Setelah sekian lama tidak membuat momen berdua, setelah sekian lama kita menjadi asing, setelah sekian lama kita berpura-pura tidak saling mengenal, setelah sekian lama kita mengabaikan banyak kenangan yang dulu pernah kita lakukan bersama, kini kita berada dalam situasi yang paling membingungkan.
Saat pertama kali kita saling mengenal, kemudian dekat dan kembali terpisahkan oleh keadaan dan waktu yang mempersulit kenyataan, aku yang bahkan sudah bertemu dengan orang-orang yang sedari awal memang aku ada di jalan itu, kini kita bisa bersama dalam keadaan yang memperjelas bagaimana jalan cerita kita berjalan, aku yang mencoba menjalaninya dengan penuh antusias dan semangat yang tinggi tapi dipenuhi rasa bingung sekaligus menggembirakan, karena yang selama ini aku harapkan menjadi sesuatu yang nyata. Sedangkan kamu berkata bahwa semua ini adalah hal baru bagimu bahkan kamu berkata masih merasa "polos" untuk hal yang sudah kita lalui bersama sejauh ini.
Jika boleh aku katakan, semua ini terasa seperti mimpi bagiku. Karena kamu yang dulunya sangat jauh dengan arah jalan yang berbeda, kini malah berdiri di depan persimpangan jalan yang sedang aku lalui.
Dan jika boleh aku berkata jujur lagi, sebelumnya kamu sudah terhapus dari bayangan yang hampir setiap hari menjadi cerita dalam setiap tulisan yang aku jadikan mata pencaharian. Bahkan ada sedikit harapan untuk bisa duduk berdua denganmu lagi saja menjadi sesuatu yang sangat mustahil bagiku.
Jatuh hati yang kembali muncul ke permukaan setelah terkubur bahkan hampir menjadi abu. Sekarang rasa itu menjelma menjadi sebuah rasa yang melebihi batas dari jatuh hati pada biasanya. Karena ada rasa yang hampir mendekati cinta dan rasa itu belum pernah aku ketahui apa namanya.
Dan yang aku tahu sejauh ini tentang jatuh hati adalah berhenti di rasa kagum dan berlalu tanpa ada harapan apalagi hal-hal yang menjadi lebih membingungkan ketika aku mencoba untuk mencerna semua rasa yang ada.
Dulu, kita bisa duduk berdua dan bertanya hal-hal berdasarkan omong kosong saja menjadi sesuatu yang luar biasa. Tapi sekarang kita bisa kembali duduk berdua dan menghabiskan waktu bersama berkali-kali adalah menjadi lebih bermakna sekalipun itu kita hanya sibuk dengan kegiatan kita masing-masing.
Ada saat di mana aku membuka cerita tentang diriku sendiri, mencurahkan semua kondisi hidup yang sedang bahkan yang pernah aku lalui, berkali-kali mengutarakan tentang perasaanku yang bahkan aku sendiri saja masih bingung apa itu
Sempat terucap bahwa aku tidak bisa jauh darimu, ada kalimat jika aku tidak bisa melupakanmu dalam sehari pun, ada banyak cara dan perlakuan yang aku berikan padamu yang bahkan ketika semua itu kamu terima semuanya masih dalam kondisi yang sangat membingungkan.
Ya, kita sama-sama bingung dengan semua ini.
Aku yang tidak bisa jauh darimu bahkan dengan segala perlakuanmu yang mungkin akan menyakitiku jika situasinya tidak seperti ini. Tapi aku mencoba memaklumi dan menyadari bahwa semua ini memang masih menjadi sesuatu yang baru bagimu.
Aku yang pernah bertanya, apakah aku boleh pergi dengan orang yang baru agar kamu bisa kembali menjalani kehidupanmu seperti sebelum hadirnya diriku dan perlakuanku. Dan jawabanmu yang tidak pernah aku sangka sebelumnya, yaitu kamu mau denganku jika aku percaya padamu. Itu menjadi jawaban dan alasan kenapa aku masih tetap berjalan ke arahmu dan mencoba untuk menjelaskan juga mengekpresikan semua rasa yang aku miliki padamu.
Memang tidak bisa dengan cara yang lazim dilakukan olehku kepada orang-orang sebelum kamu. Aku mencoba untuk lebih mengendalikan semua emosi yang sebenarnya akan menjadi sangat baru bagimu.
Aku mencoba untuk memperlihatkan bahwa semua ini memang nyata dan apa adanya bukan sesuatu yang bisa kita hindari lagi.
Dulu, aku mencoba memegang tanganmu saja tidak pernah, dan sekali bisa pun hanya bersalaman seperti orang pada umumnya. Tapi kini memegang tanganmu adalah hal terindah yang pernah aku rasakan. Meskipun pada awalnya terasa aneh dan menjadi lebih tidak masuk akal lagi saat kamu mengizinkanku untuk bisa memegang tanganmu hanya agar aku bisa tenang dan nyaman saat bersamamu. Ada momen ketika kamu juga menggenggam tanganku dengan erat mengisyaratkan bahwa jangan lagi pergi dengan yang lainnya.
Bagiku, ketika memegang tanganmu adalah sesuatu yang menenangkan ketika hari-hariku sedang tidak baik-baik saja. Aku bisa bercerita dan mengungkapkan perasaanku yang lebih mendalam.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bahkan beberapa bulan sudah kita lalui. Aku bisa mengekspresikan rasaku dengan cara menciummu untuk pertama kalinya setelah sekian lama kita berjalan. Aku yang sudah bisa mengerti bagaimana sifatmu, bahagiamu, marahmu, sedihmu, lelahmu, dan kebingunganmu. Dan kamu yang sudah paham bagaimana rasaku. Kita yang sudah sama-sama mengerti situasi apa yang sedang kita hadapi, dan kita yang sudah sangat menerima kenyataan bahwa kita memang memiliki ikatan meskipun harus tetap menjaga perilaku kita di depan manusia yang sudah bisa dipastikan bahwa mereka tidak akan pernah menerima apa yang terjadi di antara kita.
Kita yang harus berakting seolah-olah hanya sebatas dua orang yang saling membenci dengan saling mencaci. Meskipun pada awalnya ada rasa sakit dalam hatiku ketika harus berpura-pura menjadi biasa di depan mereka, tapi aku belajar untuk kembali memahami situasi yang sedang terjadi di antara kita hanya agar kita tidak kembali terpisah seperti dulu.
Mungkin itu menjadi perjanjian yang paling aneh yang pernah aku lakukan selama hidupku. Tapi aku bisa menjalaninya dengan penuh antusias dan semangat yang menjadi natural, sehingga tidak ada satu orang pun yang menyadari kedekatan kita yang sebenarnya. Sangat berbanding terbalik dengan apa yang kita lakukan ketika hanya berdua.
Di tengah rasa bahagia dan banyaknya kebingungan atas hubungan kita, aku menyimpan rasa takut yang menyelimuti sejauh ini.
Aku yang takut kalau saja ada yang melihat dan menyadari apa yang terjadi di antara kita, hingga pada akhirnya kita harus kembali terpisah seperti dulu lagi. Dan selain itu kita masih mempunyai pasangan masing-masing.
Aku yang masih mempunyai seseorang yang kenyataannya hubunganku dengan dia adalah hubungan yang serius dan sudah terjalin hampir 8 tahun. Kamu yang sudah mempunyai orang spesial seperti yang biasa kamu ceritakan.
Tapi selama apa pun hubunganku bersama dia, bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan denganmu, tapi semua itu sudah menjadi hubungan yang hambar bahkan aku hanya berpura-pura menjalaninya sejak 2 tahun lalu ketika aku mempunyai masalah besar dengan orang terdekatku dan hanya kamulah yang membantuku melewati masa-masa itu. Mungkin itulah alasan kenapa aku tidak pernah bisa menjauh dari rasa yang pada awalnya hanya menjadi obat dari perjalanan pahitku kala itu. Dan aku sangat berani untuk mengatakan bahwa dia yang kini masih menjadi pasanganmu tidak akan pernah bisa menyamai perlakuanku kepadamu selama ini.
Tapi aku tidak akan mencoba untuk bersaing dengannya, tanpa bersaing pun aku masih tetap memenangkan rasa yang pada awalnya tidak pernah kamu rasakan sebelumnya dari dia bahkan dari orang-orang yang pernah ada dalam hidupmu.
Dan kamu pun tidak perlu berprilaku yang berlebihan, dengan menjadi dirimu apa adanya saja sudah cukup bagiku.
Lantas, apakah kita akan tetap dalam kebingungan seperti ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kamu disini!👇✌️😁