaan. Kabarnya tidak jarang para selebriti disana yang sering menghabiskan waktu luangnya di tempat ini.

Memang, ini bukan kali pertama aku masuk tempat clubbing seperti ini, tapi semenjak disini aku baru sekarang.

Aku tidak ikut yang lainnya ke tengah untuk mengikuti alunan musik. Aku hanya duduk saja di bar.
Seru juga. 
Beda sekali saat masih di Bandung, kawasan Pasir Kaliki.
Masih ingat saat itu diajak beberapa teman kuliah. Kebetulan diantara temanku ada yang sedang merayakan ulang tahun.
Karena aku hanya sendiri dan duduk saja, aku pun terus memesan minuman. Minum, minum dan minum lagi.
Dan yang aku ingat…

Aku terbangun di sebuah tempat tidur dengan matahari yang langsung menyinari mataku, di samping ku ada seorang perempuan.
Oh Tuhan! Apa yang telah terjadi ?

Ternyata semalam aku terlalu banyak minum hingga akhirnya aku ambruk. Untungnya, temen ku sewaktu kerja di LA, namanya Natally masih mengenaliku. Kebetulan juga dia semalam ada disana. Kabarnya dia juga pindah kantor ke daerah yang tidak jauh dari pantai, dan dia pun membawaku ke apartemennya. 

Natally? Ternyata Amerika tidak terlalu luas.



Part 8 
***


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁