Part 2
Sesaimpainya di tempat penukaran uang, di depan pintu masuk tepatnya,
ada panggilan masuk di telfon ku. Nomer baru. Kemudian aku angkat. Ternyata
yang diujung telfon terdengar suara dengan bahasa Indonesia yang kurang lancar,
setelah aku tanya siapa, dia adalah orang yang ada di hotel kemarin.
Dia bilang aku harus menunggunya, kebetulan dia sedang ada di
sebrang jalan, dan memang terlihat pria yang berusia sekitar 30an. Setelah
bertemu, dia menyebutkan nama, Rony, just call Ron katanya.
Aku masih belum tau kenapa aku harus menunggu dia diluar
tempat penukaran uang itu. Aku juga tidak bertanya, mungkin dia kebetulan
melihat aku saja dan seperti percakapan sewaktu masih di hotel, mereka butuh
orang untuk menjadi penunjuk arah jalan atau apalah namanya. Meskipun
sebenarnya aplikasi smartphone kini banyak yang canggih, tapi tidak sedikit
juga para pendatang khususnya tamu di hotel tempatku bekerja memang sengaja
menyewa orang untuk menemani mereka. Dan ini bukan pertama kalinya bagi ku.
Kemudian aku disuruh mencari taxi untuk menunggunya di sebrang
jalan. Katanya temannya yang satu lagi, Martin sedang ada di dalam tempat
penukaran uang itu dan akan kembali ke hotel. Aku menurut saja. Dan seketika
itu juga aku langsung menyebrang jalan dan men-stop taxi.
Setelah sekitar 5 menit menunggu, akhirnya terlihat mereka
berlari menuju ke arah taxi yang sudsh aku berhentikan sebelumnya. Kenapa
berlari ?
Mereka bukan hanya berdua, melainkan bertiga dengan seorang
yang lebih pendek dari mereka. Dan yang tambah membuat ku kaget, mereka semua
memakai penutup wajah berwarna hitam. Aku masih mengenali mereka, karena
pakaian yang mereka pakai masih sama dengan yang kemarin saat bertemu di hotel,
kecuali seorang lagi.
Terdengar suara alarm dari dalam gedung. Dan terlihat juga beberapa
orang penjaga keamanan mengejar mereka.
Yakin. Mereka baru saja merampok tempat penukaran uang
terbesar di kota tempat ku tinggal. Ya Tuhan.
Kemudian mereka menyuruhku masuk taxi baru mereka menyusul.
Kami bertiga di kursi belakang dan yang satu lagi di depan. Yang di depan langsung
menodongkan pistol tepat di kepala supir taxi itu. Dan seketika itu juga supir
langsung melajukan mobilnya dengan cepat.
Terlihat dari belakang ada 2 mobil polisi yang mengejar.
Dengan sirine yang begitu keras. Dengan jelas juga semua orang yang di pinggir
jalan melihat kearah taxi yang kami tumpangi.
Sekitar 300 meter kami melaju menjauh dari gedung itu,
tiba-tiba saja suara pistol terdengar. Dooorrr !!! Alangkah kagetnya. Ternyata
supir taxi itu di tembak. Terlalu pelan, kata yang duduk di depan. Dan dia
langsung menggantikan posisi supir itu untuk mengemudi.
Aku pun tidak diam saja. Aku langsung meminta agar diturunkan oleh mereka. Memaksa dan terus
memaksa. Karena aku tidak mau terlibat dalam masalah mereka. Aku tidak mau
sampai berurusan dengan lembaga hukum. Apalagi kalau sampai keluarga ku tau.
Bingung sekali. Tidak tau apa yang harus aku lakukan. Loncat keluar juga tidak
mungkin, karena aku duduk di tengah-tengah mereka. Meskipun begitu, aku tetap
meminta mereka berhenti dan segera menurunkan ku. Tapi mereka tidak menggubris
permintaan ku.
Dan semuanya gelap, setelah ada hantaman yang mendarat tepat
di kepala ku.
Gelap…
*
Aku tidak tau berapa lama aku tertidur, karena yang aku ingat
hanya tertidur saja waktu itu. Ketika membuka mata, aku melihat ke arah
sekitar, ternyata aku masih di dalam sebuah mobil. Tapi bukan taxi yang tadi,
tapi sebuah mobil sedan. Dan tangan juga kaki ku dalam keadaan terikat. Mulut
ku juga di tutup rapat dengan pelester berwarna hitam. Terlihat dari kaca yang
ada di depan kemudi.
Ternyata aku berada di jalan tol. Aku tidak tau tepatnya di
daerah mana. Apalagi dengan mobil yang melaju sangat kencang. Mereka masih
bertiga. Dan hantaman keras lagi yang aku terima. Tepat di kepala ku. Dan
semuanya kembali gelap. Aku tidak ingat apa-apa lagi.
*
Seminggu sebelumnya, aku pernah bermimpi bertemu orantua juga
saudara-saudara ku, malah adik perempuan ku yang masih duduk di bangku SMP.
Kami membicarakan segala hal. Termasuk masa depan ku. Kata ayah, pekerjaan
apapun terima dan kerjakan saja, asalkan itu tidak merugikan diri sendiri dan juga
orang lain. Begitu pun ibu, pasti dia mewanti-wantikan agar aku berhati-hati
dalam bergaul. Harus pandai memilih teman. Seperti bukan mimpi.
Sebulan sebelumnya, aku juga sempat pulang ke rumah. Kebetulan
ada acara keluarga. Dan di rumah pun kejadiannya persis seperti di mimpi.
Mungkin terbawa mimpi.
*
Aku tidak tau berapa lama aku pingsan. Ketika aku tersadar,
aku berada di sebuah ruangan. Kamar hotel tepatnya. Dengan view gedung-gedung
tinggi yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Ada dimana aku ? Apa aku masih
hidup ? Ya, masih hidup. Terbukti adanya seseorang yang menyapa ku dari
belakang. Dia adalah Ron. Kemudian dia membuka perekat yang menempel di mulut
ku. Juga pistol di tangan sebelah kirinya yang mengarah ke kepala ku.
Aku bilang padanya, kalau aku tidak mau terlibat ke dalam
masalah mereka. Aku meminta mereka untuk melepaskan ku saja. Aku akan pergi
begitu saja. Seolah-olah tidak pernah tau apa yang sudah terjadi. Tapi semua
usaha ku percuma saja. Dia tidak menggubris. Dia juga diam saja. Malah dengan
kerasnya menyuruhku berhenti berbicara. Dan memperlihatkan berita yang ada di
TV tepat di samping kiri ku.
Disitu ada berita tentang perampokan sebuah Money Changer di
kota Kembang. Ya, itu tempat dimana aku beberapa jam sebelumnya tepat berdiri berdiri.
Di depan pintunya. Dan yang sangat membuat aku kaget dan takut, pada siaran berita
itu juga terlihat jelas ada wajah ku di video yang dengan jelasnya
memberhentikan taxi dan masuk seperti yang tadi aku lakukan. Dijelaskan juga
bahwa aku termasuk anggota perampokan itu.
Dan Ron langsung memberi penawaran, agar aku mengikuti saja
apa yang dia katakan. Jelasnya agar aku menjadi anggota mereka. Dengan imbalan
bahwa aku akan mendapatkan bagian. Atau keluar berjalan begitu saja dengan
tuduhan yang sudah menantiku diluar sana.
Aku hanya bisa terdiam.
Mau ikut gabung sudah pasti salah, mau keluar begitu saja juga
sangat tidak mungkin. Serba salah.
Oh tidak akan serba salah. Setika aku menemukan ide. Ide yang
aku pikir akan membuat semuanya membaik. Apalagi untuk hidup ku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kamu disini!👇✌️😁