Official Blog of Nugi Nugraha || Member of Google Corp & Blogger - Since 2011 || Copyrights 2011 - 2023 by Personal Blog & Google

Senin, 11 November 2019

Lirik dan terjemahan lagu Goodbye - Claudia Emmanuela Santoso | The Voice of Germany



[Verse 1]
You were always in my life
Always making me stronger
Told me fear was in their mind
When they felt there was danger

Kamu selalu dalam hidupku
Selalu membuatku lebih kuat
Sudah kubilang rasa takut ada di benak mereka
Ketika mereka merasa ada bahaya


[Pre-Chorus]
Do you know that it hurts so much?
When I think about the things we used to do
Do you know that it hurts so much?
That almost 1000 miles from you, from you
So I want you to know

Apakah Kamu tahu bahwa itu sangat menyakitkan?
Ketika akumemikirkan hal-hal yang biasa kita lakukan
Apakah Kamu tahu bahwa itu sangat menyakitkan?
Hampir 1000 mil dari Kamu, dari Kamu
Jadi akuingin Kamu tahu

[Chorus]
I miss you
Did I ever tell you?
That I need you
Did I ever tell you?
That I can't let you go
How did I say goodbye?
How did I say goodbye?

aku merindukanmu
Apakah akupernah memberi tahu Kamu?
Bahwa aku membutuhkanmu
Apakah akupernah memberi tahu Kamu?
Bahwa aku tidak bisa membiarkanmu pergi
Bagaimana akumengucapkan selamat tinggal?
Bagaimana akumengucapkan selamat tinggal?

[Verse 2]
Used to hold me in your arms
Like a child and his mother
I look back at it all
You loved me like no other

Digunakan untuk memelukku
Seperti anak kecil dan ibunya
Akumelihat kembali semuanya
Kamu mencintaiku tidak seperti yang lain

[Pre-Chorus]
Do you know that it hurts so much?
When I think about the things we used to do
Do you know that it hurts my heart?
That I'm a 1000 miles from you, from you

Apakah Kamu tahu bahwa itu sangat menyakitkan?
Ketika akumemikirkan hal-hal yang biasa kita lakukan
Apakah Kamu tahu bahwa itu menyakiti hati saya?
Bahwa aku 1000 mil darimu, darimu

[Chorus]
Oh, I miss you
Did I ever tell you?
That I need you
Did I ever tell you?
That I can't let you go
How did I say goodbye?
How did I say goodbye?

Oh, aku merindukanmu
Apakah akupernah memberi tahu Kamu?
Bahwa aku membutuhkanmu
Apakah akupernah memberi tahu Kamu?
Bahwa aku tidak bisa membiarkanmu pergi
Bagaimana aku mengucapkan selamat tinggal?
Bagaimana aku mengucapkan selamat tinggal?

[Bridge]
Nobody, nobody knows that
Nobody, nobody, nobody knows...

Tidak ada yang tahu
Tidak ada, tidak ada, tidak ada yang tahu ...


[Chorus]
I miss you
Did I ever tell you?
That I need you
Did I ever tell you?
That I can't let you go
How did I say goodbye?
How did I say goodbye?

aku merindukanmu
Apakah akupernah memberi tahu Kamu?
Bahwa aku membutuhkanmu
Apakah akupernah memberi tahu Kamu?
Bahwa aku tidak bisa membiarkanmu pergi
Bagaimana aku mengucapkan selamat tinggal?
Bagaimana aku mengucapkan selamat tinggal?

-----------------













Senin, 30 September 2019

Berubah Karena Merasa Bahagia ?

Sudah lama tidak posting dan menyalurkan hobi lama ini, rasanya seperti bukan diri saya yang dulu, sudah banyak perubahan dalam 2 tahun terakhir ini, yang dulunya setiap hari mengisi buku diary dengan apa yang sudah terjadi setiap saat dan juga ide-ide yang selanjutnya saya tulis di blog ini, bukan buku diary alay ya :)

Dari sebuah postingan yang pernah saya baca, katanya ada suatu alasan atau faktor yang menjadi penyebab orang itu berubah dalam kehidupannya sehingga dia sendiri saja tidak sadar bahwa banyak hal yang berubah dalam dirinya.
Dan saat ini saya merasakan hal itu.
Ambil contoh, dulu saya suka sekali posting / upload hal-hal yang jika sekarang dilakukan itu saya merasa tidak penting dan tidak harus, dulu saya merasa sedih sedikit pasti langsung update, sedang bahagia sudah pasti update, masalah percintaan apalagi, dan masih banyak lagi yang saya bagikan di media sosial.
Sekarang ?
Kalau dari kalian ada yang masih mengikuti instagram atau facebook saya, pasti akan sangat jarang sekali melihat berupa update-an yang seperti diatas saya tuliskan, kecuali foto makanan dan minuman dan terkadang ada juga sih hal-hal lainnya, promo YouTube mungkin ya :D

Dan ternyata, kenapa hal itu bisa terjadi ? Karena saya merasa bahagia dengan kehidupan saya saat ini, bukan berarti kehidupan saya yang dulu memprihatinkan ya haha, karena sebenarnya secara tidak sadar saya juga merasa sama saja, tapi ternyata setelah dipikir-pikir memang iya itu hal yang luar biasa banyak berubah.
Karena cinta ? Hubungan ? Yes. Karena sebuah hubungan yang bahagia.
Lantas, kenapa kalau hubungannya selalu bahagia kenapa tidak selalu update ?


Menurut yang pernah saya baca, definisi hubungan yang bahagia, bukan hanya sekedar mengunggah momen bersama di media sosial.

Pasangan yang benar-benar bahagia tidak memiliki apa-apa untuk dibuktikan ?
Yups, memang betul.

Pasangan yang mengekspos terlalu banyak tentang hubungan mereka di media sosial tidak berarti mereka benar-benar bahagia, melainkan mereka hanya ingin membuktikan sesuatu, pamer ?

Yang harus diingat dalam hal ini adalah jika unggahan tersebut dibuat hanya untuk menyulut rasa cemburu orang lain seperti mantan pacar, atau temannya mantan pacar, mungkin ? Haha

Media sosial membuat kita semakin mudah untuk mengetahui apa yang sedang orang lain lakukan dan sebaliknya, hampir setiap saat stalking akun-nya dia pakai akun palsu, pakai foto profil palsu pastinya, siapa coba yang begitu ? Haha

Dan, tidak sedikit juga yang memang niatnya pamer kemesraan di media sosial.
Pasti sering terlihat dari banyaknya pasangan yang berlomba-lomba mengunggah momen romantis ketika bersama.

Apakah kamu termasuk pasangan yang seperti itu?
Saya sih tidak pernah, mungkin awal-awal hubungan sih iya, 3-6 bulan kesininya ? Biasa aja.

Jika kamu iya, ada baiknya kamu simak yang berikut ini.


- Sains menunjukkan bahwa lebih sedikit waktu di media sosial cenderung lebih bahagia.

- Sebuah penelitian menunjukkan, orang-orang yang secara berlebihan menggunakan media sosial akan lebih mudah tertekan.

Ini dapat terjadi karena mereka selalu membandingkan kehidupannya dengan orang lain yang dirasa jauh lebih indah.

Kita harus ingat, terkadang sesuatu yang di unggah di media sosial tidak seindah seperti kenyataan yang ada.

- Menuntut pengakuan dari dunia luar.

Sadar atau tidak, kita akan merasa benar-benar bahagia yakin apabila unggahan di media sosial bersama sang kekasih mendapatkan respon yang cukup baik dari yang lihat, netizen ?
Dalam kata lain, hubungan kita diakui oleh orang lain yang bahkan tidak tahu seperti apa sebenarnya hubungan yang kita jalani.

- Hubungan yang bahagia tidak diukur dari seberapa banyak pengakuan dari dunia luar tetapi dari pasangan masing-masing.

- Kegembiraan yang tulus cenderung datang saat kita lupa untuk mengabadikannya.

Jika kita adalah pasangan yang mementingkan unggahan romantis di media sosial, maka kita tidak akan pernah bisa menikmati waktu bersama.

Karena yang ada di dalam kepala hanya bagaimana membuat postingan yang bagus dan mendapatkan pengakuan dari banyak orang.

- Pasangan yang bahagia akan benar-benar menikmati waktu bersama demi terciptanya hubungan yang harmonis bahkan tanpa perlu pengakuan orang lain


Sebenarnya, tidak semua yang selalu unggah update ini itu mereka tidak bahagia, dan yang tidak posting berarti bahagia, tergantung hubungannya yang bagaimana.
Karena yang membuat bahagia itu yang sederhana, maksudnya? Iya, bahagia dengan hal-hal yang sederhana.
Cari tau sendiri deh!

Intinya, kebahagiaan itu kita yang ciptakan dengan sadar atau tidak kita juga yang rasakan, bahkan terlihat seperti biasa saja tapi ternyata dampaknya begitu besar untuk kehidupan kita.

...

Jangan lupa untuk subscribe channel YouTube saya Nugraha's Channel, semua video ada disini

Follow juga instagram saya @nuginugraha.id biar kalau kangen bisa lihat foto saya :D

Sabtu, 24 Agustus 2019

Manusia Paling Munafik

©IG:@nuginugraha.id
Dalam kehidupan manusia, tidak akan pernah terlepas dari rasa bahagia dan rasa sedih, selama manusia itu hidup pasti dia bertemu dengan saat dimana ia tersenyum dan menangis.
Banyak hal yang bisa membuat kita bahagia, tidak sedikit juga yang menjadi alasan kita bisa bersedih.

Oh come on! Hidup tuh harus dinikmati!
Itu kata orang bijak tapi tidak terlalu bijak, karena menikmati itu tergantung pada orang yang menjalani.

Ada seseorang yang ingin melihat orang-orang disekitarnya bahagia, berhasil, sukses dan hal-hal baik lainnya, dia selalu berkata bijak entah itu dari yang pernah dia baca, pernah dia dengar, pernah dia lihat dan bahkan muncul di kepalanya begitu saja sehingga perkataannya bisa disebut bijak. 
Yang dia pikirkan hanya logika dan logika, begini bukan begitu, salah ya salah, benar ya benar, sedih ya nangis, bahagia ya tertawa, yang tidak masuk akal ya dia tinggalkan, it's logika. 

Dan ketika ada orang disekitarnya bahagia atau berhasil karena dia, dia merasakan bahagia yang luar biasa, sebuah kebanggaan bagi dirinya, begitupun sebaliknya, ketika dia tidak bisa membantu dengan bahasa-bahasa dia, tentu saja dia merasa tidak suka, merasa bersalah dalam dirinya. 

Itu sebuah perilaku yang luar biasa, jarang akan menemukan orang seperti itu, dari pengalamannya yang dulu sering bertemu banyak orang, dia mampu membedakan orang-orang yang layak dijadikan teman, sahabat, hanya sebatas kenal, atau lebih dari itu, dia sudah tidak akan sulit membedakan karakter orang, hanya melihat perilaku atau mendengar perkataan seseorang saja dia sudah (+) mungkin dan begitu yakin bisa menuliskan bagaimana diri orang lain tersebut.

Menunjuk orang lain salah, menilai dirinya selalu benar, melihat dari sisi baik dan buruk, kadang tidak mau tau kehidupan yang sebenarnya karena terlalu dan terbiasa dengan logika, seolah-olah dalam hidupnya hanya ada satu jalan lurus ke depan tanpa persimpangan sama sekali, tidak peduli orang lain sedih, tidak peduli orang lain bahagia, karena logikanya adalah setiap orang mempunyai jalan kehidupan masing-masing, itu sisi lain dari dirinya.

And u know what ? 
Dia menyadari begitu banyak kekurangan dalam dirinya, tetapi dia berusaha untuk menutupinya, dia menyadari begitu banyak kesedihan dalam dirinya tapi dia berusaha mengubahnya jadi sebaliknya, dia tau begitu banyak kesalahan dalam dirinya, tapi dia tidak mengakui semua itu, dan dia juga tidak sadar bahwa dia juga manusia biasa yang mempunyai hati yang rapuh, hancur, berantakan, menyedihkan.......
Dia menyimpan kesedihannya hanya karena tidak ingin orang lain melihatnya bersedih, dia menutupi kelemahan-kelemahan dalam dirinya dengan berjalan tegak begitu saja.
Dia bisa saja menutupi semuanya dari orang lain, tapi dia juga tau dan dia sadar bahwa dia tidak bisa menutupi semua itu dari dirinya sendiri.

Dia tidak mampu menutupi semua itu dari dirinya sendiri, dia tidak sanggup membohongi dirinya sendiri, dia tidak kuat terus menerus selalu terlihat kuat bagi dirinya sendiri, dia lelah, dia merasa semuanya hancur begitu saja ketika menyadari semua itu,....
Tenyata dia memang bisa membuat orang lain bahagia, membuat orang lain tertawa, orang lain lebih baik, tapi dia belum bisa mengubah kesedihannya, membuat dirinya benar-benar tertawa, dia belum mampu membuat dirinya terlepas dari kesedihan yang selama ini tertata rapi dalam hatinya.

Begitu menyadari semua itu dia merasa berada di dalam jurang yang gelap dan begitu dalam, seperti berjalan di atas lumpur, dia merasa sulit untuk melangkah, dia enggan untuk membuka matanya lagi, dia merasa menjadi manusia paling munafik di dunia ini.

Ya, terkadang orang memang mampu melihat di kedua sisi, tapi manusia juga lupa bahwa sisi itu bukan hanya ada dua tapi banyak sisi-sisi kehidupan lainnya yang sama sekali tidak akan pernah manusia bisa lihat hanya dengan logika.

Mulailah cintai diri kita sendiri, mulailah sayangi diri kita sendiri, mulailah puji diri kita sendiri, mulailah berbicara pada diri sendiri "apakah sudah saatnya untuk mulai berbagi kehidupan dengan orang lain ?" 
Think again!

Selasa, 18 Juni 2019

Dua Kali (Jatuh) Cinta Pertama

Ini cerita hanya aku dan orang-orang terdekat aku saja yang tau dan kamu yang baru membuka halaman blog ini.

...
Cinta pertama itu saat baru pertama kali merasakan hal yang namanya deg-degan, kangen kalau jauh, ada rasa sesuatu yang susah untuk diungkapkan, berjuta kata yang tertulis tapi lidah menjadi kilu saat harus membacanya, dan ya.... tentu saja itu hanya terjadi sekali dan hanya pada satu orang saja.

Tapi aku berbeda, ternyata aku mempunyai cinta pertama pada 2 orang yang berbeda, atau bagaimana ya aku menjelaskannya ?

......

Aku ?
Aku pernah jatuh cinta saat kelas 2 SMP, pada perempuan yang berambut panjang dan berkulit hitam manis, dan tentu saja dia itu menjadi incaran para pria lainnya.
Cantik ya tentu saja, baik apalagi, dia teman sekelas ku.
Setiap hari ketemu, rasanya setiap jam pelajaran begitu cepat berlalu sampai kita harus berpisah untuk bertemu keesokkan harinya lagi di kelas.
Aku pernah mengungkapnya lewat surat, tapi sampai sekarang dan mungkin atau pasti sih ya tidak akan ada balasannya.
Tidak masalah, setidaknya aku sudah berani mengungkapkannya meskipun hanya melalui tulisan tangan yang kaya ceker ayam kala itu.

.......

Aku punya teman laki-laki. Dekat sekali, main bareng, tidur sering bareng, ngaji bareng, sekolah apalagi ya, malah sering banget aku sengaja ke rumahnya dulu biar berangkat sekolah barengan, sebaliknya dia juga kadang suka nungguin aku nyamper ke rumahnya dia biar bareng.
Pertemanan kita begitu dekat sampai pada akhirnya kita agak renggang karena ternyata dia mendekati perempuan yang jadi cinta pertama aku.

Sampai akhirnya aku pindah sekolah karena ada hal lain yang mengharuskan aku pindah keluar kota.

Dan anehnya, aku merasakan hal berbeda setelah aku jauh dari dia itu. Bukan hanya kangen kebersamaan kita, tapi ada sebuah perasaan yang waktu itu sangat membingungkan dan tentu saja aku menghapus perasaan itu dalam-dalam.

Tapi yang namanya cinta pertama itu tidak akan pernah hilang atau terhapus atau terganti. Sekalipun kita bertemu dengan orang lain, cinta pertama ya tetap cinta pertama dan tentunya kepada orang yang sama juga.

.....

Ya, ternyata aku jatuh cinta kepada mereka.
Cinta pertama ku terjadi dua kali, pada perempuan dan pada laki-laki yang tidak lain adalah teman ku sendiri.

......

Dan 18 tahun berlalu begitu cepat.
Aku baru melihat sosoknya lagi di media sosial.
Dan kita berteman, dan kita saling sapa, saling tanya kabar masing-masing, dan seketika itu juga semua kenangan itu kembali seperti baru terjadi hari kemarin.
Aku merasakan kangen yang luar biasa, bukan cinta tapi sebagai teman dan sedikit rasa I don't know.

And you know what? Dia sudah menikah dan punya anak.
Ya wajar sih gak kaget.

......

Tidak munafik, rasanya seperti menemukan barang yang sudah lama hilang dan tiba-tiba ketemu lagi.
Tapi aku juga sadar, itu bukanlah hal yang begitu penting, terutama perasaan itu, aku sudah bersama orang lain, dan bukan hal yang mudah juga aku untuk mendapatkannya, tidak mungkin akan pudar hanya karena ada sosok yang datang dari 18 tahun lalu itu.
Dia belum tentu mempunyai perasaan yang sama, belum tentu menerima kenyataan yang ada, belum tentu juga dia seperti orang yang saat ini bersama ku.

.....

Sekarang, aku anggap cinta pertama itu ya cinta, tapi cinta di masa lalu, dan tidak akan aku bawa ke masa sekarang, karena aku sudah ada cinta yang baru yang indahnya dan perjuangannya melebihi cinta pertama.

....

Mungkin aku akan menjalin hubungan dengan dia layaknya seorang teman, sama seperti sebelum ada "saat" itu.