Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2023 by Personal Blog & Google

Rabu, 10 Februari 2016

Perjalanan Hidupku Di Ameika (4)

Jalan-jalan terus lumayan jenuh dan menguras tabungan juga.
Tujuanku kesini bukan untuk jalan-jalan kan?


*

Akhirnya aku mulai mencari info tentang lowongan kerja.
Setelah mencari beberapa info dari salah satu situs, ada lowongan pekerjaan sebagai pelayan di sebuah tempat kopi, coffee shop ternama di Amerika dan sangat terkenal juga di negara-negara lainnya. Letaknya ada di Pine Ave, Long Beach, masih satu wilayah dengan tempat tinggalku. 
Tapi jaraknya lumayan jauh.
Singkat cerita, aku diterima bekerja di coffee shop itu.


Aku pun memutuskan untuk pindah ke sebuah apartmen yang tidak jauh dari tempatku bekerja. 


Ramona Park Apartment namanya. Aku memilih yang paling murah saat itu, harganya $900/bulan. Sudah termasuk air, listrik, gas dan juga internet.
Tempatnya nyaman sekali. Meskipun masih hampir sama dengan apartemen lamaku. Hanya saja disini ada balkonnya.

Oh iya, tentu saja harga apartmen sebesar itu sudah sangat murah dikawasan itu.

Pekerjaanku hanya menerima pesanan dan mengantarnya. Ada sekitar 15 karyawan disana, dengan pemiliknya yang juga ikut pengawasi sekaligus sebagai kasirnya. Dia tidak mempunyai asisten untuk itu. 
Disana juga ada seorang wanita dari Indonesia, dari Manado tepatnya. Katanya dia dapat pekerjaan disana berkat bantuan sebuah agen tenaga kerja ternama di Jakarta, tentu saja masuk dengan membayar sejumlah uang. Dia tinggal di sebuah apartmen bersama teman sekampungnya yang bekerja di sebuah cafe yang berbeda.

Entah kenapa aku merasakan bahwa kerja sebagai pelayan cafe itu sangat cocok sekali. Apalagi dengan uang tip dari para tamu yang lumayan besar, disana rata-rata mendapat tip sebesar 15% yang langsung diterima oleh pelayan. Ya meskipun upah yang tidak begitu banyak. 
Dalam sebulan aku bisa mengumpulkan sekitar $500-600 sisa kebutuhan dan bayar sewa apartmenku. Belum lagi kalau aku lembur, dibayarnya perjam dan langsung kontan.


Kebanyakan pelanggannya adalah orang kantoran jika dipagi hari, dan pada siang hari kebanyakan yang datang adalah remaja dan yang memang sengaja istirahat dari pekerjaannya. Sedangkan sore sangat ramai sekali pengunjung dari berbagai macam kalangan ada.


Dan berlangsung selama setahun.

Kehidupan anak muda di Amerika memang beragam, dalam hal fashion, bahasa juga cara berbicara dan juga cara bergaul. Tidak jauh berbeda seperti yang dilihat di film-film Hollywood.


Pada suatu pagi, aku kedatangan pelanggan seorang pria yang usianya sekitar 50 tahun. Dia memanggilku, katanya dia pesan 2 kopi tambahan dan cake coklat, padahal tadi dia sudah pesan sendiri. 
Mungkin dia sedang kehausan. 
Atau mungkin sedang menunggu seseorang, masa iya minum 2 kopi sendirian.
Saat aku membuatkan kopi, terlihat seorang wanita menghampiri pria itu. Ya, terlihat akrab.
Dan betapa kagetnya, ketika aku mengantarkan kopi, wanitu itu adalah Mrs Anne yang pernah bertemu dan duduk bersebelahan sewatu di pesawat. Aku juga masih ingat dengan amplop yang pernah dia berikan. Aku pun menyapanya.
"Hai Mrs Anne. How are you ?" 
"I'm sorry, who are you ?"
Ternyata dia tidak mengingatku. 
Tapi setelah aku ceritakan semuanya, dia baru mengingatnya.
Aku pun diajak duduk bersama mereka.
Kemudian dia bertanya, kenapa aku tidak pernah menghubunginya, padahal beberapa hari setelah bertemu di pesawat, di perusahaannya sedang banyak sekali membutuhkan pegawai. Ya aku jawab saja kalau kartu nama dia hilang. Aku juga harus mengikuti prosedur dari lembaga green card yang memang memberi jalan untukku sehingga aku bisa tiba di negara ini.
Dia juga bertanya, aku kan lulusan dari universitas  ternama di Bandung, tapi kenapa lebih memilih sebagai pelayan di cafe.
Aku kembali menjelaskan. Bahwa sebelumnya aku pernah bekerja di sebuah perusahaan sebagai administrasi.
Upah bukanlah prioritas utama bagiku.
Meskipun banyak dari sekian pendatang upah yang besar yang menjadi tujuan utama bagi mereka. But not for me.


Setelah sekian lama aku berbincang dengan Mrs Anne, teman pria yang  bersamanya  baru ikut menyambung obrolan kami.
Dan dia berkata, "He's like William”.
Aku pun bertanya siapa itu William.
Ternyata, Mrs Anne dan Petrick (nama pria itu), mereka itu pernah tinggal serumah dan mempunyai anak yang bernama William. Disana stay bersama tanpa ikatan pernikahan bahkan sampai mempunyai anak pun sudah menjadi hal yang lumrah, di Amerika tiggal serumah dengan lawan jenis tanpa ada ikatan pernikahan pun tidak jadi masalah.
Dan ternyata William meninggal pada usia 17 tahun. Tapi entah darimana yang mereka lihat, kalau aku ini mirip dengan anak mereka. Anaknya kan bule. Ah sudahlah. Tidak mau tau juga.


Karena aku masih banyak pekerjaan, aku pun pamit untuk melanjutkan pekerjaanku, mereka pun pamit. Sebelumnya Mrs Anne memberikan kartu namanya, dengan uang tip yang aku pikir lumayan besar. 

*

Di tempat kerjaku itu biasanya ada libur mingguan dan bulanan. Tapi aku putuskan saja untuk mengambil libur di akhir bulan saja, 1 hari per minggu, jadi kalau 4 minggu total dengan libur perbulan menjadi 5 hari.
Ketika hari libur aku gunakan untuk bersantai dan paling jalan-jalan. Tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan suasana pantai disana.
Pernah ada teman kerja yang mengajakku pergi ke pantai barat, tapi aku pikir lebih baik santai di apartemen saja, istirahat.
Aku jarang pergi ke tempat perbelanjaan, kalau ada kebutuhan atau membeli pakaian sudah biasa menggunakan situs online shop terkenal di Amerika. Kecuali kalau ada film terbaru, aku selalu meluangkan waktu untuk pergi ke bioskop yang tidak jauh dari apartemenku.


Tidak lupa juga aku selalu mengikuti berita-berita yang ada di Indonesia. Saat itu yang sedang sering muncul di berita adalah tentang tertangkapnya beberapa petinggi negara yang tersandung kasus korupsi juga berita artis.
Masih ingat, waktu itu sedang booming berita Agnes Monica yang berkolabirasi dengan Michael Bolton, pertengahan 2011.
Ternyata teman kerjaku juga banyak yang bertanya, siapa itu Agnes Monica. 
Ya aku jawab saja bla bla bla (tapi tidak selengkap seperti yang ada di Wikipedia). 
Wah dia multitalenta sekali ya, tanggapan mereka.

Di cafe juga sering di putar lagu yang featuring Michael Bolton itu, Said I love You But I Lied. Hapal banget ya.
Bangga sekali ada artis Indonesia yang go internasional.



Part 5


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar kamu disini!👇✌️😁