PERINGATAN !
Sebelum membaca artikel ini, diharapkan agar pembaca sudah berusia 17 tahun, mempunyai kemampuan untuk menghargai dan menerima juga open minded.
Karena artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi dan terdapat konflik secara mendalam dari konteks, paradigma, opini dan juga akan menyertakan orang-orang yang pernah ada di kehidupan pribadi sang penulis secara jujur yang bisa dikonfirmasi secara komprehensif.
-------
Terkhusus untuk kalian, A Erus, Teh Nani, Teh Omah, A Yadi, Usi, dan beberapa orang yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.
Sepanjang perjalanan hidupku sejauh ini sudah banyak hal yang aku alami dan aku lalui juga aku rasakan dan tidak pernah lupa untuk aku syukuri hingga membentuk diriku yang seperti saat ini. Kalian adalah orang-orang yang sudah tahu bagaimana aku bisa bertahan sampai sekarang. Di balik masa laluku yang seperti kalian sudah mengetahuinya. Buruk dan baiknya aku, kalian bisa melihatnya dengan jelas tanpa perlu lagi aku menyembunyikannya dari kalian. Aku tidak ragu untuk mengungkapkan apa pun di depan kalian tanpa ada rasa akan dihakimi ataupun dijauhi. Aku bisa menjadi diriku sendiri di hadapan kalian tanpa takut untuk ditinggalkan apalagi dibiarkan. Aku benar-benar bisa telanjang di depan mata kalian atas apa yang tengah aku rasakan dan aku alami hingga benar-benar tidak harus ada bagian yang perlu ditutupi lagi dari diriku. Ya, kalian sudah mengetahuiku sepenuhnya.
Aku mau berterima kasih kepada kalian.
Ya mungkin aku juga perlu berterima kasih kepada orang-orang yang tidak bisa aku sebutkan di sini. Tapi pada kesempatan kali ini keseharianku adalah bersama kalian.
Aku bisa datang kapan saja kepada kalian dalam keadaan diriku yang tidak pernah menentu. Aku tidak menyimpan rasa malu dan tidak enak untuk mengunjungi rumah kalian entah itu pagi, siang, sore bahkan pada malam hari. Pintu rumah kalian akan selalu terbuka untukku kapan pun aku mau datang. Tempat tidur akan selalu tersedia jika aku mau tidur di rumah kalian. Makanan yang akan selalu kalian tawarkan dengan kedatanganku yang sesering bersama tangan kosong tanpa membawa apa-apa. Telinga kalian akan selalu tersedia jika aku ingin bercerita tentang hal apa pun. Sampai saat ini kalian adalah orang terdekatku yang ketika aku dalam keadaan terpuruk dan sedang tidak baik-baik saja pun akan tetap menerimaku dengan lapang.
Kalian yang tidak akan meninggalkanku jika suatu saat aku mungkin membutuhkan badan kalian untuk ada di sampingku ketika tubuh lelahku menjadi lemah terbaring dan tidak berdaya.
Aku akan merasa hampa jika benar-benar jauh dari kalian. Jauh dalam artian emosi bukan raga.
Aku benar-benar bersyukur bisa dekat dengan kalian sampai detik ini.
Mungkin banyak sikap buruk yang aku lakukan di hadapan kalian. Aku yang belum bisa membalas kebaikan-kebaikan kalian. Aku juga pernah membuat kecewa kalian atas ucapan dan banyak pengakuan yang besar kemungkinannya hal seperti itu tidak akan pernah kalian terima sepenuhnya. Tapi aku yakin bahwa kalian juga akan sangat mengerti dan paham kenapa semua itu terjadi dan menjadi bagian dari diriku.
Besar harapanku untuk bisa membuat kalian senang atas apa yang bisa aku lakukan dengan hal-hal kecil yang aku lakukan dan aku tunjukkan. Meskipun sudah bisa dipastikan tidak akan pernah sebanding dengan apa yang selalu kalian berikan kepadaku sejauh ini. Tapi setidaknya aku selalu berusaha untuk tidak pernah membuat kalian kecewa atas apa yang aku perbuat.
Saat bulan lalu aku bertemu dengan Psikiater dan ditanya tentang siapa saja orang-orang yang membuatku bahagia ketika aku bertemu mereka, kalian adalah jawabannya.
Memang benar. Aku tidak berkata berlebihan atau menceritakan yang terlalu bagaimana. Intinya aku merasa bahagia karena masih ada kalian di dalam hidupku.
Sebenarnya ada orang lain yang tidak bisa aku sebutkan namanya di sini. Dia adalah orang yang tidak bisa aku buka identitasnya dan aku bicarakan di depan kalian. Alasannya adalah karena aku tetap menjaga bagian mana yang harus aku bagi kepada kalian dan menjaga bagian-bagian yang perlu tertutup rapat yang hanya aku saja yang bisa menyimpannya dengan sedikit rahasia. Ya mungkin aku mempunyai kebebasan untuk bercerita apa saja kepada kalian. Tapi aku tidak ingin membuat kalian merasa tidak nyaman atas cerita pribadiku yang tidak layak untuk aku ceritakan bersama kalian.
Jadi, ya begitulah. Ah jadi random begini ya.
Intinya, aku bersyukur dan berterima kasih kepada kalian.
Aku akan selalu mendoakan agar kalian mempunyai kehidupan yang damai dan sejahtera juga tetap dalam lindungan. Semoga selalu diberi kesehatan, diberi umur yang berkah juga selalu diberi kelancaran dalam segala urusan.
Jangan pernah berubah. Tetaplah menjadi orang baik versi kalian. Jangan pernah bosan dengan kehadiranku dalam kehidupan kalian. Semoga kita semua diberi banyak kesempatan untuk menikmati hidup yang bahagia dan damai sampai satu persatu dari kita pergi duluan.
Di umurku yang mungkin sudah bisa dibilang cukup untuk disebut dewasa, pada kenyataannya aku masih membutuhkan orang-orang yang bisa memperlakukanku seperti anak kecil. Aku yang mempunyai kepribadian acak, entah bisa terlihat dewasa dalam bersikap dan bersosialisasi, dan terkadang aku juga masih bisa seperti anak-anak seumuran anak kalian. Jadi aku akan merasa senang jika mungkin ada kalanya sikapku yang kurang dewasa bahkan seperti anak-anak lalu kalian menegurku dan menasehatuku sebagaimana mestinya.
Mungkin umurku tidak terlalu jauh dengan kalian. Tapi kedewasaanku hanya bisa aku kendalikan di saat berhadapan dengan orang-orang selain kalian saja. Aku hanya bisa dewasa di luar sana. Di hadapan kalian aku hanya berusaha untuk tidak menunjukkan sisi inner child-ku saja. Aku juga ingin terlihat dewasa seperti kalian.
So, terima kasih banyak ya untuk kalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar kamu disini!👇✌️😁